• BANDUNG

865 72 0
                                    

    "Ih, nyebelin dasar! Masa cantik gini disamain sama bebek?!" Devi memukul tangan afan yang menggenggam tangan devi yang satunya.

    "Pede banget sih nih anak muji dirinya sendiri cantik," ujar afan mengacak puncak kepala devi, lalu bangun dari jongkoknya.

    "Fan, di sana jangan genit ya kalo liat bule pake bikini."

   "Peak! Ya enggak lah. Aku genitnya kan cuma sama kamu doang," balas afan mengedipkan sebelah matanya.

   "Kamukan otaknya mesum akut," ejek devi. Tak mengejek, memang faktanya seperti itu.

   "Hehehe enggak lah, Sayang. Aku padamu kok!"

   "Bener ya, yaudah sekarang anterin aku pulang fan. Udah malem, besok juga kan kamu berangkat pagi," ujar devi melirik jam yang menempel di tembok.

   "Gak mau nginep aja?" tawar afan.

   "Enggak ah, kamu kan pergi subuh-subuh." Devi langsung bangun dari duduknya.

   "Yaudah tunggu bentar ya," sahut afan, devi pun menggangguk sebagai jawaban.

Setelah selesai mengemas barang bawaannya besok, afan mengantar devi pulang.

Afan menawarkan devi untuk mampir ke kedai es krim langganannya terlebih dahulu baru pulang,

tapi devi menolaknya dengan alasan ngantuk.
Memang benar devi malam ini ngantuk berat.

Mungkin karena beberapa hari belakangan ini ia kurang tidur, karena jalan-jalan terus bersama kekasihnya itu.

     "Janji ya, kabarin sehari tiga kali!" ujar devi saat  mobil afan berhenti di depan gerbang rumahnya.

     "Siap, Bosku!" balas afan memberi hormat.

    "Dasar! Aku masuk. Kamu langsung istirahat pas sampe rumah ya," ujar devi lalu turun dari mobil dan melambaikan tangan saat ingin menutup pintu gerbang rumahnya.

Afan yang melihat pintu gerbang rumah devi sudah tertutup rapat, lantas langsung menginjak pedal gasnya

lagi lalu membelah jalanan yang sepi. Ada rasa bersalah saat mengingat wajah devi yang

murung dan tadi afan sangat mengerti perasaan devi saat ini la tahu betul kalo devi hidupnya

selalu merasa kesepian karena orangtuanya yang jarang ada di rumah. Ditambah lagi abang satu-satunya juga tengah

tugas di luar kota jadi devi tinggal di rumah sebesar itu sendirian. Afan langsung merogoh sakunya, mencari

ponselnya untuk menghubungi eby untuk meminta nomor nayla. Saat sudah didapat nomornya afan lantas menelepon nayla.

Meminta tolong untuk menemani gadisnya selama ia pergi berlibur. Untung saja nayla orangnya bisa diandalkan.

Jadi, besok afan bisa pergi dengan tenang tanpa mengkhawatirkan devi. Setelah dipikir-pikir,

afan tak pernah sampai segininya dengan cewek. Hanya devi yang mampu membuat afan sampai seposesif ini.

Tiga puluh menit kemudian, afan sampai di apartemennya. la menjatuhkan dirinya di atas ranjangnya,

lalu sebuah dering tanda pesan masuk bergetar dari sakunya. la tersenyum melihat pesan masuk dari devi.
Lalu tersenyum melihat isi pesannya.

Deviii cantik:
Night fan. Jangan lupa mimpiin aku Jangan lupa kabarin kalo otw besok, jangan nakal juga di sana!

Dasar!! batin afan, lalu tersenyum geleng-geleng membaca chat dari gadisnya.

Devi tengah merapikan barang bawannya. Besok ia akan berlibur ke Bandung, menginap di vila nayla.

Lagipula afan tengah liburan bersama teman-temannya, masa devi hanya tidur seharian di kamarnya selama liburan.

Devi melirik jam yang menggantung di atas meja riasnya, pukul tujuh malam. Alisnya mengerut ketika sayu-sayu

telinganya mendengar bunyi getaran ponsel di atas nakas. la lantas melihat ponselnya untuk mengetahui panggilan dari siapa.

Afaannn is calling

   "Sayang?" Devi tersenyum setelah mendengar suara afan.

   "Aku lagi Packing, nih!" Devi kini melanjutkan acara beres-beresnya. Tak lupa ia menyalakan loudspeker saat panggilan berlangsung.

   "Jangan bawa baju sama celana yang kurang bahan ya!" Tangan devi refleks terhenti saat mengingat celana yang ia bawa kebanyakan hotpans.

   "Emang kenapa?" alis devi mengerut bingung. Padahal afan tak ada di dekatnya, tapi rasa takut dimarahi afan tetap saja terasa.

    "gue bilang jangan ya jangan!" Baru saja devi ingin menyingkirkan hotpans-nya di susunan bajunya, tapi tidak jadi. la malas untuk memilih celana lagi.

Penulis cerita
Ig: chelseamelaniputri_

Next ?

Jangan lupa ikuti akun ini
Minimal sesudah baca vote makasi

DEFAN COUPLE GOALS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang