Pulang sekolah al tidak langsung pulang, ia lebih dulu mampir ke mansion alisya untuk menemaninya. Ia takut jika alisya terpikirkan kejadian barusan.
Sesampainya di mansion keluarga alisya, al langsung turun lebih dulu kemudiam mengendong alisya menuju kamarnya.
Sesampanya disana al langsung membaringkan tubuh alisya di atas kasur king size nya kemudian disusul al yang membaringkan dirinya di samping alisya.
"Nggak usah dipikirin ya." Ucap al mengusap lembut pipi cubby alisya. Bukan tanpa alasan alisya mangatakan itu. Ia sedari tadi melihat alisya yang lebih banyak melamun setelah kejadian tadi.
"Nggak kok al." Ucap alisya beralih menatap manik mata al.
Al masih melihat adanya kebohongan pada alisya. Tanpa berlama-lama al langsung mencium bibir alisya lalu melumatnya. Alisya yang mendapat serangan tiba-tiba sedikit terkejut namun langsung mengimbangi permainan al walaupun masih sedikit kaku.
"Tidur." Ucap al setelah melepas pagutannya karena alisya yang sudah kehabisan nafas. Dapat ia lihat saat ini alisya suda menyembunyikan kepalanya didada bidang al karena malu.
Alisya tidak menjawab, ia hanya mengangguk sebagai jawaban. Setelah itu tak ada percakan, hanya ada suara dengkuran halus alisya yang sudah tertidur pulas dipelukan al. Tak berselang lama al juga ikut menyusul alisya kedalam mimpi.
Sementara itu di mansion mommy al lebih tepatnya di ruang tamu tengah terjadi perdebatan antara mommy ranti dan lingga.
"Apa ku bilang, dia hanya pembawa masalah." Ucap lingga sambil meminum kopi didepannya. Ia mengatakan itu setelah mendengar penjelasan dari twins.
Mommy ranti yang mendengar anaknya dikatai pembawa sial tentu tidak terima. Memangnya twins yang selalu lingga sayang bukan pembawa masalah.
"Kalo al pembawa masalah, lantas apa kabar dengan angga dan rangga." Ucap mommy ranti sambil menunjuk twins dengan dagunya.
"Mommy kok jadi nyalahin kita sih." Ucap rangga merasa tak terima diri nya dan kembarannya dibawa-bawa.
"Iya, orang al yang mukul duluan kok mom." Ucap angga juga tak terima.
"Al tidak akan menghajar kalian tanpa sebab bukan." Ucap mommy ranti dan berhasil membuat twins terdiam.
"Ayo jawab, kenapa diem?" Ucap mommy ranti terus memojokan mereka.
"Benerkan kata mommy, kalian yang mancing duluan." Lanjut mommy ranti sambil menatap twins yang tertunduk.
Lingga yang melihat kedua anaknya di pojokkan tentu tidak tinggal diam. Ia menatap ranti yang masih menatap twins dengan khawatir karena ranti yang sudah semakin berani padanya.
"Kok kamu jadi nyalahin anak kita sih." Ucap lingga mencoba membela anaknya.
"Ya karena memang mereka yang salah." Ucap mommy ranti yang sudah jengah dengan bapak dan anak didepannya ini.
"Salah gimana, orang mereka yang dipukul kok." Ucap lingga sama persis dengan perkataam anaknya tadi.
Mommy ranti yang mendengar itu langsung memijak pelipisnya. Dia sudah lelah menghadipi keras kepalanya laki-laki didepannya yang sayangnya adalah suaminya.
"Udah lah mas terserah kalian." Ucap mommy ranti kemudian beranjak pergi dari sana menuju kamarnya.
Lingga yang melihat ranti pergi hendak mengejarnya namun suara rangga menghentikan langkahnya. Lingga kemudian duduk lalu mendekati rangga jntuk mendengarkannya.
"Kita harus hati-hati dengan al." Ucap rangga lirih yang hanya bisa didengar oleh lingga dan angga.
Lingga yang mendengar itu langsung mengerutkan dahinya bingung kenapa anaknya ini tiba-tiba mengatan hal itu. Rangga yang paham dengan kebingungan ayahnya langsung melanjutkan ucannya tadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/359435476-288-k328453.jpg)