"Jangan kayak gitu lagi." Devi memberi peringatan singkat, namun afan paham akan maksudnya.
"Iya. Maaf." Afan mengecup kepala Devi. Aroma khas yang menguar dari rambut devi sangat la rindukan.
"Seneng gak hari ini?" tanya afan melepas pelukannya.
"Seneng banget banget banget, sampe gak bisa diungkapin dengan kata-kata," jawab devi tulus.
"Berarti kado aku berhasil dong?" tanya afan. Devi mengerutkan keningnya bingung,
"kado apa?""Happy birthday, Honey. Ya walaupun telat dua hari tapi kan masih minggunya." Afan memberi kecupan singkat kening gadisnya.
"Emang? Kemarin...." Devi mencoba mengingat tanggal berapa sekarang, Setelah ingat,
kemarin adalah hari ulang tahunnya, ia tersenyum lantas bergantian, mengecup pipi afan singkat.
"Kecupan doang? Mumpung cuma ada kita berdua doang nih," goda afan.
"Kirain aku selama koma otak mesum kamu hilang." Afan hanya tersenyum, setelah itu ia menunjuk bibirnya.
"Woy!" ujar eby yang tiba-tiba membuka pintu ruangan itu.
Suaranya tertahan karena syok mendapati mesra dari sahabatnya. Afan dan devi yang terkejut
dengan suara eby tadi, lantas langsung menjauh satu sama lain. Eby langsung terkekeh melihat
wajah frustrasi afan, sedangkan devi, wajahnya bersemu merah menahan malu.
"Hehe maap ya, iklan dulu," ujar eby dengan cengiran bodohnya.
Lalu masuklah teman-teman mereka, dengan caca yang membawa kue ulang tahun di
tangannya. Tak lupa ada haikal juga di sana bersama yang lainnya.
"Happy birthday sobatku yang galau-nya gak hilang-hilang. Eh, tapi sekarang mukanya udah berseri-seri lagi kok,"
seru caca sambil menghampiri devi. Mereka semua pun menyanyikan lagu Selamat Ulang
untuk devi. Devi sangat terharu, sampai ia hanya bisa tersenyum lebar mendengar nyanyian
untuknya. Devi meniup lilinnya, lalu suara tepuk tangan terdengar riuh di dalam ruangan itu.
"HBD sayangnya akooh! Udah jangan galau lagi, kan Yayang lo udah sadar sekarang,"
ujar caca memberi selamat pada devi dengan ala cipika-cipikinya, Masing-masing memberi
selamat dan jugabeberapa hadiah untuk devi. Lalu, devi memicingkan matanya melihat valen , eby, dan juga Hasby saat mengingat sesuatu.
"Heh! Jadi tadi itu prank?!" tanya devi dengan garangnya.
Hasby yang tadinya tengah mencolek krim dari kue di tangan caca hanya bisa nyengir
menampilkan wajah tak berdosanya. Sedangkan, eby dan valen hanya membuang pandangannya.
"Gila! Prank kalian luar biasa, Guys!" ujar devi heboh.
Afan hanya tersenyum geleng-geleng kepala. Valen, hasby, dan juga eby membuang
napasnya lega. la pikir devi akan mengamuk, ternyata tidak.
"Untung gue lagi baik hari ini, kalau enggak udah gue botakin pala lo bertiga!" ujar devi.
"Yaelah, ini kan ide cowok lo. Kita mah ikut aja, lagian kapan lagi bisa ngerjain lo," ujar hasby dengan jujurnya.
"Et ngapain ngomong-ngomong. Kebanyakan main sama Devi jadi begonya murni!" Valen menoyor kepala hasby kesal.
****
"Ngapain senyum-senyum gitu?" tanya haikal curiga. Saat ini mereka tengah berada di depan
pintu kamar rawat afan. Devi lah orang yang tersenyum penuh arti dari tadi pada abangnya.
Selesai merayakan ulang tahunnya yang dadakan seperti tahu bulat tadi, haikal bergegas
untuk pulang ke rumah karena ingin istirahat. Haikal tahu sebenarnya maksud devi
membuntutinya sedari tadi, dengan senyum yang tidak pernah luntur di wajahnya.
"Ayo balik," ajak haikal.
"Yah Bang, gue nginep sini ya, ya ya ya," pinta devi dengan wajah yang sok imut.
"Emang gak capek lo?" "Enggak ada kata capek dong buat melepas rindu." Haikal bergidik ngeri mendengar penuturan adiknya.
"Masih kecil cinta-cintaan mulu! Belajar biar lulus!" ucapan haikal terpotong kala Devi yang melanjutkan ucapannya.
Devi sudah hafal sekali omongan itu, setiap kali menyangkut afan pasti nasihat haikal selalu belajar, belajar dan belajar.
Tanpa ia suruh pun devi akan belajar, sebab penyemangatnya telah hadir kembali di sisinya.
"Gue jaga afan di sini," putus devi. Lagipula haikal juga tidak berniat untuk mencegahnya.
Jujur ia merasa tenang, sosok adiknya telah kembali ke sifat periangnya. Haikal
menggangguk, mengelus rambut devi sebentar lalu pamit untuk pulang duluan.
Devi pun masuk kembali ke dalam kamar rawat afan. Di dalam kamar itu, hanya ada afan
dan eby. Yang tadinya akan ditemani oleh eby, mata afan langsung berbinar saat melihat devi di ambang pintu kamarnya.
"Ngapa lo balik lagi? Ada yang ketinggalan?" tanya eby.
"Iya," jawab devi singkat. Devi berjalan mendekati ranjang afan, lalu berujar.
"Ini yang ketinggalan." Matanya masih menatap afan. Afan langsung tersenyum.
Ada-ada saja gadisnya ini. Eby hanya memutar bola matanya malas, karena kalau devi sudah
disatukan dengan afan seperti ini pastinya akan membuatnya bergidik ngeri dan juga
timbul rasa mual akibat menyaksikan adegan menye-menye romantis mereka.
"Cabut sana!" usir afan langsung. Matanya melirik dan pintu kamarnya. Eby berdecak.
"Kenapa gak dari tadi sih? Biar gue bisa balik sama darling nayla." la mengambil jaket dan kunci motornya di atas sofa dan pamit pergi.
"Ko balik lagi?" tanya afan. Tangannya menepuk ranjang
kosong di sampingnya, memberi isyarat devi untuk duduk.
Penulis cerita
Ig : Chelseamelaniputri_Next ?
Jangan lupa ikuti akun ini
Minimal sesudah baca vote makasi
KAMU SEDANG MEMBACA
DEFAN COUPLE GOALS
Romance*PROLOG* Perkenalkan, Ahmad afan khadafy dan Serli Artika sridevi, sepasang kekasih yang sering dijuluki couple goalsnya di SMK ANGKASA. Gaya pacaran mereka yang unik sering membuat orang orang disekitarnya merasa iri. Terutama para siswi SMK ANGKAS...