Chapter 6: Devil's Trap

31.4K 1.8K 10
                                    

Aku masih tidak percaya dengan apa yang aku baru dengar. Apa Ryu sudah gila? Atau laki-laki itu salah minum obat pagi ini? Aku langsung melihat ke sekitarku untuk memastikan bahwa ini semua bukan acara hidden camera. Setelah memastikannya, aku melihat ke arah Ryu lagi. Dia masih menatapku dengan serius.

"Lo udah gila?" Kata-kata itu akhirya keluar dari mulutku.

"Apa maksud lo gue gila?" Tanyanya seperti tersinggung.

"Kemasukan setan apa lo sampe tiba-tiba bilang kalo lo suka sama gue?" Tanyaku dengan bingung. Dia memutar bola matanya.

"Maksud gue bukan suka kayak gitu. Gue pengen recruit lo buat jadi pegawai tetap gue." Katanya. Hah?! Dia ingin aku menjadi pegawai tetapnya? Ada angin apa? Saat ini bahkan aku lebih bahagia dari saat Bernard pertama kali mengungkapkan bahwa dia suka denganku.

"Gimana?" Tanyanya lagi. Aku berpikir lagi. Aku suka bekerja disini tapi jika aku menerimanya artinya aku harus sering meninggalkan rumah. Tiga hari ini saja kau sudah merasa kangen dengan mereka. Bagaimana bisa aku meninggalkan mereka terus-terusan.

"Gue ngga bisa kerja disini. Gue ngga bisa sering-sering ninggalin keluarga gue." Kataku jujur.

"Itu bukan masalah. Gue bakal tempatin lo di water park punya gue. Lagian itu perusahaan utama gue." Katanya lagi. Bekerja di water park?! Waaah temptation-nya benar-benar susah ditolak.

"I'll think about it." Kataku.

"Apa lagi sih yang lo pikirin? Gue bakal gaji lo lebih gede dari perusahaan lain." Katanya menawarkan lagi. kenapa dia harus sampai menawarkan seperti itu sih? Aku jadi mulai curiga.

"Kenapa lo nawarin gue offer kayak gitu? Gue kan ngga terlalu berpengalaman, udah gitu nilai kuliah gue juga ngga exceptional." Tanyaku ke Ryu.

"Diliat dari kemampuan lo dan cara berpikir lo, gue tau kalo lo itu bakal jadi salah satu property yang berharga buat gue." Katanya. What?! Property? Dia kira aku barang? I almost forgot that this guy is a jerk. Hampir saja aku masuk dalam perangkapnya.

"Forget it. I'm not working for you." Kataku dengan kesal.

"Tunggu... kenapa tiba-tiba lo berubah drastis gitu?" Tanyanya.

"Gue baru inget laki-laki macem apa lo itu sebenernya." Kataku.

"Maksud lo masalah minggu lalu itu?" Tanyanya.

"Ngga cuman minggu lalu aja." Kataku.

"Fine." Katanya. Tiba-tiba dia mendekatkan wajahnya dan mencium bibirku. Dengan cepat aku mendorongnya sekuat tenaga. Apa sih yang dia baru lakukan? Apa dia mau membuatku semakin marah?!

"Ngapain sih lo?!" Teriakku dengan kesal.

"I'm giving you back the kiss." Katanya. Laki-laki ini benar-benar tidak masuk akal. Dia nyium gue buat ngasih ciumannya balik? Laki-laki dari planet mana sih dia? Lebih baik aku pergi sekarang sebelum aku tertular virus aneh darinya.

"Lo bakal nerima tawaran gue kan?" Tanyanya. Bagaimana bisa dia kira aku akan menerima tawarannya setelah apa yang dia lakukan barusan.

"Kalo dunia udah kebalik." Balasku.

Aku masuk ke dalam kamarku dan bersiap-siap untuk pulang. Setelah mendarat nanti, aku akan segera pulang. Untung saja tiket pesawatku adalah untuk jam 10 malam, Begitu sampai di pelabuhan nanti aku akan segera ke airport menggunakan taxi. Cruise mendarat tepat pukul delapan malam. Saat itu juga aku langsung berlari keluar dan mencari taxi untuk ke airport. Saat aku di airport aku langsung segera menelepon mama dan papa untuk memberikan kabar. Mereka bilang bahwa mereka akan menjemputku di airport nanti. Aku benar-benar sudah tidak sabar untuk bertemu mereka.

The Devil in SuitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang