Seperti yang sudah kuduga, acara tahunan perusahaan ini memang benar-benar ramai. Pengunjung sudah ramai dan menikmati fasilitas di park kami ini. Sesuai dengan dress code yang sudah ditentukan, semua yang hadir datang dengan menggunakan pakaian renang. Para pegawai juga banyak yang datang memakai bikini yang tidak kalah seksi. Sepertinya mereka menggunakan kesempatan ini untuk bertebar pesona dengan tamu-tamu yang kebanyakan adalah orang penting. Aku sendiri datang menggunakan bikini yang kututupi dengan romper berwarna putih. Thanks untuk kakiku yang hari ini sangat tidak berguna ini, aku tidak bisa banyak bergerak sehingga yang aku lakukan saat ini hanyalah duduk di daerah stand makanan sambil membaca buku dan memakan snack. Kenapa juga aku datang kesini tadi? Seharusnya aku diam saja dirumah sambil menonton TV.
"La!" Aku mendengar suara yang familiar. Vincent berjalan mendekat ke arahku sambil merangkul seorang perempuan yang menggendong seorang bayi. Mereka berdua tersenyum menyapaku. Aku juga segera menutup bukuku dan membalas senyum mereka.
"Kenalin La, ini Terre, istri gue." Kata Vincent memperkenalkan. Aku segera berdiri dan mengulurkan tanganku.
"Olla." Aku memperkenalkan diri. Terre menjawab uluran tanganku walaupun akhirnya dia harus memberikan bayi mungilnya itu ke Vincent.
"Kok kamu ngga pernah cerita sih kalo ternyata bawahan kamu tuh cantik banget." Kata Terre ke Vincent. Dari nadanya sulit untuk menebak apakah perkataannya itu memuji atau cemburu.
"Olla ini baru masuk ke sini sekitar dua bulan yang lalu. Aku kan udah bilang." Kata Vincent.
"Oooh, pacarnya Ryu?" Tanya Terre seperti tidak percaya.
"Bukan-bukan. Saya sama Ryu ngga ada hubungan apa-apa kok." Kataku segera menampis omongan Terre. "Kak! jangan sebarin gossip yang nggak-nggak dong." Kataku protes ke Vincent. Bukannya meminta maaf, dia malah tertawa dengan puas.
"Apanya yang gossip. Bener kan? Adegan kemaren makin bikin gue yakin." Kata Vincent.
"Kemaren? Emangnya kakak ngga tau apa alesan Ryu nggendong aku kemaren?" Tanyaku.
"Kenapa emangnya?" Tanya Vincent penasaran.
"Dia ngga pengen kerjaanku berantakan cuman karena kakiku sakit." Aku mengulang perkataan Ryu kemarin. Lagi-lagi Vincent tertawa mendengarnya.
"Tenang aja La, suatu saat nanti juga dia bakal jujur." Kata Vincent.
"Jujur apanya? Menurut aku dia udah jujur sih." Jawabku bingung.
"Ryu emang gitu kok La. Ntar kalo lo kenal dia lebih jauh juga lo tau kalo sebenernya dia ngga senyebelin yang lo kira." Kata Terre ikut menambahkan. Jadi Terre juga sudah mengenal Ryu dari lama?
"Jadi kakak udah kenal Ryu dari lama juga?" Tanyaku ke Terre.
"Iya. Kita semua dulu satu kampus. Awalnya juga gue ngga suka banget sama Ryu gara-gara dia suka ngganggu acara date gue sama Vincent, tapi setelah kenal dia lebih jauh gue mulai ngerti kok." Kata Terre.
"Anyway, gue mau nyapa yang lain dulu ya." Kata Vincent pamit.
"Oke. Have fun." Kataku ke mereka berdua.
"Lo juga, Kalo lo bosen, gue panggilin Ryu aja. Biar dia temenin lo." Kata Vincent sambil bercanda.
"Aduuuh makasih deh. Aku ngga pengen ditemenin sama dia. Belom lagi ntar aku harus dibunuh sama Nana." Kataku ke Vincent.
"Hahaha. bener juga sih. Nana emang agak brother complex. Ya udah, gue tinggal ya." Kata Vincent lalu berjalan menjauh dengan Terre. Agak? menurutku Nanan benar-benar mengidap brother complex versi akut.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil in Suit
RomanceOlla Agustine Bosse Dia arogan, playboy, egois, tak berhati dan suka seenaknya saja. Dia menganggap semua orang itu adalah sebuah properti. Aku benar-benar tidak menyesal telah memperlakukannya dengan buruk karena dia memang pantas mendapatkannya. D...