Pagi harinya, Ian menggeliatkan tubuhnya tatkala mendengar suara dering ponselnya memecah keheningan suasana di apartemen milik Terrel. Pemuda itu semalam tertidur di sofa setelah menyelesaikan pekerjaannya, sedangkan Terrel sepertinya sudah kembali ke kamarnya sendiri.
Saat berhasil menggapai ponsel yang terus berdering diatas meja, Ian mengernyitkan dahinya berusaha memfokuskan netranya agar bisa membaca nama siapa yang terpampang disana dan ternyata itu adalah kakaknya, Erick.
"Halo... Ada apa?" Dengan suara serak khas orang bangun tidur Ian menyapa orang yang berada di seberang panggilan. Kini pemuda itu bangkit dari acara berbaringnya kemudian Ian duduk menyandarkan punggungnya pada sofa.
"Apa kau sibuk hari ini?" tanya Erick tanpa basa basi.
"Hari ini aku cukup senggang, pekerjaanku sudah ku selesaikan semalam, memangnya kenapa?"
"Kau tahu, gadis kecil kembali, tadi Marcel memintaku untuk menjemputnya karena dia ada diluar kota sekarang, namun aku sendiri sedang ada rapat seharian dengan client bisnis, apa kau bisa menggantikan aku menjemputnya di bandara?"
Mendengar kata "gadis kecil" membuat mata Ian membola, sesaat setelahnya senyuman muncul dari kedua sudut bibir Ian.
"Little princess kembali?! Baiklah aku akan menjemputnya nanti, jam berapa pesawatnya landing?" ucap Ian dengan semangat kali ini.
"Jam sebelas siang."
Saat mendengar jawaban Erick, Ian segera menoleh kearah jam dinding yang masih menunjukkan pukul delapan pagi.
"Baiklah, aku bisa melakukannya."
"Terimakasih Ian, kalau begitu aku akan menutup panggilannya, urusan gadis kecil aku serahkan padamu."
Setelah itu panggilan pun berakhir, kini Ian segera bangkit dari duduknya lalu melakukan peregangan ringan sebelum akhirnya memutuskan untuk membersihkan diri.
@@@
Seorang pemuda tampak menikmati pagi harinya dengan melihat tanaman bonsai yang berjajar rapi di halaman rumah. Sudah menjadi kebiasaan rutin selama di musim semi untuk melihat lihat tanaman yang dirawat dengan sangat baik oleh tukang kebun keluarganya. Namun tak berselang lama seorang pria tampak berjalan mendekat kearahnya, saat ia sudah berada dekat dengannya, pria itu segera menyapanya.
"Tuan muda Bryan, selamat pagi," sapa pria itu ramah.
"Selamat pagi juga Dokter Richard," balas Bryan terdengar ramah.
"Apa kau sudah membawanya?" lanjut Bryan.
"Tentu saja sudah, saya resep kan seperti biasanya untuk dikonsumsi satu bulan ke depan," terangnya yang dibalas anggukan oleh Bryan.
"Kakak sungguh ceroboh, apa dia lupa dengan kondisi tubuhnya yang sangat jarang terjadi itu? Baiklah, serahkan obatnya padaku Dokter Richard," Bryan mengulurkan tangannya dan saat itu juga Dokter Richard menyerahkan obat itu padanya.
"Terimakasih kasih, sekarang Anda bisa pergi," ucap Bryan santai membuat pria dihadapannya itu akhirnya pergi. Setelah itu Bryan kembali menatap tanaman-tanaman mungil yang ada di hadapannya setelah sempat terdistraksi karena kedatangan dokter keluarganya tadi.
"Kakak jadi terlihat begitu lucu dan polos sekarang, suka sekali bermain kucing-kucingan. Tapi aku yakin kalau dia sudah tahu bahwa aku bisa menemukannya dengan cepat," monolog Bryan sambil menatap tanaman-tanaman bonsai itu disertai senyuman.
"Tuan muda, sekarang sudah pukul delapan pagi, saatnya anda sarapan, Nyonya sudah menunggu anda di ruang makan," seorang pelayan mendatangi Bryan dan memintanya untuk bergegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Ask Yourself (yeonbin)
RomanceBxB Mature content ⚠️ Cerita ini hanya fiktif belaka tidak berhubungan dengan dunia nyata! Ketika ayahnya meninggal dunia karena sebuah insiden kecelakaan mobil, keluarganya tiba-tiba berkhianat. Lebih parahnya lagi, matenya berselingkuh dan membuan...