Pagi ini al terbangun dari tidurny nyenyak nya. Ia beranjang dari sana kemudian pergi ke kamar mandi bersiap untuk menjemput alisya.
"Tuan berita terbantainya RED DIAMOND sudah tersebar tuan."
"Benarkah?" Tanya al antusias.
"Benar tuan, mereka mengatakan bahwa RED DIAMOND dibantai dalam satu malam oleh satu orang. Mereka juga menyertakan foto anda saat membantai yang tertuputi oleh masker dan jubah anda tuan."
"Mereka tak menyertakan rekamannya?" Tanya al sedikit kurang puas.
"Tidak tuan, menurut saya jika rekaman itu tersebar maka akan membuah dunia bawah gempar tuan, pasalnya RED DIAMOND dibantai oleh satu orang. Belum lagi jika mereka tahu bagaimana cara anda membantainya tuan."
"Sekiat apa RED DIAMOND sampai membuat mereka gempar?" Tanya al pada dirinya sendiri karena penasaran namun di jawab oleh sistem.
"Tuan red diamond menduduki perinkat ke-5 mafia terkuat di asia tuan."
Al yang mendengar itu sedikit terkejut, ia kira jika RED DIAMOND hanya sebuah mafia kecil saja. Tidak ia sangka jika mafia itu peringkat ke-5 asia.
"Baiklah, biarkan saja dulu." Ucap al sambil menyeringai setelah mendalat beberapa ide.
Al kemudian turun untuk sarapan. Dapat ia lihat, disana mereka sedang berkumpul di meja makan. Al langsung mendekati mommy nya lalu duduk di sebelahnya.
"Pagi mom." Ucap al sambil mencium kedua pipi mommy nya.
"Pagi boy." Balas mommy ranti sambil menatap al tersenyum.
Sementara itu, lingga dan yang lainnya hanya diam mungkin sedang malas atau malag sedang berduka cita atas hancurnya mafia milik ragaza.
Al makan dengan tenang dan setelah itu ia pamit pada mommy nya kemudian keliar mansion lalu menuju motornya dan pergi meninggalkan parkiran.
____________________________________________________________
Sampai di mansion alisya, al ternyata sudah ditunggu didepan gerbang oleh gadis itu. Al kemudian turun untuk mengaitkan jaket pada pinggang ramping alisya lalu membantunya naik ke motor.
Sesampainya di sekolah al membantu alisya turun, kedatangan mereka berdua lagi-lagi membuat seisi sekolah menjadi heboh karena al yang semakin tampan dan alisya yang semakin cantik yang membuat semua orang berteriak histeris.
Rian yang melihat itu langsung mengepalkan tangannya, ia merasa tak terima jika alisya didekati orang lain. Tak jauh berbeda dengan reva, ia juga sudah mengabsen seluruh nama hewan yang ia hafal dan ditujukan pada alisya.
Bel masuk berbunyi membuat seluruh siswa segera masuk kelas masing-masing. Begitu juga dengan al dan alisya yang disusul oleh teman mereka berdua yang baru saja datang.
Pelajaran seperti biasa, al hanya tidur sambil memegang tangan alisya. Ia tidur karena memang sudah pintar jadi untuk apa mendengarkan.
Tak berselang lama waktu yang di tunggu-tunggu pun tiba yaitu isterahat. Al dan teman-tamanya segera pergi ke kantin untuk makan siang.
"Alisya nanti kamu pulangnya dianter sama bodyguard aku ya?" Ucap al merasa tidak enak sambil mengusap surai rambut alisya.
"Mau kemana, selingkuh ya?" Tanya alisya sambil cembarut lalu memalingkan wajahnya membelakangi al.
"Gadis mana yang mampu membuatku berpaling hmmm?" Tanya al setelah ia tertawa lepas karena terkejut akan pertanyaan alisya.
"Nggak bohongkan, janji?" Tanya alisya yang sudah menatap al kemudian menyodorkan jari kelingkingnya.