"Gak apa-apa yang penting gak ngomong bego, tolol, goblok segala macemnya," elak devi.
"Itu barusan ngomong" afan menjitak kepala devi gemas.
"Ih, kebiasaan mainnya jitak terus!" wajah devi sudah cemberut.
"Apa? Mau marah?!" sewot afan.
"Ok Serah lah, fan. Aku ngalah, biar kamu seneng."
"Gitu dong. Itu baru pacar gue!" Setelah selesai dengan makannya, devi dan afan keluar dari tempat makan.
Mereka berjalan menuju parkiran dan bergegas untuk pulang.
****
Devi saat ini tengah menyiapkan perlengkapan yang akan dibawanya untuk mengikuti kegiatan kamping.
Afan hanya duduk di meja belajar devi sambil menonton TV yang tersedia di dalam kamarnya.
"Kamu packing kapan?" tanya devi masih fokus memasukkan baju-bajunya ke dalam tas.
"Besok malam," jawab afan santai sambil memakan keripik singkong.
"Keburu emangnya?"
"Aku kan barangnya cuma sedikit. Emang kamu, mau kamping aja udah kaya mau pindah rumah!" sindir afan.
melirik barang bawaan devi yang sudah berjajar di atas sofa dekat jendela kamarnya.
"Namanya juga cewek. Wajarlah barang bawaannya banyak."
"Jangan bawa banyak-banyak nanti ribet di sananya.
Denger-denger ya, parkiran busnya sama tempat kempingnya agak jauh."
"Masa, sih? Kalo gitu sih yaudah gapapa. Kan aku punya kamu hehe..." Devi nyengir saat afan menatapnya dengan mata yang menyipit.
"Gue buang tas lo mau?!" Devi lantas berdecak sebal.
"Ish galak banget sih? Yaudah aku minta tolong bawain Bimo aja."
"Bimo-nya yang gue buang sekalian." Wajah devi langsung cemberut.
"Yaudah kamu yang bantuin besok tapi?"
"Gak gratis tapinya," ujar afan dengan santainya. Tangannya sibuk memasukkan kripik singkong ke dalam mulutnya.
"Iya nanti aku upahin dua ribu." Alis afan terangkat sebelah. "Jakarta, dua ribu dapat apa?
"Emang kamu di bus berapa?"
"Gak tau," jawab afan yang membuat alis devi mengerut bingung.
"Ko bisa gak tau? Cari tau sana, nanti bingung lagi pas udah mau masuk bus," saran devi.
"Kalo bingung, tinggal masuk ke bus yang ada kamunya lah."
"Gak usah ngaco deh! Kan udah ada jatah bangkunya. Kalo kamu ikut di bus aku, terus kamu duduk di mana?"
"Kita main pangku-pangkuan?" jawabnya asal.
"Ngaco! Masa iya aku pangku kamu, sih? Bisa gepeng paha aku." Afan tersenyum menahan tawanya.
"Dasar lemot, ya enggak lah! Mau dihukum sama guru? Gue sih udah biasa, lah lo?" ucap afan pindah dari meja belajar lalu duduk di samping devi.
Walau sudah melihat devi ratusan kali, namun tetap saja, melihatnya dari dekat seperti ini seperti terasa jatuh cinta kembali,
"Kenapa liat-liat?" tanya devi.
"Hehehe... gak apa-apa." Devi tersenyum simpul sambil menatap balik afan.
"Aku sayang banget sama kamu," ujar devi membuat afan tersenyum kecil.
"Aku juga," balas afan tulus. Cukup lama devi dan afan diam dan saling menatap.
Sampai akhirnya ia meraih tangan devi yang bebas dan mendekatkan ke arah bibirnya. Ia mengecup punggung
tangan devi dengan lembut lalu menempelkannya di pipinya yang dingin. Punggung tangan devi yang halus dan
hangat membuat afan otomatis memejamkan matanya untuk menikmati rasa nyaman itu. Devi terseyum
melihat tingkah afan yang terlihat begitu menggemaskan la pun akhirnya memberanikan diri untuk
memberi sebuah hadiah kecil untuk afan yaitu sebuah kecupan singkat di pipi kiri afan.
****
Pagi ini di lapangan SMA ANGKASA, telah berbaris rapi bus yang akan mengantar mereka
ke tempat perkemahan. Para murid kelas sepuluh dan sebelas sudah banyak yang berdatangan,
mengingat bus akan berangkat pukul 7 pagi.
devi menggendong tasnya, ia berjalan menuju bus yangdi mana tertera angka 10.2/11.2 Mipa di mana itu kelasnya. Di sana sudah ada sebagian teman
sekelasnya yang tengah memasukkan barang bawaannya ke dalam bagasi bus.
"Devii!!" panggil Nayla berteriak dari gerbang sekolah. Devi yang merasa namanya terpanggil, lantas menoleh ke sumber suara.
Ia mengerutkan keningnya kala melihat Nayla dengan tiga tas di tangan kiri, kanan, dan di pundaknya.
"Heh, kutu! Lo mau kemping apa mau pindah rumah?" tanya devi, saat nayla sudah di hadapannya.
"Bantuin sih!" ujar nayla. Tangannya sudah memberi satu tas tentengannya itu pada devi.
"Lagian rempong banget sih lo, bawa barang banyak
"Heh, curut! Awas aja lo ya di sana ngemis-ngemis minta makanan gue Gak bakal gue bagi!"
Devi langsung tahu akan isi tas yang ada di kedua tangan nayla. Pasti nayla sudah menyiapkan camilan untuk mereka bertiga di sana.
"Hehehe nayla cantik banget, sih? Omegat baru sadar gue.
Btw makasih loh, lo baik banget sampe rela nenteng tas sebanyak ini cuma buat perut temen lo, pengertian banget sih," ujar devi mengambil alih tas di tangan nayla kemudian memasukkan ke dalam bagasi.
Penulis cerita
Ig: chelseamelaniputri_Next ?
Jangan lupa ikuti akun ini
Minimal sesudah baca vote makasi
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFAN COUPLE GOALS
Romantik*PROLOG* Perkenalkan, Ahmad afan khadafy dan Serli Artika sridevi, sepasang kekasih yang sering dijuluki couple goalsnya di SMK ANGKASA. Gaya pacaran mereka yang unik sering membuat orang orang disekitarnya merasa iri. Terutama para siswi SMK ANGKAS...