RIAN

2.4K 102 0
                                    

Saat ini al berada dikamar alisya, ia menunggu alisya bersiap kareja ingin mengajaknya jalan-jalan ke mall. Sebenarnya al sudah mengatakan jika tidak perlu make-up, tapi karena alisya tetep kekeh akhirnya mau tak mau al mengiyakannya.

Tak berselang lama alisya mulai beranjak dari depan cermin kemudian menghampiri al yang senantiasa menatapnya. Alisya memnggunakan make-up tipis-tipis jadi masih terlihat seperti natural.

"Sudah siap?" Tanya al sambil mengusap puncak kepala alisya.

"Sudah." Jawab alisya sambil mengangguk-anggukkan kepala lucu.

Al kemudian membawa alisya keluar kamar lalu menuju motor. Setelah membantu alisya naik, al langsung menancap gas menuju tujuan mereka. Tanpa mereka sadari ada seseorng yang mengintai dari jauh. Sistem yang tahu akan hal itu, bukannya memberitahukan pada al malah memilih diam. Ia ingin melihat tindakan tuannya yang selalu membuatnya terkagum-kagum.

Sesampainya disana al dan alisya menjadi pusat perhatian, namun mereka berdua hanya biasa saja. Al membantu alisya turun kemudian menggandengan tangannya baru mereka masuk.

"Mau apa hmmm?" Tanya al yang senantiasa menggandeng tangan alisya takut hilang.

"Makan dulu." Ucap alisya sambil menunjukkan deretan giginya.

Al mengangguk kemudian mengajaknya ke salah satu restaurant yang ada disana. Sambil menunggu pesanan, alisya bermain handphone al sambil melihat apakah ada chat nomer tak dikenal atau tidak dan al yang seperti biasa hanya bermain rambut alisya yang harum.

Saat pesanan tiba, mereka langsung menyantapnya dengan lahap. Al selalu membantu alisya ketika kesusahan yang membuat para pengunjung iri melihatnya.

Selesai makan mereka duduk sejenak kemudian pergi untuk menonton film. Al memilih film horor agar alisya ketakutan dan memeluk dirinya.

Namun dugaannya salah, bukannya takut alisya malah tertawa terbahak-bahak sampai dibilang gila oleh penonton lain. Pasalnya film yang mereka tonton adalah film horor bukan film comedy.

"Emang tadi lucu?" Tanya al penasaran kenapanalisya malah tertawa bukannya ketakutan.

"Awalnya serem al cuman karena lihat bentukan hantunya yang aneh jadi ketawa deh hahaha." Ucap alisya dengan tawanya yang tidak bisa berhenti.

"Udah jangan ketawa mulu, tenggorokannya sakit loh." Ucap al yang membuat alisya berhenti ketawa lalu menatap al sambil menyengir kuda.

Al yang melihat tingkah alisya yang satu ini langsung dibuat geleng-geleng kepala. Walaupun begitu tapi alisya tetap menggemaskan dimatanya.

Mereka kemudian pergi ke toko boneka karena alisya yang tak sengaja melihat boneka lucu disana. Ia membeli beberapa boneka yang menurutnya lucu.

Tak terasa mereka sudah lama disana, saat ini mereka sedang berjalan menuju parkiran untuk pulang. Karena waktu yang sudah malam membuat jalanan sepi hampir tak ada kendaraan yang berpapasan dengan mereka.

Saat al sedang fokus berkendara dan alisya yang sedang memeluk al untuk memcari kehangatan, tiba-tiba mereka dicegat oleh sekumpulan orang yang keluar dari persimpangan disisi kanan dan kiri.

Al yang melihat itu hanya memandang mereka datar. Padahal jumlah mereka bisa dikatakan puluhan sedangkan al hanya bersama alisya yang sudah memeluk erat al.

"Al mereka siapa?" Tanya alisya dibelakang al.

"Nggak tau." Ucap al mengusap tangan alisya berharap ia tenang.

Al kemudian menelepati S-1 dan luci untuk segera datang. Ia menyuruh S-1 untuk membawa 10 pasukan karena lawannya hanya sedikit. Sedangkan luci diperintahkan untuk mengantar alisya sampai mansionnya.

transmigrasi badboy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang