Saat ini, Shane dan Ian tengah menunggu dokter selesai mempersiapkan prosedur CT scan. Sebelum itu, dokter meminta Shane untuk menanggalkan semua yang dikenakan termasuk logam yang melekat pada tubuhnya. Hanya pakaian rumah sakit lah yang diperbolehkan untuk membalut tubuh Shane sekarang.
Beberapa waktu lalu, kedua pemuda itu masih setia menunggu perkembangan kondisi Bryan yang masih berada di ruang perawatan pasca anastesi. Butuh waktu cukup lama yakni sekitar enam jam bagi dokter untuk bisa menyampaikan bahwa kondisi fisiologis Bryan telah menunjukkan kemajuan. Itu artinya bungsu keluarga Collin tersebut sudah bisa dipindahkan ke bangsal rumah sakit.
Setelah merasa tenang karena telah mengetahui keadaan adiknya, kini giliran Shane yang harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Sembari menunggu persiapan selesai, Ian diam-diam terus saja menatap Shane tampak memikirkan sesuatu, membuat pemuda yang tengah duduk di kursi roda itu merasakan tatapannya lalu segera bertanya keheranan.
"Ada apa?"
"Sayang... Aku penasaran, langkah apa yang akan Shine ambil setelah mengetahui semuanya?" Kini Ian benar-benar memasang air muka serius. Sepertinya ada sesuatu yang ingin disampaikan oleh dominan itu. Namun pemuda itu enggan mengutarakannya sebelum mendengar pendapat dari Shane secara pribadi.
Pertanyaan itu pun nyatanya dibalas dengan keheningan selama beberapa saat. Shane yang sempat menatap mata pemuda yang dicintainya itu pun kini tampak mengalihkan pandangan, memilih untuk memandangi lantai rumah sakit yang berwarna putih polos.
Ian sendiri terlihat sabar menunggu kekasihnya untuk mengeluarkan isi hatinya, entah itu sesuai dengan apa yang diharapakan dominan itu atau tidak. Lalu ketika Shane kembali menghadap kearah wajah tampan milik Ian, pemuda bernama asli Yanuar itu pun bersiap untuk mendengar apa yang akan cintanya ucapkan padanya.
"Aku akan mundur dari sengketa-" ucap Shane dengan jeda. "Tidak ada untungnya bagiku untuk terus melanjutkan hal yang mengerikan ini," Shane kembali membuang tatapan matanya ke bawah, tampak telah lelah dengan apa yang ia alami selama ini. Lagipula dirinya tidak ingin membahayakan orang-orang yang ia cintai mengingat musuh yang dihadapinya adalah beberapa manusia yang bermental rusak.
Sementara itu, Ian yang mendengar semua ucapan kekasihnya, masih menampilkan ekspresi kokoh seperti sebelumnya, tidak berubah meskipun sekarang dalam benaknya telah muncul pertanyaan lain.
"Jika aku ingin tahu alasannya, apakah Shine mau mengatakannya padaku?" Kini bagi Ian, daripada langsung menanggapi keputusan kekasihnya itu, dirinya lebih memilih untuk mencoba mencari tahu apa alasan Shane yang sebelumnya terkesan begitu penuh dendam, kini tiba-tiba berubah menjadi lebih tenang dan berkepala dingin.
"Sejujurnya aku sudah lelah dengan semuanya. Lagipula dariawal aku tidak begitu tertarik dengan urusan bisnis. Melihat bagaimana perusahaan ayahku bisa berkembang sampai sejauh ini ternyata karena perjanjian itu membuat semuanya menjadi semakin sulit. Sekarang aku bisa memahami mengapa wanita itu sanggup berbuat hal nekat. Karena memang sokongan dari keluarga Albern sangat berperan pada kestabilan perusahaan ayahku," ucap Shane dengan sungguh-sungguh sambil maniknya terus saja menatap kearah lantai.
"Apakah itu artinya Shine akan menyerahkan perusahaan kepada Bryan?"
"Benar, meskipun ayahku menginginkan aku untuk menjadi penerusnya, tapi aku rasa memang Bryan lebih cocok untuk mengisi posisi tersebut. Selain itu, aku tidak ingin membuat hal gila ini terus berlanjut karena aku tidak mau membuat arwah ayahku menjadi semakin tidak tenang di surga karena melihat semua kekacauan ini," jelas Shane dengan segala rasa tanggung jawabnya sebagai seorang anak sulung.
"Shine..."
"Ya?"
"Baiklah kalau itu keputusan yang akan Shine ambil. Sejujurnya selama ini aku benar-benar muak melihat Shine yang dilukai hingga hampir kehilangan nyawanya-" jeda Ian singkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Ask Yourself (yeonbin)
RomanceBxB Mature content ⚠️ Cerita ini hanya fiktif belaka tidak berhubungan dengan dunia nyata! Ketika ayahnya meninggal dunia karena sebuah insiden kecelakaan mobil, keluarganya tiba-tiba berkhianat. Lebih parahnya lagi, matenya berselingkuh dan membuan...