28 | Pleasure From Hell (Snu-Snu)

400 22 1
                                    

🔞[Warning!!! Mature Content ....]

"Ughhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ughhh ... Demon ...!!!"

"Yes, Queen, call my name!!" sahut Demon dengan suaranya yang sangat serak. "Your voice so damn sexier when you call out my name like that!"

Demon yang mana kini sudah menyeruak masuk terhimpit di pangkal paha Ruveliss. Melesakan lidahnya dengan mencoba membuka celah pertahan Ruveliss.

Mendapatkan serangan yang seperti itu, tentu semakin membuat Ruveliss sudah seperti cacing kepanasan saat ini. God! Bahkan rasanya Ruveliss udah akan terlepas dari nyawanya.

Ia mendongak, membusungkan dadanya ke atas dengan sangat kencang. Pun sekujur tubuhnya sudah mengencang menerima setiap inci sentuhan dari Demon.

Kedua tangan Demon yang meremas setiap sisi dari dadanya. Sedangkan lidahnya yang mencari titik lemah pertahanan diri Ruvelis di bawah sana. Pemain yang sangat handal. Oh, bahkan pria yang bercinta dengan Ruveliss di kehidupannya sebagai Annora, tidak sebajingan ini!

God. Demon benar-benar sangat bajingan!

"Goshhh ... Demoonn ...," geram Ruveliss yang semakin merasakan serangan listrik yang lebih dahsyat. "I-i ... think—" Suaranya tercekat.

"Yes, Rue!" sahut Demon langsung. "Come! Datanglah padaku."

Demon pun melirik kondisi Ruveliss yang sedang terserang oleh setiap kenikmatan menyiksa yang ia berikan itu. Di mana wajah, telinga, leher, hingga dada Ruveliss yang memerah. Menggeliat dengan siksaan penuh kenikmatan, serta memejamkan mata sembari menggigit bibirnya cukup dalam.

Oh, bahkan saat setiap saraf-sarafnya semakin mengencang ... itu terlihat sangat indah di mata Demon.

Membuat sang kaisar iblis itu semakin ingin mengobrak-abrik dengan lebih brutal kali ini! Maka dari itu, ia pun langsung mengarahkan kedua tangannya untuk membantu tugas dari lidahnya yang liar.

Menyiksa.

Tanpa belas kasih.

Bahkan saat Ruveliss menjerit dan mendesah penuh siksaan itu, benar-benar tak berarti apapun. Hingga serangan ledakan pun pada akhirnya terjadi.

"Ughhhh ...!!!" lenguh Ruveliss dengan cukup kencang dan semakin meninggikan lekukan tubuh dan busungan dadanya ke atas.

Bahkan semua saraf-sarafnya rasanya kan terputus kali ini. Ledakan yang ia terima bukan yang pertama memang. But this thunderstorm is the best ever she had!

Sial. "Why you so damn devil like this, Demon?" gumam Ruveliss di sela-sela siksaan atas pelepasan yang ia terima.

Bahkan dia hanya menggunakan jari-jari padat dan panjangnya, tentu juga dengan lidah sialannya itu, tetapi aku sudah sehancur ini? Sungguh iblis.

The Sacrificed PrincessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang