Just Ask Yourself (yeonbin)

(Bab 38) One step closer to his marriage

Semua pun diungkap oleh Ian di depan keluarganya perihal siapa kekasihnya dan bagaimana kondisi Shane yang sebenarnya. Beberapa kali mereka mengubah dengan cepat air mukanya, semenit sebelumnya terkejut, semenit berikutnya terlihat iba. Semua yang terdengar layaknya rangkaian kisah menyedihkan dari sebuah drama populer di kalangan orang dewasa.

Selama ini yang mereka ketahui hanya sebatas apa yang disampaikan di depan media saja. Mereka tidak menyangka bahwa Shane pernah jatuh pada pesona seorang enigma dan berakhir mendapatkan pengkhianatan yang begitu kejam. Semua orang disana tampak begitu ekspresif menanggapi ucapan Ian kecuali sang ayah, pria itu memilih bergeming dengan menunjukkan ekspresi lurus.

"Shine mengatakan padaku bahwa aku harus menyampaikan semuanya kepada kalian. Oleh karena itu, dia juga ingin kalian tahu bahwa dirinya tidak akan mungkin bisa memberikan keturunan untukku," tutup Ian setelah berbicara panjang lebar.

"Dia benar-benar anak yang malang," ibunya kini menampilkan keprihatinan, membayangkan bagaimana anak itu harus bertahan sendirian di tengah konflik keluarga yang begitu rumit. Kini sang ibu paham mengapa putranya itu enggan mengatakan siapa sebenarnya kekasihnya dari awal. Selain karena memang Shane berasal dari keluarga terpandang, keluarganya juga sedang mengalami krisis internal.

"Apakah kakak tahu enigma mana yang telah berbuat hal bejat itu? Aku pikir ini saat yang tepat kakak menggunakan wewenang sebagai salah satu penguasa untuk memberikan pelajaran pada iblis itu," kali ini Marcel yang berbicara.

Meskipun nada bicara putra bungsu keluarga Cayson tersebut terdengar santai, namun jelas terasa bahwa ia sangat kesal saat ini. Sebagai seorang alpha, Marcel tentunya tahu seberapa besar pengorbanan yang Shane berikan ketika memilih untuk menyerahkan dirinya kepada seorang enigma, sehingga pengkhianatan ini harus menerima konsekuensi berat.

Di sisi lain, Ian seperti sedang memikirkan sesuatu. Dari pertama kali mengetahui bahwa ada seorang enigma yang berbuat ulah di sekitarnya, Ian ingin sekali memberinya pelajaran. Namun saat itu Ian belum mengetahui identitas dari enigma bajingan yang telah melukai Shane. Sehingga ketika Morgan muncul di hadapannya, Ian bersumpah pada dirinya sendiri bahwa ia akan memberikan mimpi buruk berkepanjangan pada pria itu.

"Aku pernah bertemu dengannya sekali ketika sedang menemani Shine mengunjungi makam Tuan Drake Collin," jawab Ian setelah jeda cukup lama, membuat beberapa orang disana menganggukkan kepala.

"Ian..."

"Ada apa pa?" Sorot matanya segera beralih pada pria paruh baya yang duduk tidak jauh darinya. Sang kepala keluarga yang sedari tadi mempertahankan diri untuk tidak mengatakan apapun, kini tampaknya tertarik ingin turut bergabung dalam pembicaraan ini.

"Sejauh mana kemampuanmu dalam mengendalikan dan memanipulasi feromon seseorang?"

"Aku belum tahu, sejauh ini aku hanya bisa melakukannya pada orang dengan feromon normal. Aku baru bisa memastikannya nanti ketika usiaku sudah mencapai usia dewasa, dimana kemampuanku akan berada pada puncaknya."

"Mendengar dari perkataanmu barusan, sepertinya kau sudah pernah mencobanya pada kekasihmu."

"Sejujurnya aku belum pernah melakukannya, tapi melihat kondisi Shine yang begitu buruk, aku tidak memiliki cukup keberanian untuk mencobanya. Aku tidak ingin memberi harapan dan membuatnya kecewa jika itu gagal, karena bagaimanapun juga aku adalah orang yang paling menginginkan dia sembuh, bukan untuk diriku, tapi aku ingin dia sembuh untuk dirinya sendiri." jelas Ian dengan begitu tulus.

Tangannya yang bertautan kini saling meremas kuat, berharap setidaknya ia nantinya bisa mengembalikan feromon Shane seperti sediakala. Karena jika itu terjadi, maka daya tahan tubuh Shane bisa pulih sehingga tidak akan mudah baginya untuk jatuh sakit. Di sisi lain, Ian sama sekali tidak peduli apakah akan ada keturunan diantara mereka atau tidak, karena baginya itu bukanlah hal yang mendesak mengingat kondisi rahim Shane saat ini juga turut terkena dampak dari perbuatan mantan mate nya itu.