Namanya alex kaivan derlando, biasa dipanggil al. Laki-laki dengan sejuta pesona, memiliki tatapan mata yang tajam, hidung mancung, rahang yang tegas dan pastinya tampan. Al juga menjadi leader dari geng motor "javan hawk eagle" yang terkenal dengan semboyannya "nk wani rasah wedi-wedi nek wedi rasah wani-wani".
Namun siapa sangka, dibalik pesonanya dan juga kekejamannya, dia adalah seorang yang haus akan kasih sayang. Dia dituduh oleh kedua orang tuanya karena telah membunuh adiknya yang masih kecil saat dia berumur 6 tahun. Ia salalu dikucilkan dan di benci seluruh anggota keluarga termasuk ketiga kakaknya.
Ia sudah sering mengatakan bahwa bukan dia pembunuhnya, tetapi ucapannya hanya di anggap angin lalu. Hal itu yang membuat Al lelah dan menjadi anak yang urakan tak kenal aturan, selalu membolos, merokok, mabuk-mabukan tawuran dan masih banyak yang lainnya. Padahal sebenarnya dia adalah anak yang berprestasi di bidang akademik maupun non-akademik atau bisa dikatakan multitalent.
Saat ini alex sedang menatap langit yang mendung seraya menghembuskan asap rokok yang baru ia hisap ditemani sebotol anggur merah cap "tiang sepuh" makin menambah kenikmatan tersendiri bagi nya.
Jam sudah menunjukan pukul 20.00 namun alex belum juga menunjukkan keinginannya untuk segera masuk kamar. Sampai suara perut yang belum terisi pun membuatnya menghela nafas.
"Hhhhhh, anjing nih perut kaga bisa dikondisikan amat dah." Ucap alex setelah menghela nafas.
"Turun kaga ya, kalo turun ketemu tuh babi sialan, tapi kalo ga turun gua bisa mati anjirrr" lanjutnya sambil memegang perutnya.
Akhirnya setelah mempertimbangkannya dengan matang, ia memutuskan turun kebawah untuk makan. Bagaimanapun juga dia tetap manusia yang butuh makan agar tetap hidup apalagi dengan cobaan seperti ini.
TAP
TAP
TAP
Suara langkah kaki alex yang menuruni tangga terdengar, karena keadaan yang sunyi dan jangan lupa mansion yang begitu besar membuat etensi semua orang menatap kearah suara dengan iri, sinis, benci, dan masih banyak yang lain.
Tanpa memperdulikan tatapan keluarganya, alex langsung duduk dikursinya dan memakan hidangan yang ada. Mereka yang tidak terima karena hanya di acuhkan pun angkat bicara.
"Dateng-dateng langsung makan, tata krama lo dimana anjing." Ucap kakak pertama bernama azel.
"Dosa apa gue punya adek kelakuan kaya babi gini." Ucap axel kakak kedua.
"Bener tuh, mati aja sono lo dasar beban lo anjing." Ucap asgal kakak ketiga.
Alex yang sedikit terpancing emosi nya, (ingat hanya sedikit) pun mulai membalas ucapan ketiga kakaknya.
"Woi bajingan, kalaupun gue sapa, apa lo semua bakal bales sapaan gue ha?" Ucap alex.
Mereka semuapun terdiam karena perkataan alex.
"Kenapa pada diam ha?, makanya gue males nyapa lo semua karena sama aja BANGSAT." Ucap alex dengan penekanan di akhir kalimatnya karena sudah terpancing emosinya.
"Terus kalo gue sapa lo pada dan lo pada nyapa balik, apa ada jaminan kalo lo semua pada sayang ama gue ha?. JAWAB BANGSAT." Ucap alex dengan teriakan karena sudah tidak bisa menahan emosinya.
Ayah alex yang dari tadi hanya diam langsung angkat bicara dengan nada penuh amarah.
"ALEX JAGA UCAPANMU, DASAR ANAK TIDAK TAU DIRI MASIH MENDING KAMU TIDAK SAYA USIR DARI SINI." Ucap ayah alex yang bernama arlando.
![](https://img.wattpad.com/cover/359435476-288-k328453.jpg)