22 | Punishment and Pleasure

278 24 0
                                    

Tentu saja saat ini Ruveliss yang sedang berdiri tepat di depan pintu kamarnya, sedang mematung untuk sejenak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tentu saja saat ini Ruveliss yang sedang berdiri tepat di depan pintu kamarnya, sedang mematung untuk sejenak. Bahkan jantungnya rasanya seolah sedang melakukan pacuan kuda.

Dia tahu kalau ruangan di depannya itu adalah kamarnya sendiri. Tetapi ....

God! Ada raja iblis di dalam sana!

'Yeah ... kenapa kau jadi takut seperti ini, Ruvelis? Bukankah kau sudah pernah hampir menjemput ajal gara-gara si kaisar sialan itu?' batin Ruveliss.

Setelah sepersekian detik ia mencoba untuk menghentikan pacuan kuda di jantungnya itu, ia pun dengan tatapan yang tajam, mulai masuk.

Membuka pintu yang megah dan besar itu, Ruveliss langsung dihadapkan oleh kondisi kamarnya yang temaram. Cukup gelap, dan hanya disinari oleh cahaya rembulan yang biru dan dingin.

Ruveliss menelan ludahnya untuk sesaat, lalu ia masuk ke dalam kamarnya sendiri.

Entah kenapa tetapi, ini adalah pertama kalinya dia masuk ke kamarnya sendiri dengan perasaan yang tidak menentu seperti ini! Perasaan seperti seekor kelinci yang akan masuk ke kandang serigala.

Gelap.

Penuh tekanan.

Kabut putih misterius yang justru menambah aura mistis yang tak kasat mata.

Sial!

Well, saat dirinya masuk ke dalam kamar, ia bahkan masih tidak bisa menemukan sosok sang kaisar iblis itu!

Hingga, tiba-tiba saja suara pintu kamarnya tertutup. Membuat Ruveliss sedikit terperanjap dan langsung membalikkan badannya ke belakang. Namun ....

"Eumpphhttt ...!!!"

Belum bisa menguasai dirinya, tiba-tiba saja Ruveliss langsung dibungkam bibirnya dengan sentuhan kasar dari kulit yang lembut dan panas.

Sentuhan atas sebuah ciuman yang sangat menuntut.

Tentu saja Ruveliss langsung membulatkan matanya saat ini juga! Dia cukup terkejut atas apa yang terjadi padanya. Dicium tiba-tiba oleh sosok yang tidak dia kenal!

Oh, bukan! Tetapi oleh sosok yang paling ia kenal saat ini! Bahkan tanpa melihat wajahnya saja, Ruveliss sudah bisa menebak siapa sosok yang sudah kurang ajar menciumnya ini!

Sosok yang memiliki aroma yang sangat kuat dan mendominasi. Tobacco musk dengan napas ocean yang menyegarkan. Perpaduan antara dominan dan adiktif yang sangat kuat.

Di balik netra biru langitnya yang berbinar cerah di tengah kegelapan ... pun Ruveliss melihat sosok wajah yang tampak cukup jelas di depan matanya. Wajah yang terkena sinar biru dari sang rembulan.

Mata Ruveliss yang melebar, serta tenaga yang ia coba keluarkan untuk dapat mendorong tubuh sosok yang menciumnya itu, pun tak memiliki hasil apapun! Semua dorongan untuk menolak sang penguasa itu, benar-benar tak ada gunanya sama sekali!

The Sacrificed PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang