• KANTIN

1.5K 115 0
                                    

MOS tahun ini tidak ada embel embel melakukan kegiatan yang aneh aneh. Mereka hanya disuruh mengumpulkan tanda tangan kakak OSIS beserta foto bersamanya, dengan alasan sebagai bukti.

Zaman sekarang tanda tangankan bisa dipalsukan, makanya dengan foto berdua bisa menjadi bukti.

Devi mendapat perintah dari afan, si ketua OSIS tadi untuk ke ruang OSIS nanti saat pukul dua belas siang.

   "Ngapain? Gue kan gak buat salah?!" Devi tidak terima disuruh suruh seperti ini. Apalagi itu adalah jam istirahat. Tidak ada yang boleh mengganggu waktu makannya.

    "Lo lupa? Lo telat tadi!" Devi hanya mendelik kesal dengan jawaban kakak OSIS menyebalkan itu.

Devi baru keluar dari ruang OSIS. Ternyata benar namanya dicatat karena telat. Padahal ia sudah bangun pagi-pagi sekali, tapi kenapa ia malah telat?

Tak mau memusingkan hal itu, Devi langsung menghampiri Caca dan nayla yang tengah berada di kantin.

Sepanjang perjalanan menuju kantin, ia baru kepikiran sesuatu. Tadi ia diminta mengisi kertas selembar, seperti biodata.

Entah ada hubungannya atau tidak dengan telatnya tadi pagi. Namun yang membuatnya sedikit bingung, mengapa pertanyaan dikertas itu nama akun media sosial,

status hubungan, dan juga nomor telponnya? Devi mengedikkan bahunya acuh. Mungkin saja memang seperti itu peraturan disekolah ini.

   "Gila Lo. Lama banget. Ngapain aja?" Tanya Caca saat melihat Devi menarik bangku didepannya.

   "Ya gitu, dicatat namanya yang telat," balas Devi acuh. Lalu meminum es tehnya yang sudah dipesan duluan oleh Caca.

  "Yaudah buruan lo makannya, kita udah selesai nih. Biar bisa minta tanda tangan lagi." Ujar Caca.

 
  "Yaelah, masih ada lima belas menit lagi," ujar devi setelah melihat jam tangannya yang terlihat manis di tangan kirinya.

  "Iya ca, lu semangat banget minta tanda tangannya?" Timpal Nayla.


  "Lo pada gimana sih. Kita kejar target hari ini selesai, biar besok gak ngapa-ngapain lagi. Kita tinggal fokus cari jodoh disini hehe," ujar Caca sambil mengipas ngipaskan buku bersampul biru ke wajahnya.

 
  "Ini sekolahan Bambang! Tempat cari ilmu! Bukan jodoh! Kalo mau cari jodoh, sana ikut take me out aja!" Celetuk Devi yang mendapat anggukan dari Nayla.

   "Gini nih, yang gak ada kemajuan hidupnya! Heh lo berdua tau gak sih kata pepatah, 'sambil menyelam minum air' itu cocok buat kita. Sekolah buat cari ilmu, bonusnya cari pacar sekalian.


Biar makin semangat ke sekolahnya," jelas Caca sambil sibuk dengan kaca kecil ditangannya yang selalu ia bawa disaku roknya.

  Merekapun masih bercanda gurau sambil menunggu Devi yang makan. Tiba tiba kedatangan beberapa orang kakak kelas membuat ketiganya heran.

"Oh, jadi ini cewek yang tadi pagi digendong afan? Tanya cewek berambut ikal yang sepertinya kelas 12. "Anak baru udah ganjen aja!" Ujar temen satunya yang memakai bandana biru.

Rara, sang cewek berambut ikal, tadi pagi datang setelah upacara penyambutan murid baru, ia tidak melihat langsung kejadian saat afan menggendong devi.

Ia mendapat kabar dari ketiga temannya, makanya ia langsung menghampiri Devi yang sudah mencari gara gara dengannya lewat afan.

"Nyindir saya?" Tanya Devi cuek.

“Iya menurut Lo?”

"Maaf ya, saya tidak ada urusan dengan anda. Jadi tolong jangan ganggu," ujar Devi lalu meminum es teh manis di mejanya.

Untungnya tidak ada yang melihat itu karena penghuni kantin sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

Rarapun geram akan sifat adik kelas yang kurang ajar padanya. Ia pun lantas menjambak rambut Devi, hingga Devi meringis kesakitan.

  "Sialan! Masalah Lo apasih sama gue?!" Bentak Devi, ia bangun dari duduknya.

Rara yang mendapat bentakan dari Devi pun kaget, ditambah lagi sekarang mereka sudah menjadi pusat perhatian.

   "Kenapa diem?! Masalah Lo apa sama gue?!" Tanya Devi garang dengan mata melototnya. Ia paling tidak suka acara makannya diganggu seperti ini.

  "Dev, Dev udahh," Caca dan Nayla menengahi pertikaian yang mulai terjadi.

Next ? Vote and comen

Penulis cerita
Ig : chelseamelaniputri_

Jangan lupa ikuti
Minimal sesudah baca vote makasi

DEFAN COUPLE GOALS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang