(Bab 9) He doesn't want to interact with them anymore

366 53 15
                                    

Setelah makanan mereka habis, Ian langsung membereskan semuanya sedangkan Shane, pemuda itu masih duduk di tempatnya memandangi punggung Ian yang sibuk mencuci piring, gelas serta alat masak yang ia gunakan tadi.

"Apakah ada yang ingin kau tanyakan?" Suara Ian tentu mengundang atensi lebih dari Shane, pemuda itu bertanya padanya sambil masih berkutat dengan cucian.

"Tidak ada, aku hanya sedikit melamun," jawab Shane singkat membuat Ian menggelengkan kepalanya.

"Kalau begitu sebaiknya kau segera meminum obatmu, botol obatnya aku letakkan di meja depan sofa," setelah meletakkan alat makan ke tempatnya, Ian mengeringkan tangannya lalu beralih menatap Shane.

"Hmm..." Shane berdiri dari tempatnya duduk lalu mengambil air mineral sebelum kemudian pergi menuju sofa untuk meminum obatnya diikuti oleh Ian yang sedari tadi berjalan di belakangnya.

"Shane..." Ian duduk mendekat kearah Shane, menatap lamat pemuda yang tengah sibuk meminum air di gelas yang ia bawa tadi, panggilan lembutnya sukses membuat Shane memutar kepalanya menatap Ian dengan seksama.

"Ada apa?"

"Aku ingin mengatakan sesuatu dan aku harap kau mau menyetujuinya."

"Aku tidak bisa menyetujui jika kau saja belum memberitahuku apa itu," Shane terlihat mengerutkan keningnya menatap aneh Ian.

"Oh maaf... jadi begini, sebelum aku mengatakan apa yang ingin kukatakan, terlebih dahulu aku ingin bertanya padamu tentang satu hal," jeda Ian.

"Lanjutkan," pinta Shane dengan nada yang datar.

"Apa kau tidak memiliki keluarga? Maksudku, apa kau tidak ingin meminta keluargamu untuk menemanimu di apartemen ini? Aku tidak mungkin memberimu saran untuk pulang ke rumah orang tuamu karena aku yakin kau punya sesuatu yang dikerjakan di sini mengingat kau memutuskan untuk tinggal disini. Tapi ya, aku ingin tahu tentang hal itu jika kau tidak keberatan," ucap Ian panjang lebar dengan mengumpulkan seluruh keberaniannya. Tentu saja tadi Ian cukup ragu saat akan mengatakannya, mengingat dirinya tidak memiliki hubungan sedekat itu dengan Shane sehingga bisa leluasa menanyakan hal tentang privasinya.

Sementara itu pihak lain yang mendengar ucapan Ian tidak menampilkan ekspresi apapun, Shane terdiam cukup lama hingga akhirnya ia menjawab pertanyaan Ian.

"Mereka tidak bisa melakukannya, lagipula aku tidak suka ada orang berkeliaran di dekatku saat aku berada di apartemen," jawaban tajam dari Shane membuat Ian merasa seperti dihantam sesuatu. Apakah ucapan Shane juga merujuk kepada dirinya dan Terrel? Kini ia cukup kalang kabut tidak tahu harus merespon apa, membuatnya jadi enggan untuk mengatakan apa yang sebenarnya ingin ia katakan kepada pemuda disampingnya itu.

Shane sendiri menyadari perubahan sikap dari Ian setelah pemuda itu mendengarkan kata-kata yang terlontar dari mulut pedasnya. Asal kalian tahu, Shane bukanlah orang yang tak tahu berterimakasih, bagaimana pun juga ia memiliki hutang budi kepada Ian yang sudah membantunya beberapa kali. Sehingga sejurus kemudian Shane melanjutkan ucapannya.

"Itu tidak berlaku untukmu, aku sangat berterimakasih karena kau telah banyak membantuku," setelah mengucapkannya, tatapan mata Shane beralih kearah televisi di hadapannya, kemudian ia menghidupkan televisi itu untuk menonton sesuatu, setidaknya apartemennya tidak terlalu hening karena kecanggungan yang melanda keduanya.

Di sisi lain, Ian yang menangkap ucapan Shane diam-diam tersenyum sambil menutupi mulutnya dengan tangan supaya Shane tidak menyadarinya.

"Sama-sama, aku senang bisa membantumu Shane," balas Ian kegirangan, ini artinya ia bisa melanjutkan ucapannya yang sempat tertunda tadi.

"Jadi apa yang mau kau katakan padaku?" tanya Shane tanpa mengalihkan pandangannya dari televisi.

"Aku pikir akan lebih aman jika aku mengetahui pin akses untuk keluar masuk apartemen mu Shane. Aku tidak bisa membiarkan sesuatu seperti kemarin terjadi kepadamu tanpa ada orang yang mengetahui, namun tentu saja aku berharap kau tidak akan pernah lagi mengalami hal-hal kurang menyenangkan ke depannya," ucap Ian ragu-ragu.

Just Ask Yourself (yeonbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang