• MOS

4.3K 143 2
                                    

Serli Artika sridevi, murid baru di SMK ANGKASA yang kerap disapa devii, pagi ini sudah disibukkan dengan perlengkapan mos-nya.

Sekolah masuk pukul tujuh pagi. Karena devi bangun lebih awal, jadi ia bisa bersantai santai dulu.

Seperti saat ini, ia tengah merapikan kamarnya sambil menyetel musik keras keras lewat music box bluetooth kesayangannya.

Lagu Sheila on 7 mengalun indah di ruangan kamarnya. Suaranya yang merdu ikut menyanyikan lagu favoritnya itu yang berjudul hari bersamanya.

*Mohon Tuhan untuk kali ini saja*

*beri aku kekuatan*

*tuk menatap matanya*

*mohon tuhan untuk kali ini saja*

*membuat hariku*

*hariku bersamanya*

*hariku bersamanya*

Devi masih terus bernyanyi sampai ia tidak mendengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya.

Haikal, kakak laki laki devi, sudah jengah dengan kelakuan adiknya pagi ini.

Akhirnya ia menelpon adiknya, padahal mereka berada dalam satu rumah, dan juga saat ini dirinya tengah berdiri di depan kamar devi.

Tapi ia sudah paham dengan sifat Devi yang seperti orang mendadak tuli jika sudah menggelar konser dadakan di kamarnya.

Didalam kamarnya, Devi masih asyik menyanyi ria. Namun, tiba tiba ponselnya berdering menandakan ada panggilan masuk.

Kalau tidak penting, devi berjanji akan memarahinya habis habisan. Dengan langkah malas, ia menghampiri ponselnya yang sedang di-charger di atas nakas. Nama bang haikal terpampang di layar ponselnya.

"Apaan sih? Kamar sebelahan masih aje nelpon. Kebanyakan pulsa?!" Pagi devi yang cerah lenyap seketika, karena diganggu haikal.

"Buka pintunya!"

Devi mengerutkan keningnya bingung, tapi tubuhnya refleks bergerak membuka pintu kamarnya. Yang kali pertama ia lihat adalah wajah suram milik Haikal.

"Idih masih pagi muka dah kek engkong-engkong!" Celetuk devi. Wajah haikal memang terlihat pucat plus kusut, ditambah rambutnya yang acak acakan.

"Lo pikir di rumah ini cuma ada Lo doang?! Masih gelap di luar! Berisik banget!" Protes haikal.

"Yaelah, lagian udah pagi masih ae molor," jawab Devi pelan.

"Gak usah banyak gaya! Gegara hari ini MOS aja lo bangun subuh, biasanya juga masih molor! Matiin musiknya! Kalo gak, gue buang music box punya lo!"

Haikal langsung berbalik badan, lalu kembali ke kamarnya meninggalkan devi yang tengah menggerutu kesal.

Devi sudah berada di sekolah barunya. Ia celingukan mencari keberadaan temannya, yaitu Caca dan Nayla, mereka sudah berteman sejak SMP.

Dan karena mereka tak kunjung menemukan kedua temannya devi pun mengeluarkan ponselnya untuk mencari nama caca lalu menghubunginya.

"Woy, dimana?" Tanya devi tanpa basa basi.

"Kantin sini. Gue ama nayla lagi liat liat kantin baru kita." Terdengar lelehan nayla yang sepertinya ada di samping Caca.

"Oke, gue ke sana!" Devi langsung mematikan ponselnya, dan memasukkannya ke dalam sakunya.

Devi pun berbalik badan ke arah kantin, namun tiba tiba saja ia menubruk sesuatu hingga kening dan hidungnya sakit.

"Aduh!" Pekik Devi.

"Lo anak baru! Ngapain masih berdiri disini?!" Bentak seorang cowok yang barusan bertabrakan dengan Devi.


Devi mengangkat wajahnya untuk melihat cowok yang jauh lebih tinggi dari tubuhnya.

_astatang ganteng banget nih cowok!

Next? Vote and comen

Penulis cerita
Ig : chelseamelaniputri_

Jangan lupa ikuti
Minimal sesudah baca vote yaa makasi

DEFAN COUPLE GOALS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang