(Bab 18) He will apologize to him

386 41 39
                                    

Pagi harinya, Bryan perlahan membuka indra penglihatannya yang mulai dapat menangkap samar-samar pancaran sinar matahari yang telah mengangkasa. Kini tubuhnya terasa remuk karena pergulatan semalam. Tak disangka Terrel begitu menggila hingga membombardir dirinya tanpa ampun yang jelas membuat Bryan kewalahan. Bryan tidak memperhitungkan ini sebelumnya, ia tak menyangka bahwa kegiatan mereka akan sampai pada hal paling intim yang biasa dilakukan oleh pasangan. Meskipun keduanya tentu bukanlah sepasang kekasih karena memang Bryan tidak tertarik untuk menjalin hubungan dengan orang yang masih tertidur pulas disampingnya itu.

Saat ini pria yang menggempur Bryan semalaman itu dengan begitu posesif memeluk erat pinggang pemuda alpha yang berbaring di sampingnya. Selain itu Terrel juga tampak meletakkan dagunya diatas kepala Bryan, menyimpan wajah yang lebih muda pada ceruk lehernya. Bryan kemudian mendorong risih tubuh enigma disampingnya membuat pemuda itu berguling pelan kesamping dengan kedua mata yang masih tertutup rapat. Terrel kemudian tampak menggeliat ringan namun pemuda itu masih tetap terjebak di alam mimpinya. Bryan yang melihat pemandangan itu hanya memutar kedua bola matanya malas. Sepertinya efek alkohol juga mempengaruhi kesadaran Terrel saat ini yang sulit terketuk.

Bryan segera bangkit dengan kepala yang masih sedikit pusing, ditambah lagi bagian bawahnya terasa begitu ngilu dan perih. Sepertinya ia harus meminta obat luka dan pereda nyeri kepada Dokter Richard sesampainya di kantor nanti.

Saat ini, Bryan hanya mengenakan kemeja berwarna putih tanpa bawahan apapun, alpha itu kemudian memutuskan untuk melangkah mendekat kearah laci nakas untuk mengambil sebuah obat. Ia sengaja membawa obat penghilang feromon itu saat datang kesini, namun karena semalam mereka melakukan penetrasi, maka Bryan harus meminum obat itu dengan dosis lebih tinggi supaya orang tidak curiga karena ia telah berhubungan badan dengan seorang enigma.

Tak dapat dielakkan, saat ini seluruh tubuh Bryan seperti terbungkus dengan feromon pekat milik Terrel sehingga tidak mungkin baginya berkeliaran diluar sana sebelum menetralkan feromon orang lain yang memagari tubuhnya.

Setelah meminum obat, Bryan memutuskan untuk mandi. Alpha itu dengan lembut membersihkan tubuhnya yang penuh keringat, lalu tentunya membasuh bagian bawahnya yang terasa begitu lengket akibat cairan yang tak henti-hentikan dikeluarkan oleh Terrel di dalamnya semalam. Kemudian setelahnya ia bergegas mengganti pakaian sebelum akhirnya menelepon seseorang memintanya untuk menjemput secepat mungkin dari villa itu.

Satu jam kemudian tanpa berpamitan ataupun berinisiatif membangunkan Terrel yang masih bergelut dengan mimpi indahnya, Bryan cepat-cepat pergi meninggalkan villa besar itu saat Kevin telah tiba disana untuk menjemputnya.

Kali ini kedua orang itu telah berada di dalam mobil. Kevin yang duduk di kursi sopir tampak menjalankan mobil sedan hitam itu dengan laju sedang sambil sesekali mengintip Bryan dari rear-vision mirror yang tertanam di atas plafon mobil mengarah ke belakang bangku yang ditempati oleh Bryan.

Menyadari perilaku bawahannya itu, tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan yang cukup lengang, Bryan kemudian berkata.

"Ada apa?"

"Apakah Anda akhirnya melakukan itu dengan Tuan muda Keith?" Ucapan Kevin sontak membuat penglihatan Bryan mengarah juga ke rear vision mirror, balas menatap manik Kevin yang terpantul dari cermin itu.

"Apa feromonnya masih tercium di tubuhku?"

"Tidak sama sekali, hanya saja saya sempat melihat Anda meringis kesakitan ketika duduk tadi, sesaat Anda baru memasuki mobil."

Bryan menganggukkan kepalanya paham dengan analisa yang dilakukan oleh Kevin terhadapnya, sehingga membuat Bryan langsung mengkonfirmasi asumsi Kevin saat itu juga.

Just Ask Yourself (yeonbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang