END

3.4K 117 5
                                        

Sembilan bulan telah berlalu dan al saat ini memutuskan untuk tidak bekerja. Ia memilih untuk fokus menjaga alisya.

Al selalu siap siaga di kamarnya jika sewaktu-waktu alisya membutuhkan sesuatu. Sifat overlrotektif al selaku bertambah seiring mendekati waktu kelahiran anaknya itu.

Bahkan satu waktu alisya pernah ngidam ingin melihat harimau dikebun binatang. Al yang mendengar itu langsung membeli kebin binatang tersebut karena ia takut jika ada orang yang berniat jahat dan tentunya tidak hanya itu saja, bahkan masih banyak yang lain.

Saat ini al sedang bersantai bersama alisya di ruang keluarganya karena mereka habis makan. Mereka sedang menonton televisi dengan alisya yang sedang nyemil buah apel yang baru saja di potongkan oleh al.

Saat ingin menghabiskan potongan terakhir tiba-tiba alisya merasa perutnya tiba-tiba ada yang menendang keluar dan membuatnya terhentak.

UHUK

"Aduh mas sakit banget." Ujar alisya sambil memegangi perutnya karena hentakan tadi.

Al yang sedang mengusap kepala alisya langsung terkejut mendengar erangan alisya yang kesakitan. Tanpa banyak tanya al langsung menggendong alisya menuju lantai atas ke tempat dokter yang sudah al siapkan untuk mengatasi kehamilan alisya.

"RISA TOLONG ALISYA CEPAT." Teriak al di lorong menuju ruangan risa.

Risa mendengar ucapan al karena pintu yang tidak ditutup segera keluar lalu mencari sumber suara dsn mendapati al yang sedang menggendong alisya.

"Baik lord." Ucap risa setelah melihat mereka

Tanpa berlama-lama risa segera mengajak beberapa perawat yang akan membantu persalinan risa menggotong alisya menggunakan kursi roda.

Mereka kemudian langsung masuk kedalam dan langsung melakukan proses persalinan. Al tidak lupa menelepati mommy nya untuk segera datang dan menyurihnya memberitahukan pada yang lain.

Al terus menggenggam tangan alisya dengan erat begitu juga alisya. Proses telah dimulai, setelah leher rahim terbuka risa menyuruh alisya untuk mengejang.

Alisya yang mendengar itu langsung mengejang dengan tangannya yang meremat tangan al dengan kuat. Alisya sungguh sangat kelehan padahal ia belum melahirkan satu bayipun terbukti dari keringat yang sudah mengucur dari dari dahinya.

Al sempat meminta pada sistem untuk meringankan sakit tapi sistem menolaknya karena proses inilah yang paling ditunggu oleh seorang ibu. Proses yang dimana seorang ibu mempertaruhkan nyawanya untuk mengeluarkan bayi mereka.

Al yang mendengar itu langsung marah tapi ia tahan mengingat ia sedang menemani istrinya melahirkan. Sebagai ganti sistem mengatakan jika alisya tidak akan kenapa-napa.

Al yang mendengar itu kembali fokus menyemangati istrinya. Ia tidak henti-hentinya mengkhawatirkan alisya namun ia selalu mencoba yakin jika alisya kuat.

OEK

OEK

OEK

Terdengar suara tangisan bayi yang pertama, al yang mendengar itu sudah sedikit lega dan tinggal menunggu dua anak lagi. Risa yang melihat iu langsung mengatakan jika proses selanjutkan akan lebih mudah meskipun akan tetap terasa sakit. Al yang mendengar itu semakin lega dan kembali menyemangati istrinya.

OEK

OEK

OEK

Terdengar tangisan kedua yang membuat mereka kembali menghela nafas termasuk al. Tinggal satu bayi lagi dan setelah itu semuanya selesai.

transmigrasi badboy [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang