Tidak terasa matahari telah turun dari singgasananya digantikan oleh langit malam berhias bintang. Ian saat ini masih bertahan di apartemen Shane sambil mengajak bermain Hazel. Sebelumnya, anjing berusia 5 bulan itu tampak begitu bersemangat melompat-lompat menjelajahi rumah barunya dengan mengendus-endus beberapa perabotan yang ada disana saat baru pertama kali keluar dari kandangnya.
Namun Ian segera berusaha untuk menertibkannya meskipun itu bukanlah pekerjaan mudah. Ian mengajari anjing itu untuk fokus menatap matanya sebelum akhirnya memberikan hadiah dengan sepotong cemilan ketika Hazel bisa mematuhi perintahnya.
Setelah beberapa lama dan tiba-tiba saja ia mendapatkan pesan dari kakaknya, Ian pun menggendong Hazel dan membawanya pergi ke kamar Shane. Saat ia membuka pintu kamar, Ian bisa melihat Shane masih bergulung tenang di dalam selimutnya. Pemuda itu tengah mencoba memulihkan kondisinya dengan beristirahat. Ian pun menyalakan saklar lampu kamar yang terletak tidak jauh dari pintu lalu membawa Hazel ke atas ranjang sedangkan Ian sendiri duduk di tepian.
"Hazel, bangunkan papamu, sudah terlalu lama dia tidur," ucap Ian dengan lembut sambil mengusap kepala Hazel yang memasang ekspresi polos dan lucu. Lalu tanpa disangka Hazel mendekati Shane seolah memahami perkataan Ian, sejurus kemudian anjing itu mengusal pelan kepala pemiliknya membuat Shane menggeliat berusaha mengumpulkan kesadarannya.
Saat mengetahui Hazel ada di sampingnya, Shane tersenyum tipis, sejujurnya ia belum terbiasa dengan adanya anjing sedekat ini. Akan tetapi bentuk wajah dan ekspresi polos Hazel membuat Shane kemudian merasa gemas lalu memeluk anjingnya itu.
"Shane..." kali ini Ian memanggil Shane yang sepertinya belum menyadari kehadirannya.
"Hmm? Ian? Sudah jam berapa ini?" Kepala Shane sedikit terangkat untuk melihat Ian yang ada di tepi ranjang. Matanya tertutupi poni yang menjuntai lumayan panjang membuatnya terlihat begitu polos. Belum lagi kelopaknya yang masih setengah tertutup karena berusaha menepis cahaya lampu yang masuk ke dalam netranya menambah tingkat kecantikan Shane saat itu.
"Jam setengah tujuh malam, Shane... aku harus pulang sekarang, ada hal yang harus aku lakukan."
"Oh sepertinya ada hal yang mendesak ya, baiklah, terimakasih sudah menemaniku seharian ini," ucap Shane tulus yang disambut senyuman hangat oleh Ian.
"Aku pulang dulu, jangan lupa makan dan minum obat, kalau kau butuh sesuatu, kau bisa menghubungiku Shane," tegasnya kembali, khawatir jika Shane melupakan nomor ponselnya yang sudah Shane simpan di dalam ponsel milik Shane sendiri.
"Baik, hati-hati dijalan Ian," Shane yang masih terbaring sempurna terlihat tersenyum simpul sambil melambai-lambaikan tangan dimana tubuhnya masih tergulung selimut. Tentu di mata seorang dominan seperti Ian, hal itu merupakan pemandangan yang begitu lucu, belum lagi Hazel terlihat seperti memahami apa yang terjadi, anjing itu ikut menggonggong saat Shane melambaikan tangannya tadi lalu tiba-tiba bergerak turun dari ranjang mengantarkan Ian sampai di depan pintu.
Setelah kepergian Ian, Shane membulatkan tekadnya untuk mengubah posisinya dari berbaring menjadi duduk. Lalu tak berselang lama, Hazel dengan keempat kakinya berlarian kecil mendatangi Shane yang masih berada diatas ranjang. Setelah diperhatikan dengan benar, anjing itu terlihat tengah menggigit sebuah bola tenis di mulutnya kemudian ia kembali naik keatas ranjang dan menjatuhkan bola tenis itu di pangkuan Shane.
"Kau mau bermain bola?"
"Guk guk..." sahut Hazel kegirangan, ekornya terus bergerak cepat ke kanan dan ke kiri membuatnya terlihat semakin menggemaskan.
"Mungkin akan berbahaya bermain bola di dalam ruangan, bagaimana kalau kita memainkan yang lain saja? Aku janji akan membawamu ke taman besok pagi dan kita akan bermain bola."
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Ask Yourself (yeonbin)
RomanceBxB Mature content ⚠️ Cerita ini hanya fiktif belaka tidak berhubungan dengan dunia nyata! Ketika ayahnya meninggal dunia karena sebuah insiden kecelakaan mobil, keluarganya tiba-tiba berkhianat. Lebih parahnya lagi, matenya berselingkuh dan membuan...