(Bab 10) He is not sure about it

347 46 18
                                    

Tak terasa malam pun tiba, Ian terlihat sedang memainkan game di ponselnya dengan fokus. Kini pemuda itu tengah duduk di sofa menunggu pemuda yang lain menyelesaikan acara mandinya. Shane sempat mengeluh badannya terasa lusuh, maka dari itu Ian menyuruhnya untuk mandi agar badannya kembali segar. Tanpa disangka Shane menuruti ucapan Ian begitu saja.

Setelah beberapa saat, Ian mendengar suara pintu kamar yang terbuka, tentu kepalanya reflek menoleh dan mendapati Shane yang sudah mengenakan kaos oversize dan juga handuk menyampir diatas kepalanya yang basah. Kemudian pemuda itu berjalan menuju punggung sofa dan berdiri disana sambil tangannya mengusap rambut basahnya menggunakan handuk.

"Kau bisa pulang sekarang, aku sudah baik-baik saja," ucap Shane tiba-tiba.

"Kau yakin?" tanya Ian sambil berusaha menelisik apakah ada kebohongan dalam ucapannya itu.

"Iya, aku tidak sedang berbohong, lagipula apa keluargamu tidak mencari mu?"

"Oh tidak kok, keluargaku lumayan terbiasa melihatku tidak pulang beberapa hari," jelas Ian santai. Tentu keluarganya tidak akan mencarinya, orang tuanya saja jarang berada dirumah, sedangkan Ian, Erick, dan Marcel semuanya adalah pria alpha, sehingga meskipun ada satu orang saja yang belum terlihat batang hidungnya, mereka tidak akan cemas karena ketiganya sangat bisa menjaga diri mereka sendiri.

Baru saja Ian selesai melontarkan jawaban atas pertanyaan Shane, ponselnya tiba-tiba berdering, menampilkan nama salah satu saudaranya tengah terpampang disana membuat pemuda itu segera menekan tombol hijau pada layar ponselnya.

"Halo? Kenapa?"

"Kak, mama dan papa meminta kita datang ke Hotel Hibiscus sekarang."

"Ada apa memangnya?"

"Katanya ingin mengajak makan malam keluarga bersama,"

"Oh baiklah, aku akan sampai disana dalam waktu 25 menit. Aku harus berganti pakaian terlebih dahulu."

"Oke kak."

Ian lalu menutup panggilannya, ia menatap Shane yang terlihat menarik salah satu ujung bibirnya.

"Apa kau diminta pulang sekarang?" tebak Shane setelah mendengar setiap ucapan Ian kepada orang di seberang sana.

"Iya, orang tuaku memintaku kembali, kalau begitu aku akan pergi sekarang. Shane, kalau ada apa-apa hubungi saja aku, sebisa mungkin aku akan membantumu, kalau begitu aku pamit," ucap Ian sambil menepuk bahu Shane lembut, saat itu juga sorot mata Shane bergerak mengikuti sosok Ian hingga hilang begitu saja dari balik pintu.

"Ian... Yanuar Cayson... Cayson? Apa dia putra dari Delamo Cayson? Petinggi Cayorca Group? Tapi aku belum pernah melihat dia sebelumnya," entah mengapa sepertinya otak Shane mulai beroperasi kembali seperti sedia kala setelah sekian lama terkungkung dalam frustasi meratapi kehidupannya yang miris. Pemuda itu baru terpikirkan dengan semua yang ia gumamkan sekarang.

Karena rasa penasarannya kian membuncah, kini Shane sudah berada di depan laptop miliknya dan mulai menekan-nekan tombol keyboard mencari nama Yanuar Cayson di website. Saat melihat hasil pencarian itu, kini keyakinan Shane semakin meningkat menjadi lima puluh persen setelah mengetahui bahwa Delamo Cayson memiliki anak bernama Yanuar Cayson. Akan tetapi tidak ada foto ataupun penjelasan lebih lanjut disana mengenai pria itu kecuali satu hal yang kali ini membuat Shane tercengang, yaitu subgender orang yang bernama Yanuar Cayson itu. Shane kini menggigit kepalan tangannya sendiri sambil mengernyitkan dahi saat mengetahuinya. Jika memang Yanuar yang ada di internet dan Yanuar yang ia kenal adalah orang yang sama, itu artinya Ian telah berbohong kepadanya.

Shane pun berpikir ulang dan sekarang ia melakukannya sambil menaruh kepalan kedua tangannya di depan mulutnya. Matanya masih menatap informasi yang ada di layar laptop. Setelah ia merenung sesaat, memang semua ini tidak bisa dikatakan seratus persen bahwa Ian berbohong, karena sedari awal yang melabeli pemuda itu sebagai omega adalah dirinya sendiri, tapi mengapa jika itu hal yang salah Ian tidak menyangkalnya? Kini Shane merasa pusing memikirkan hal yang datang secara tiba-tiba kali ini, akhirnya ia pun memutuskan untuk mematikan laptopnya.

Just Ask Yourself (yeonbin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang