Author's note:
Selamat lebaran bagi yang merayakan!
****************************************************
Aku terbangun karena terlalu shock dengan mimpiku barusan. Otakku pasti sudah tidak beres. Bagaimana bisa aku mimpi tentang Ryu?! Dia adalah laki-laki terakhir yang aku ingin impikan. Dadaku masih berdebar kencang karena mimpi yang menjurus-jurus ke arah mesum itu. Ini pasti karena efek apartemen baru ini. Aku benar-benar butuh pergi keluar dengan seseorang hari ini. Jika aku berada di apartemen ini lebih lama lagi, bayangan Ryu di dalam mimpiku itu pasti akan menghantuiku seharian. Aku mulai memanggil teman-temanku lewat group chat kami.
"Girls, keluar yuk. Brunch?" Aku memulai percakapan.
"Boleh. Di Breakfast Club ya?" tanya Ananda.
"Yuk, habis itu lanjut ke cafe biasa ya. Kita kan butuh rayain keberhasilan Olla dapet kerja." Jawab Melanie.
"Lo mau rayain keberhasilan Olla apa mau ketemu si bule cakep?" Ledek Bella.
"Enak aja. Kan kita emang udah biasa ke sana." Kata Melanie membela diri.
"Oke-oke. Gue siap-siap dulu." Kata Cindy.
Setelah menentukan waktu dan tempatnya, aku segera pergi dan bersiap-siap untuk pergi. Aku masuk dan menunggu di dalam restoran sambil memesan minuman. Aku melihat-lihat menu sambil menunggu yang lainnya untuk datang.
"Cieee yang baru dapet kerja." Tiba-tiba suara Cindy terdengar.
"Kerjaan gue ngga ada apa-apanya dibandingin kalian." Kataku merendah.
"Gue denger boss lo super ganteng ya?" Tanya Cindy penasaran.
"Ganteng apanya? Nyebelin ia." Kataku ke Cindy.
"Kenapa? Dia bossy banget ya?" Tanya Cindy dengan muka penasaran.
"Ngga sih, tapi dia bener-bener kayak jelmaan iblis." Kataku.
"Siapa yang kayak jelmaan iblis?" Tiba-tiba Bella dan Ananda muncul.
"Itu loh boss-nya Olla yang ganteng." Kata Cindy.
"Ryunosuke Sakata? Waah seandainya aja boss gue seganteng dia, pasti gue kerjanya lebih semangat." Kata Bella complain.
"Hahaha, itu sih mau lo Bel." Kata Cindy tertawa keras.
"Gue denger-denger rumornya dia punya banyak cewek ya." Kata Bella lagi.
"Sejauh ini, gue belom pernah liat cewek-cewek itu sih, tapi waktu gue pertama kali ketemu dia, dia lagi mutusin cewek." Kataku mengingat-ingat kejadian di club kemarin.
"Oh ya? Ceweknya cantik ngga?" Tanya Cindy penasaran. Aku mengingat-ingat wajah perempuan itu lagi.
"Lumayan sih. Tapi mungkin karena make-upnya tebel gitu." Kataku.
"Well, namanya juga cowok ganteng, sukses lagi. Pasti banyak yang ngincer dia. Anyway, aneh banget deh dia belom married juga. Setau gue umurya kan udah cukup banget." Kata Ananda.
"Eh sorry gue telat." Kata Melanie akhirnya muncul juga. Dia menarik kursi di sebelahku dan duduk.
"Ibu dokter nih, telat mulu." Kata Bella menyindir.
"Sorry-sorry macet tadi. Lagi ngomongin apa sih. kok kayaknya seru banget." Tanya Melanie.
"Ngomongin bossnya Olla." Kata Bella.
"Oh ya? Bukannya dia super ganteng ya? Gue suka liat dia di majalah bisnis gitu." Kata Melanie. Sejak kapan Melanie jadi suka membaca majalah bisnis?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil in Suit
RomanceOlla Agustine Bosse Dia arogan, playboy, egois, tak berhati dan suka seenaknya saja. Dia menganggap semua orang itu adalah sebuah properti. Aku benar-benar tidak menyesal telah memperlakukannya dengan buruk karena dia memang pantas mendapatkannya. D...