The Sacrificed Princess | Revision Version.
#2 The 'Another Wolrd' Universe - Series
THE LEZEVRE
Authors: Lady Akhelois
Genres: Dark Romance. Fantasy. Isekai. Sadistic. Josei (W). Mature. Adult. Smut. Netorare/NTR. NSFW.
Original language: Indonesia...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Air hangat yang mampu membuat seluruh tubuh terasa rileks. Juga dengan lilin aroma terapi yang juga menyegarkan. Aroma black opium yang begitu sensual dan menenangkan, serta aroma kelopak mawar merah yang menyerbak memenuhi permukaan jacuzzi yang sedang Ruveliss tempati saat ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kenyamanan yang kini sedang Ruveliss rasakan, seolah mengobati rasa remuk redam yang dirasakan oleh tubuhnya itu.
Benar-benar! Ruveliss sudah kalah telak semalam!
'Ck! Tubuh ini benar-benar sangat lemah! Bisa-bisanya aku kalah telak dengan si kaisar itu? Yeah ... mau bagaimana pun semalam adalah pertama kalinya bagi tubuh ini.'
Tak hanya keluhan, tetapi segala macam umpatan juga dilontarkan Ruveliss dalam hati. Ia bahkan dengan sangat berani menyumpah serapahi sang kaisar iblis itu, karena membuat tubuhnya lecet di mana-mana.
"Haaahh ...!!"
Pada saat itulah, Ruveliss menghela napasnya dengan cukup panjang saat ia merasa terganggu dengan sinar mentari yang sangat menusuk tirai matanya. Padahal tirai matanya saat ini sedang tertutup cukup rapat.
Maka dari itu, ia pun membuka kembali matanya.
Di mana ... pada saat itu, netra biru langitnya pun langsung membulat dengan sempurna saat melihat siapa sosok yang sudah berdiri tepat di depannya.
Sosok pria yang mana mengenakan pakaian cukup tipis, hingga membuat tubuhnya tercetak dengan sempurna. Sebuah kemeja putih tulang serta celana kain hitam panjang.
Menyandarkan pantatnya di tepi nakas yang ada tepat di depan jacuzzi, tempat Ruveliss berendam. Pria penuh kuasa itu, dia juga menyangga tubuhnya dengan kedua tangan yang berada di tepi nakas sembari menatap tajam ke arah Ruveliss. Seolah sedang menelanjangi tubuh telanjang Ruveliss. Seakan Ruveliss yang tanpa satu helai benang pun tak cukup baginya.
Lalu ... tatapan matanya sangat dalam. Mengunci. Serta begitu defensif seolah ingin memenjarakan Ruveliss dan mengulitinya dengan cara yang lebih brutal dari sebelumnya, juga tampak semakin jelas.
