Tengah malam al dibangunkan oleh suara dering dari handphonenya. Ia beranjak dari kasur dengan malas untuknmengecek handphonenya. Ia sedikit menajamkan matanya karena yang menelponnya adalah nomor yang tidak dikenal. Sebenarnya ia ingin menolak panggilan namun seperti ada yang menyuruhnya untuk mengangkat, alhasil al akhirnya menerima panggilan itu.
"Hmmm." Sapa al dengan malas.
"Jika kau ingin tahu tentang kematian saudaramu maka datanglah kehutan xxxxx disebuah gedung tua." Ucap si penelpon kemudian mematikan panggilan sepihak. Al yang diperlakukan seperti itu kangsung menggeram marah namun ia langsung menghela nafas mencoba tenang.
"Cih udah tau dari lama bangsat." Ucap al pada dirinya sendiri.
"Sist, ini rencana lingga?" Tanya al dengan malas sambil sesekali menguap karena masih ngantuk.
"Benar tuan."
"Apakah ini jebakan?" Tanya al lagi sambil beranjak dari duduknya untuk mencuci wajah.
"Benar tuan."
"Apa rencana mereka?" Tanya al lagi yang saat ini sudah mulai mengganti pakaian celana panjang hitam dengan sobekan di lutut dipadukan kaos putih dan jaket kulit berwarna hitam.
"Membunuh anda tuan."
"Membunuh, kalo begitu aku akan datang. Sudah lama aku tidak berolah raga." Ucap al kemudian keluar kamar. Al berpikir bahwa dia akan melawan sekumpulan orang saat mendengar jawaban sistem. Padahal dugaannya salah besar.
Baru saja al keluar kamar, tiba-tiba dari arah belakang sudah ada yang memantaunya namun al hanya acuh. Al menuju motor kemudian keluar menuntun motornya dengan hati-hati, setelah agak jauh barulah ia menyalakannya dan sesuai dugaannya ia dipantau dan diikuti oleh mereka.
Al sampai dihutan yang dimaksud namun ia belum menemukan gedungnya, ia terus menyusuri jalanan tanah becek yang habis diguyur hujan dengan susah payah.
Tak berselang lama al sampai digedung yang ia cari. Ia turun dengan santai namun tidak ada yang tahu jika al tetap waspada. Al dapat mengetahui jika ada musuh yang mengintainya namun tidak tahu dengan jumlahnya. Walaupun sebenarnya ia bisa menang jika melawan mereka namun sepertinya kurang seru.
"Sist apa ada kemampuan yang bisa mendeteksi musuh secara detail?" Tanya al pada sistem yang membuat sistem hanya geleng-geleng kepala. Lama-lama tuannya ini bisa menjadi dewa jika terus meminta kemampuan.
"Tuan anda ini aneh-aneh saja, hasilnya tetap sama tuan."
"Sudahlah turuti saja, aku juga cuman ingin mencobanya." Ucap al sedikit jengkel pada sistem.
"Baik tuan."
Ding.....
"Kemampuan sudah ditambahkan tuan."
"Bagus tampilkan data diri." Ucap al lagi yang membuat sistem semakin jengkel namun tetap dilakukan oleh sistem.
"Baik tuan."
Ding.....
Nama: alex kevano xavier
Gender: laki-laki
Daya tarik: 50%
Ketampanan: 75%
Kepintaran: 100%
Kesehatan: 100%
Keterampilan: 100%Poin:++++++++++
Hadiah:
-kepemilikan perusahaan GG COMPANY
-Pesawat jet pribadi Force One - Boeing 747-200B
-kepemilikan xander high school
-kapal pesiar history supreme
-kepemilikan perusahaan Q&Q
-kepemilikan perusahaan ID COMPANY
-kepemilikan lisya mall
-teleportasi
-mendeteksi
-melihat dalam gelap
-pasukan bayangan
-tak terlihat
-perisai
