Dua minggu telah berlalu dan genap satu bulan mereka berlibur di negeri orang. Dua hari lagi mereka termasuk ayah dan ibu al akan kembali ke indonesia.
Mereka sudah sangat puas berlibur disini terutama alisya yang sangat antusias karena tidak menyangka jika mexico sangat indah.
"Alisya kamu kenapa kayak lemes gitu?" Tanya mommy ranti khawatir karena sedari tadi alisya hanya diam padahal kemarin iabsangat semangat.
"Nggak tau mom." Jawab alisya cuek yang membuat mereka lagi-lagi terkejut.
Ada apa dengan alisya hari ini kenapa ia begitu cuek. Perasaan mereka tidak membuat kesalahan sehingga membuat alisya marah termasuk al sendiri yang juga merasa demikian.
Al kemudian mendekatkan dirinya pada alisya nemun langsung didorong oleh alisya. Al yang melihat itu langsung mengernyit bingung mengapa alisya memnyuruh dirinya menjauh.
"Mas kamu jangan deket-deket aku bisa mutah." Ujar alisya sambil menutup mulutnya hendak mutah dan membuat mereka semua terkejut.
"Sayang apa jangan-jangan kamu hamil?" Tanya mommy ranti penasaran.
"Enggak mungkin mom, baru sebulan masak udah langsung ada gejalanya." Bukan alisya yang menjawab melainkan al. Ia tahu karena setelah menikah ia mencari tentang ibu hamil.
Mommy ranti yang mendengar itu semakin dibuat penasaran lalu mendekati alisya dan anehnya tidak terjadi apa-apa. Al yang melihat itu langsung menghela napas lega, ia pikir alisya sudah baikan padahal belum.
HUEK
HUEK
alisya berlari menuju wastafel yang berada didapur kemudian langsung memutahkan seluruh isi perutnya namun anehnya yang keluar bukanlah nasi atau yang lainnya tapi hanya cairan putih bening yang terlihat asinng dimata alisya.
Mommy ranti yang melihat itu langsung tersenyum, ia tahu kenapa alisya mutah. Al yang hendak mendekati istrinya itu langsung ditahan oleh mommy yang membuat al semakin mengernyit bingung.
"Jangan mendekat kamu, nanti alisya bisa mutah. Hal seperti ini sudah biasa untuk ibu hamil." Ujar mommy ranti yang membuat al dan vicente terkejut.
"Yaudah kita bawa ke dokter kandungan." Ujar al kemudian hendak mendekati istrinya dengan khawatir namun kembali ditahan oleh mommynya.
"Udah dibilangin jangan deket-deket, biar mommy sama daddy yang anter kamu kalo mau ikut naik mobil sendiri." Ujar mommy ranti lalu mengusir al untuk pergi.
Al sebenarnya enggan untuk pergi tapi karena ia tidak tega melihat istrinya menunggu akhirnya mau tak mau ia segera minyingkir.
Mereka segera menuju ke rumah sakit terdekat. Sebenarnya jika al sedang di indonesia ia tidak perlu pergi karena al sudah menyiapkan dokter khusus untuk alisya termasuk dokter kandungan. Bahkan ia juga sudah menyiapkan temoat oprasi yang sangat lengkap di mansionnya.
Al sedari tadi menggerutu tidak jelas karena ia terus di marahi oleh mommy nya meskipun ia tahu jika ia mendekat alisya akan mutah.
Sesampainya di rumah sakit mereka segera masuk dengan al yang selalu menjauh dari alisya yang mana membuat sebagian orang yang tahu tentang al menjadi bingung.
Al harus rela menunggu diluar bersama daddynya karena mommy tidak mmeperbolehkan mereka masuk kedalam.
Cukup lama mareka menunggu sampai akhirnya kedua wanita itu keluar dengan muka berseri-seri. Al dan vicente yang melihat itu langsung mendekati mereka.
"Apa kata dokter?" Tanya al penasaran.
"Alisya pesotif hamil." Ujar mommy ranti memberitahukannya pada al dan membuat dirinya sangat senang.