• LIBURAN

956 81 0
                                    

   "Dimas tuh anak sekolah kita bukan, sih? Yang kelas dua belas?" tanya afan di sela fokusnya menyetir mobil.
Kini mereka dalam perjalanan pulang ke rumah devi.

Sedari tadi la masih terganggu dengan nama Dimas. Daripada nanti malam tidurnya tidak nyenyak, lebih baik ia tanyakan langsung pada devi.

  "ya," jawab devi singkat.
 
   "Yang orangnya tinggi kek tiang listrik?" Devi lantas memukul lengan afan.

   "Kalo ngomong! Pinter banget ngatain orang." Afan terkekeh, lalu melanjutkan aksi kepo-nya.

   "Kok bisa deket sama dia?" alisnya mengerut bingung. Selama ini, ia pikir devi hanya mau di dekati oleh cowok-cowok tampan seperti dirinya,

tapi ini malah Dimas yang tidak ada tampang tampan sama sekali. Mirip tiang listrik sih, iya.

    "Siapa yang deket?"

    "Itu sampe chatting-an, follow-follow-an juga di IG." Devi memutar bola matanya jengah.

    "Ih apaan sih? Dia chat, akugak respons, Sayang, apa lagi nge-follow dia. Cemburu ya?" goda devi.

     "Ya pasti lah! Cowok mana yang gak cemburu tau ceweknya chat-an terus sama cowok lain?"

   "Ih, telat banget sih cemburunya. Harusnya dari pas di tempat es krim tadi. Giliran udah pulang aja baru tanyain."

    "tadi tuh gue mikirin. Dimas mana, kayak gak asing di kuping gue. Gak taunya beneran Dimas si tiang listrik." Devi terkekeh dan mencubit pipi afan girang.

    "Ya ampun, sangat lucu betapa cemburu itu, itu membuatnya semakin imut. Lagi pula, sequdah diblokir." Afan mengambil tangan devi untuk ia genggam.

    "Jangan deket- deket sama cowok mana pun! Jangan chat-an sama cowok lain juga!" ujar afan tegas.

    "Iya, Sayang, enggak kok." Afan langsung mengacak puncak kepala devi.

Mulai Minggu besok, surganya para murid datang. Libur Natal dan tahun baru akan tiba.

ditambah libur diperpanjang selama dua minggu. Karena seminggunya akan dipakai acara kamping wajib untuk anak kelas sebelas

dan sepuluh. Sedangkan, kelas dua belas sudah harus fokus pada ujian kelulusan. Afan bersama

teman-temannya saat ini tengah berkumpul di basecamp. Mereka berencana untuk berlibur ke luar kota.

    "Gimana kalo Bandung aja?" usul Raka yang sedang mengerok tubuhnya Angga. Angga masuk angin karena semalam ia ke pantai bersama gebetannya.

    "Aelah, gak ada yang lain apa selain Bogor sama Bandung?" ujar Farhan sambil mengoleskan balsem di punggung Angga.

   "Bali enak nih pulaunya," kata eby yang sedang searching di internet.
   
    "Ide bagus tuh," timpal Valen dengan wajah antusiasnya.

    "gimana, Bro? Gak cukup kan bawa gopek doang ke sana belum ongkosnya," ujar Raka.

Tangannya sibuk menggosok-gosokkan koin ke punggung Angga, sampai Angga meringis karena gosokannya terlalu keras seperti penuh dendam.

    "Bawa dua juta cukup kali ya?" Angga ikut menimpali. la sebenarnya oke-oke saja mau berlibur ke mana pun itu, asalkan sesuai isi dompetnya.

    "Yaudah, berarti siapa aja nih yang ikut?" Hasby mulai menghitung anggota teman-temannya yang hadir.

    "Gue, afan, valen, eby, Angga, raka, Farhan, risky." absen hasby sambil menghitung dengan jari tangannya.

    "Eh, lo ikut emang? Gak Natal-an?" tanya hasby menimpuk kepala raka dan risky dengan pilus di stoples depannya.

    "Lah iya baru inget gue Natal-an," ujar risky tepuk jidat. la lupa kalau sebentar lagi Hari Raya Natal.

    "Gue sih oke aja. Bisa ibadah di sana juga kan bareng Leo," sahut Raka dan diangguki risky.

    "Ajak pacar boleh gak, nih?" tanya hasby tiba-tiba, membuat yang lain menatapnya dengan tatapan bingung.

   "Gaya amat Jomblo kronis juga." Raka ingin menonjok wajah hasby rasanya.

   "Ya kan bisa gue bawa salah satu gebetan gue yang body-nya oke," ujar hasby dengan senyum mengembangnya.

   "Gak di mana-mana maksiat mulu idup lo," tawa raka langsung meledak

   "Ya gak papa lah mumpung masih muda. Nikmatin dulu idup," balas hasby dengan santainya.

   "Fan, lo ajak devi juga gak? Biar gue ajak nayla nih," ujar eby yang mendapati tatapan aneh dari valen, hasby, dan juga afan.

    "Heh! Sejak kapan lo deket sama nayla?" tanya afan dengan tatapan penasarannya.

    "Sejak dua minggu yang lalu kali ya? Au ah lupa gue," ujar eby mengingat-ingat.

    "Alhamdulillah temen gue akhirnya," timpal valen mendramatisir, memeluk eby bahagia.

   "Et ngapa sih? Berasa gue jomlbo akut amat di sini?" Eby langsung mengempas tubuh valen yang menempel padanya.

   "Gimana fan?" lanjut eby.

   "Ya gue sih terserah dia. Kalo dia mau ikut ya ikut, kalo enggak yaudah enggak," jawab afan santai.

    "Yailah Bos, pasrah amat sih sama idup? Usaha dikit gitu cewek lo," ujar eby lagi.

   "Oh jadi temanya couple, nih?" tanya Angga sewot. Pasalnya ia baru saja putus dengan pacarnya. Baru hari ini, tadi di sekolahnya.

    "Hehe lupa gue di sini banyak yang jomblo," ujar eby menggaruk keningnya yang tidak gatal.

   "Sialun balas para jomlo dengan kompak.

Penulis cerita
Ig: chelseamelaniputri

Next ?

Jangan lupa ikuti akun ini
Minimal sesudah baca vote makasi

DEFAN COUPLE GOALS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang