(Bab 11) He thought it was a good idea

356 44 6
                                    

Keesokan paginya, Shane memutuskan untuk mengunjungi taman kota yang terletak tidak jauh dari apartemen tempat ia tinggal untuk berlari-lari kecil disana. Kini balutan kaos dan joger sweatpants abu-abu telah menutupi tubuh Shane, ia terlihat begitu manis dengan rambutnya yang diturunkan. Kemudian Shane memutuskan pergi setelahnya, ia juga tidak lupa memakai kacamata untuk menyamarkan keberadaan dirinya dari orang-orang yang mungkin bisa saja mengenalinya.

Setiba di taman kota setelah mengendarai taksi, Shane mengambil headset yang ia bawa tadi lalu mulai mendengarkan beberapa musik untuk mengiringi langkah kakinya dalam usaha mendapatkan kebugaran tubuhnya kembali.

Tanpa diduga, saat menit mulai menunjukkan angka 10, tubuhnya sudah tidak sanggup lagi untuk melanjutkan jogging pagi yang sebelumnya ia rencanakan berlangsung selama setengah jam. Benar-benar kondisi fisiknya terasa tidak setangguh dulu, ini bahkan jauh lebih buruk dari perkiraannya. Oleh karena itu, daripada muncul kejadian yang menarik perhatian banyak orang kepada dirinya jika terjadi sesuatu yang buruk, Shane pun memutuskan segera duduk beristirahat pada salah satu bangku taman yang kosong. Pemuda itu terlihat mulai meminum air mineral yang sempat ia beli tadi, begitu lega rasanya saat tenggorokan yang kering merasakan aliran air yang segar membasahinya.

Cuaca hari ini sangat bagus, cerah namun tidak panas, itu juga sebabnya Shane memilih untuk berolahraga diluar sambil menikmati udara yang menyejukkan. Lalu lalang orang-orang yang tengah berlari kecil dengan keluarganya sesekali melintas tepat di depan Shane membuat pemuda itu menatap mereka bergantian. Sungguh menyenangkan bisa menghabiskan waktu bersama orang-orang yang disayangi di hari libur seperti ini, begitulah pikirnya.

Saat nafasnya sudah kembali teratur dan rasa lemas ditubuhnya perlahan menguap, Shane segera bangkit dari bangku taman yang didudukinya. Ia memutuskan untuk membeli hot dog sebagai menu sarapan paginya kali ini. Kebetulan di sekitar area taman ada banyak food truk yang menawarkan berbagai macam aneka makanan dan minuman. Setelah membeli hotdog dan juga jus apel, Shane kembali ke bangku taman yang sempat ia singgahi tadi, beruntungnya bangku itu masih tetap kosong tidak ada seorang pun yang menempatinya sehingga dengan leluasa Shane bisa menguasainya.

Pemuda itu membuka kertas pembungkus hot dog nya kemudian dengan khidmat mulai menikmati sarapannya itu. Namun semenit berikutnya tiba-tiba datang seekor anjing dengan bulu tebal berwarna putih yang berpadu dengan warna hitam mengkilat. Anjing itu begitu besar namun mukanya tampak lucu dan polos. Shane tersenyum saat melihat anjing itu malah duduk di depannya dengan lidah menjulur, nafasnya mengalir cepat seperti ciri khas anjing pada umumnya, Shane menyadari bahwa hewan besar itu memakai kalung namun tidak ada leash disana. Sementara itu di sisi lain, anjing yang ada di hadapannya diam-diam juga memperhatikan dirinya, sesekali ia mencuri pandang kearah hot dog yang tengah berada di genggaman tangan pemuda jangkung itu. Sedetik kemudian Shane pun berucap.

"Apa kau mau ini?" tanya Shane sambil menunjukkan Hot dog di tangannya.

"Guk guk..." Anjing itu menyahut ucapan Shane lalu menjilat mulutnya sendiri dengan lidahnya yang panjang.

"Apa kau kabur dari pemilik mu? Pasti pemilik mu sedang panik mencari dirimu sekarang," ucap Shane lembut pada anjing itu, namun anjing itu malah mengangkat salah satu kaki depannya lalu menepuk-nepukkan kakinya itu ke tangan Shane yang tengah memegang hot dog.

"Baiklah, kau ini tidak sabaran sekali, untungnya kau menggemaskan," ucap Shane sambil memotong sosis besar yang tengah diapit oleh kedua roti tersebut, saat itu juga anjing besar itu kembali menjilat mulutnya sendiri seperti tidak sabar ingin segera mencicipi sosis yang akan diberikan Shane kepadanya.

Shane lalu menyodorkan potongan sosis tepat di depan mulut anjing itu, tampak sekali hewan besar itu kegirangan dan dengan semangat melahap sosis itu dengan cepat. Setelah sosisnya sukses masuk ke dalam kerongkongan, hewan itu kembali menatap Shane lalu meletakkan salah satu kaki depannya ke atas paha Shane. Tatapan matanya mengisyaratkan bahwa ia sedang merajuk supaya diberikan lebih banyak lagi, namun Shane segera menolaknya.

Just Ask Yourself (yeonbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang