(Bab 30) He has lied to him

333 31 124
                                    

Salah satu hari spesial bagi pasangan Marcel dan Elena akhirnya tiba. Malam dengan udara dingin yang cukup menusuk tulang tidak mengurangi kemeriahan dan kemegahan pesta itu.

Satu per satu tamu undangan dengan pakaian formal yang elegan tampak memasuki aula kediaman Cayson dengan senyuman.

Begitu pula dengan Shane, pemuda itu akhirnya sampai ke tempat acara berlangsung dengan suasana hati yang cukup baik. Ketika si sulung keluarga Collin mulai memasuki aula acara di ikuti oleh asistennya yaitu Kevin, tempat itu telah terlihat cukup padat akan tamu undangan yang hadir. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang menunjukkan ketertarikan untuk mengamati putra sulung keluarga Collin setelah berita tentang kondisi kesehatannya menyebar luas di masyarakat.

Shane saat ini tampak mengenakan jas panjang berwarna hitam dengan vest knit rajut berwarna senada. Tak lupa dasi bercorak merah menghiasi bagian dadanya menambah kesan formal penampilannya.

Shane jujur saja merasa cukup gugup setelah sekian lama tidak pernah menghadiri acara sosial sebesar ini. Perasaan asing yang terbiasa sendirian sempat menyerbu hatinya, namun seketika perasaan itu lenyap tatkala dirinya menemukan sosok Bryan dan ibu tirinya yang tengah sibuk berbincang dengan tamu undangan lain.

Menyadari adanya sorot mata seseorang yang kini tengah menargetkan dirinya, sontak membuat Bryan membalas tatapan itu. Kemudian tak berselang lama, tatapan Bryan yang sempat terdistraksi pada sosok kakaknya kini kembali terfokus pada orang-orang yang tengah mengajaknya berbicara.

Akan tetapi, setelah diamati lebih jauh, dari gerak tubuhnya, Shane bisa mengetahui bahwa Bryan kini tengah meminta izin untuk pergi dari perkumpulan itu. Tampaknya setelah ini, Bryan akan menghampiri dirinya yang kini tengah berdiri di sisi lain bagian aula tersebut. Entah apa maksud dan tujuannya melakukan hal tersebut, karena tidak akan ada seorangpun yang tahu sebelum Shane menghadapinya sendiri.

"Kakak akhirnya datang juga, aku sudah menunggu kehadiran kakak daritadi," ucap Bryan dengan senyuman lembut, tentu itu hanya akting dirinya supaya terlihat ramah di depan semua orang.

"Terimakasih telah menungguku, ini undangan pertama yang aku terima setelah kepulanganku dari luar negeri, tentunya aku merasa sangat antusias untuk menghadiri acara ini," tampak tak ingin kalah, Shane pun menanggapinya dengan hangat juga.

"Kalau begitu, biarkan aku mengantar kakak untuk mengucapkan selamat kepada kedua pasangan yang menjadi tokoh utama pada acara malam hari ini," ajak Bryan kali ini yang disambut senyuman oleh Shane.

"Baiklah, mohon bantuannya adikku sayang,"

Mereka pun tampak akur berjalan beriringan menuju ke tempat kedua pasangan yang kini tengah merayakan awal dari hari bersejarah yang akan mereka lalui bersama.

Di sisi lain, tanpa sepengetahuan kakak beradik dari keluarga Collin, diam-diam terdapat dua sosok pemuda lain yang mengamati pergerakan mereka dari arah lantai dua aula tersebut. Kedua pemuda dominan itu kini tengah berdiri berdampingan dengan sorot mata nya yang terus bergerak rapi mengikuti kemana arah Shane dan Bryan pergi. Obrolan mereka yang sempat membahas hal-hal serius juga terpaksa berhenti, lebih memilih untuk mengamati apa saja yang akan dilakukan oleh orang-orang yang saat ini tengah mengisi relung hati dua dominan itu.

Hingga pada akhirnya, suara rendah seorang wanita dewasa dengan sukses berhasil mengusik fokus keduanya, membuat perhatian mereka kini beralih pada sosok wanita cantik yang tiba-tiba mengucapkan kalimat yang terdengar begitu janggal.

"Oh, ternyata begitu, sungguh diluar dugaan," Lucia dengan gaun mid length bordir berwarna kuning mustard dipadukan dengan kalung zamrud yang melingkar di lehernya tiba-tiba muncul disana sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Just Ask Yourself (yeonbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang