Ryu's POV part 3

23K 1.3K 13
                                    

I got HER! Setelah secara nekat pergi ke rumahnya dan menghasut seluruh keluarganya akhirnya aku mendapatkannya juga. Jujur saja aku masih tidak mengerti kenapa anak pemilik hotel sepertinya mau-maunya saja bekerja sebagai pegawai biasa walaupun aku yakin dia pasti bisa dengan mudah mendapatkan pekerjaan dari koneksi ayahnya. Anyway, usahaku untuk menjadikannya milikku berhasil. Aku tidak mau sampai perempuan dengan kemampuan sepertinya jatuh ke perusahaan lain. Jangan salahkan aku jika aku mengambil tindakan yang berlebihan karena menurutku investasi ke pegawai itu memang penting. Lamunanku terhenti dengan suara ketukan pintu. Bu Helen masuk dan memberikan beberapa map berisi dokumen.

"Pak, proposal event untuk bulan depan sudah dibaca? Saya diminta untuk menyerahkan keputusannya ke event organizer untuk memulai perencanaannya." Tanya Bu Helen. Crap! Aku benar-benar lupa masalah itu karena terlalu sibuk memikirkan hal lain. Artinya nanti malam aku harus bekerja lembur untuk memberikan keputusan itu secepatnya.

"Saya akan serahkan dokumennya besok." Kataku akhirnya.

"Baik pak, saya akan beritahu bagian management. Pak Vincent sudah menunggu di ruangan meeting." Kata Bu Helen mengingatkan. Oh iya, bagaimana kalau aku meminta bantuan Olla saja. Dia kan dulu pernah menyelamatkan kelancaran cruise dengan membuat event kecil yang ternyata sukses. Siapa tahu pendapatnya nanti berguna.

"Ya, saya akan segera kesana." Kataku.

Aku membawa tabletku dan segera pergi ke ruangan meeting. Di sana, semua team member Vincent sudah duduk dan bersiap-siap memulai presentasi. Akupun berkonsentrasi untuk mendengarkan presentasi mereka. Setelah meeting berjalan selama satu setengah jam. Setelah melihat pembaharuan design dari Vincent, aku bisa melihat bahwa permainan yang mereka design memang lebih menarik dan heboh daripada sebelumnya. Ditambah lagi tema yang unik itu pasti akan menarik banyak perhatian. ternyata memasukkan Olla ke tim itu memang keputusan yang tepat. Aku memberi tahu mereka bahwa aku akan memberikan ijin untuk pembangunan agar dimulai minggu depan. Sebelum aku pergi, aku menahan Olla.

"Gue perlu ngebahas sesuatu sama lo. Bisa ketemu habis pulang kantor ngga?" Tanyaku.

"Ngomongin masalah apa?" Tanyanya terlihat bingung.

"Jadi bulan depan bakal ada pool party dan kita akan ngundang semua tamu VIP dan sponsor. Sekertaris gue udah ngasih gue beberapa concept tapi gue masih belom bisa nentuin mana yang cocok. Lo bisa bantu gue ngga?" Aku memberitahu maksudku.

"Kenapa lo harus nanya gue? Kenapa ngga nanya kak Vincent aja. Dia kan udah kerja disini lebih lama dari gue?" Tanyanya masih bingung. Aku mengerti juga jika dia akan menolaknya, lagipula ini kan bukan pekerjaannya. Ngomong-ngomong, kenapa dia menyebut Vincent dengan embel-embel 'kak' sedangkan dia memanggil namaku seenaknya saja.

"Vincent ngga bisa di ajak ngomong masalah itu. Lagian kayaknya lo tertarik dengan event-event kayak gitu." Kataku menjelaskan.

"Fine. Ntar gue ke ruangan lo habis gue selesai kerja." Katanya. Aku benar-benar terkejut karena dia dengan mudahnya mau menerima permintaanku. Padahal aku sudah siap untuk mengeluarkan jurus-jurus merayu.

Setelah itu, aku menjalankan sisa hariku seperti biasa. Jam pulang kantor sudah lewat beberapa menit, tapi perempuan itu masih belum tiba juga. Aku menunggu Olla untuk datang selagi menyelesaikan pekerjaanku yang lain. Tak berapa lama kemudian, seseorang mengetuk pintu kantorku. Aku melihat sosok Olla yang masuk. Kenapa dia malah membawa tasnya seperti ingin pulang seperti itu?

"Udah siap bahas eventnya?" Tanyaku.

"Itu dia, sorry hari ini gue harus jagain adek gue. Jadi bahas eventnnya besok aja gimana? Kalo lo mau lo bisa kirim semua conceptnya ke gue. Ntar malem biar gue baca dan lapor ke lo besok." Katanya. menjaga adiknya? Vino?

The Devil in SuitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang