6 | Krabay

379 33 2
                                    

"Baginda, Krabay sudah datang," lapor Gedon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baginda, Krabay sudah datang," lapor Gedon.

Jdeeerr ...!!!

Tiba-tiba suara guntur langsung menyambar dengan sangat keras. Kilatan petir yang tajam menjadi gambaran langit malam saat ini.

Di mana di sebuah balkon kamar yang sangat besar, telah berdiri satu sosok yang sangat gagah. Sosok yang sangat tegap dengan badan yang kekar proporsional.

Sosok itu kini sedang mengenakan sebuah kemeja putih ala kerajaan di zaman regency era. Selain kemeja, ia juga mengenakan celana kain hitam.

Lalu tubuhnya dibalut sebuah jubah yang terbuat dari sutra yang sangat lembut. Jubah tanpa tudung berwarna hitam dengan ukiran emas dengan membentuk lambang kekaisaran.

Sosok yang tak lain dan tak bukan adalah sang penguasa Benua Timur. Penguasa Kekaisaran Aeternus yang agung dan kuat.

Kaisar Achilles Demon Lezevre.

"Baginda! Krabay menghadap Anda!" Hingga tak lama kemudian, satu sosok yang memakai pakaian serba hitam lengkap dengan pedang yang selalu ia bawa, pun berlutut di belakang Demon.

Yap! Demon sedang memandangi langit yang sedang bergemuruh itu. Ribut tanpa menumpahkan jutaan air di bumi. Bahkan sang langit membungkus diri dengan kabut putih gelap yang cukup tebal.

Demon berdiri tegap menatap tajam lautan di atas langit itu dengan mengaitkan kedua tangannya ke belakang.

"Kau sudah datang, Krabay?" tanya Demon kemudian.

"Ya, Baginda!"

"Itu artinya kau sudah menyelesaikan apa yang aku perintahkan," sahut Demon lagi.

"Ya, Baginda!"

Mendapatkan jawaban yang sangat ia tunggu-tunggu, Demon pun menyunggingkan senyuman miringnya dengan sangat tipis. Lalu ia pun memutar tubuhnya ke belakang. Menghadap ke anak buahnya yang sedari tadi ia punggungi.

Krabay—Pedang mematikan milik Kaisar. Satu-satu orang yang hidup di kegelapan guna menjadi pedang Kaisar. Pedang abdi yang memiliki loyalitas sangat tinggi. Sang pembunuh. Berdarah dingin. Tangan kotor yang selalu menjalankan perintah Kaisar dengan sangat baik dan sempurna.

Lalu ada Gedon yang berdiri tak jauh dari Krabay yang sedang berlutut ala ksatria. Krabay berlutut hanya dengan satu kaki dan menundukkan kepalanya sedangkan Gedon berdiri tegak seperti tombak yang kuat.

"Where?" tanya Demon dengan tatapan yang dingin.

Krabay tak kunjung menjawabnya. Ia masih tidak mengangkat kepalanya. Hal itu lantas membuat Demon menaikkan sebelah alisnya dengan sangat tipis.

"Baginda," desis Krabay kemudian. "Ada seseorang yang ingin bertemu dengan Anda."

Seketika Kerutan di dahi Demon tercetak dengan sangat jelas. Namun mulutnya tak kunjung terbuka. Ia bergeming dan memutuskan untuk membuat Krabay menyelesaikan laporannya.

The Sacrificed PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang