(Bab 26) His anger come out quickly

341 40 96
                                    

Tiga bulan telah berjalan begitu cepat, tak terasa musim panas mengalir begitu saja tanpa adanya peristiwa genting yang terjadi. Bulan Agustus tahun ini dengan ceria melambaikan tangan, berpamitan dengan semua orang yang melaluinya dengan baik. Lalu setelah itu, orang-orang langsung disambut dengan manis oleh Bulan September dengan temperatur udara yang lebih rendah karena musim gugur telah tiba membawa segala harapan baiknya.

Ian kini terdiam mematung di dalam lift, pikiran yang sempat mengepul dengan segala kesibukannya, saat ini mulai terasa mengambang seperti akan terbang ke udara. Rasa lelah yang menggelayuti tubuhnya baru benar-benar terasa sekarang. Sudah tiga hari berturut-turut ia harus bermalam di kantornya, menyelesaikan pekerjaan yang semakin berat sejak perusahaannya mulai mengembangkan bisnis di dunia game online. Ian pun harus merasa puas dengan waktu istirahatnya yang tidak lebih dari tiga jam perhari.

Suara denting khas pintu lift yang terbuka akhirnya berbunyi, secara spontan kaki jenjang Ian segera melangkah keluar lalu bergerak menuju mobil crossover merah miliknya. Saat ia menaruh tas dan jas yang sudah tanggal dari tubuhnya di jok belakang, tiba-tiba saja ponselnya berbunyi, menampilkan nama seseorang yang begitu ia kasihi akhir-akhir ini.

"Halo sayang, ada apa? Apa kau perlu bantuan?" ucapnya lembut hingga seseorang menyahut dari seberang panggilan.

"Apa Ian sedang sibuk sekarang?" jawab pemuda lain dengan intonasi yang terdengar ragu-ragu.

"Tentu saja tidak, ada apa sayang?"

"Em, begini... Aku dan Hazel hari ini berniat pergi ke makam ayahku. Sebenarnya beberapa bulan yang lalu, aku membuat janji pada ayah untuk berkunjung kembali, namun aku baru bisa melakukannya hari ini,"

"Oh begitu, baiklah, aku akan ke apartemenmu sekarang. Jangan keluar sendirian oke, kau belum memiliki mobil pribadi, jadi aku akan mengantarmu kesana."

"Tunggu dulu Ian! tidak seperti itu..." Ucap Shane buru-buru, takut Ian benar-benar menjemputnya ke apartemen. Hal itu tentu membuat Ian bingung, lalu menimbulkan pertanyaan baginya.

"Lalu bagaimana maksudmu sayang?"

"Aku tadi berangkat menggunakan bus umum karena layanan taksi online sangat sulit di dapat di musim-musim seperti ini. Namun saat aku turun di pemberhentian dan menunggu bus dengan tujuan selanjutnya, ternyata busnya tidak kunjung datang." terang Shane.

"Tunggu dulu, sudah berapa lama Shine menunggu di halte?"

"Kurang lebih hampir dua jam,"

"Astaga sayang, mengapa kau tidak segera menghubungiku? Angin diluar sedang kencang dan suhunya cukup dingin sekarang, apa Shine memakai pakaian dengan benar?"

"Maafkan aku, aku hanya tidak ingin merepotkanmu, tapi ujung-ujungnya malah terjadi hal seperti ini. Jangan khawatir, aku berpakaian dengan benar sekarang," balas Shane berusaha menenangkan kekasihnya yang terdengar begitu khawatir saat ini.

"Baiklah sayang, segera kirimkan aku koordinat posisimu. Aku akan kesana menjemputmu dan juga Hazel," ucap Ian membuat Shane kemudian segera menutup panggilannya, mengirimkan letak koordinat dirinya berada.

@@@

30 menit berlalu, kini mata foxy milik Ian telah berhasil menangkap sosok cintanya. Shane kini tengah duduk di bench halte sambil bersenda gurau dengan anjing golden retriever miliknya bernama Hazel yang kini telah berusia 10 bulan. Di sebelah pemuda manis itu, tergeletak sebuah buket bunga lily berwarna putih bersih dengan ukuran yang cukup besar, sepertinya akan ia letakkan di makam ayahnya nanti.

Ian segera menepikan mobilnya, membuat atensi Shane yang berada di halte itu segera menyorot kearah kendaraan merah yang ia kenali. Sang dominan segera turun lalu melangkahkan kaki setengah berlari menghampiri Shane dan anjingnya yang kini sudah berdiri meninggalkan tempat duduknya.

Just Ask Yourself (yeonbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang