• KONSER

683 58 0
                                    

Tangannya bahkan menggenggam erat tangan afan, seolah tidak mengizinkan afan untuk pergi darinya.

Afan akhirnya hanya diam menatap devi yang tengah serius. Beberapa kali terlihat kerutan di

keningnya lalu perlahan menghilang, begitu terus sampai bunyi bel terdengar di penjuru koridor.

    "Sebelum isi, doa dulu. Inget Mama -Papa, pasti soalnya bakal mudah ujar afan sambil menatap mata devi.

    "Inget Mama-Papa, biar dapet rida Tuhan, karena  lo kan berusaha demi hasil yang baik, demi membahagian ortu karena berperestasi.

   "Apa hubungannya sama inget Mama Papa?"

  " ah gue balik, pengawas lo udah dateng tuh," ujar afan panjang lebar, lalu pergi dari hadapan devi.

Devi hanya bisa tersenyum lebar mendengar kata-kata afan,

biar suka usil tapi ternyata afan punya sisi dewasa yang menyenangkan.

                                        ****

     "Gimana tadi ulangannya?" tanya afan yang tiba-tiba sudah ikut berjalan di samping devi dengan tangannya di pundak devi.

     "Gak dimana-mana lo lagi yang nongol!" ujar devi kesal karena ia sempat terkejut dengan keberadaan afan tiba-tiba.

    "Di mana ada kamu di situ ada aku, begitu pun sebaliknya.

    "Ngantin?"

    "Nganten"

    "Wah Sama siapa tuh?"

   "Sama Taehyung?"

    "Udah apa, lagi ulangan gini halunya libur dulu," sindir afan.

     "Bodo hehehe!"

    "Nanti ikut ke basecamp ya?"

    "Ngapain ke basecamp?"

    "Ya ngumpul aja ama anak-anak yang lain."

    "Kan masih ujian."

     "Itu dia, belajar bareng kan bisa."

     "Ogah, yang ada gue nanti berakhir begadang kebut materi semalam gara-gara keasyikan main."

     "Wilh... udah tobat nih setelah gue ceramahin tadi pagi?"

     "Enak aja lo, otak gue emang udah lurus kali dari dulu. Kalo gue bebel tuh gara-gara ketularan virus lo tau."

     "Enak aja, virus apaan?!"

     "Lo pikir aja sendiri."

     "What?!

     "Wat watt? Kawat?!" Afan mengerutkan alisnya bingung, rasanya la seperti pernah berdialog seperti ini dengan devi.

Namun, tak memusingkan hal itu, afan langsung menarik tangan devi untuk cepat bergegas ke kantin sebelum bel kembali berbunyi.

                                        ****

Ulangan yang memakan waktu lima hari itu akhirnya selesai juga. Tercetak mimik bahagia di wajah murid SMA ANGKASA.

Sesuai janjinya, afan mengajak devi ke kedai es krim langganannya. Devi sebenarnya marah

dengan kekasihnya itu. Akibat konser dadakan yang afan lakukan tadi di kantin sekolah membuat devi

bangkrut seketika. Caca dan nayla yang merupakan kompor dan gasnya, lantas saja meminta traktiran

atas pajak hari jadi mereka. Ya, tadi di kantin afan menggelar konser dadakan. Ia menyanyikan

lagu untuk devi dengan diringi permainan gitar darinya. Afan sendiri malah tidak ikut membantunya.

Kalau hanya caca dan nayla, devi tanpa pikir panjang langsung mengiyakan. Tapi ini?

Tiba-tiba saja teman-teman afan ikut bergabung di meja caca dan nayla. Alasan mereka terlalu klasik untuk devi dengar.

Saat devi bilang minta traktir afan, mereka malah menjawab, Kita udah sering kenyang gegara uang Bos,

sekarang kan pengen nyobain uangnya Bu Bos gitu. Mau tak mau devi akhirnya menyetujuinya,

walaupun dengan sangat berat hati karena mereka sudah sibuk memesan makanannya

masing-masing. Tersisa afan yang masih setia duduk di sampingnya.

    "Tekor gue sialan! Lo nemu temen kaya mereka di mana sih? Kalo caca nayla sih gue gak keberatan paling abis lah ini temen lo banyak banget, ada eby, hasby, Valen, raka, risky, angga, rahm , leo, Farhan."

Sungguh kebetulan yang sangat zonk untuk devi, karena teman afan yang sering ia lihat di

basecamp tiba-tiba hari ini ada di sekolahnya, padahal merekakan anak sekolah luar.

Penulis cerita
Ig: chelseamelaniputri_

Next ?

Jangan lupa ikuti akun ini
Minimal sesudah baca vote makasi

DEFAN COUPLE GOALS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang