Festival

8.1K 410 4
                                    

Hari ini adalah hari festival yang ditunggu-tunggu. Tampak kelas Zoeva begitu menonjol dengan konsep mereka. Semuanya tampak menawan, banyak guru dan murid yang datang ke kelas mereka.

Banyak juga orangtua mereka yang datang. Ngomong-ngomong tentang orang tua, entah kenapa Zoeva jadi mengingat kejadian tadi pagi sebelum berangkat sekolah.

Seperti yang diketahui Zoeva pergi ke festival bersama keluarga Angel. Tapi entah kenapa ayah dan kedua saudaranya itu mengikuti mobil yang ia tumpangi dari belakang. Ketara sekali mereka ingin ikut bersamanya.

Dan saat ini, sepertinya teman-temannya dikelas sedang menghidangkan makanan untuk orang tua mereka masing-masing. Bukankah sudah ditentukan yang membagikan makanan? Saat itu Zoeva yakin memilih Sasa, Meka dan Mila untuk menjadi prasmanan.

Tapi Zoeva memaklumi saja, mungkin agar terlihat lebih spesial mereka ingin memberi langsung kepada orang tua mereka masing-masing.

Lalu ada apa dengan paruh baya yang ada disampingnya ini? Iya, ayahnya itu sedang memegang piring sambil menghadap kearahnya. Oh lihat apakah ia ingin putrinya menghidangkan makanan untuknya.

"Mulai deh satu bapak ini! Anak dia masih ada dua lagi njir. Jangan Ama gue aelah" Batin Zoeva berteriak

Ia dibuat pusing juga dengan tingkah keluarganya ini, mereka jatuhnya sedang cari perhatian padanya. Zoeva berpura-pura tidak tau, ya tapi mau bagaimana lagi, mahasiswi psikologi tentu saja peka dengan hal ini.

Bukan berarti ia tidak mau memaafkan mereka, ia kasihan sebenarnya apalagi dia hanya jiwa asing. Tapi ia dongkol setidaknya ia harus membalas dulu kelakuan mereka yang mengacuhkan Zoeva dulu.

Lagian kenapa ayah dan kedua saudaranya itu bisa membuat muka seolah-olah tersakiti seperti itu. Sepertinya mereka cocok menjadi aktor film sebagai seorang suami dan dua anak laki-laki yang tersakiti.

"Ehem!" Ucap Junar berdeham memberi kode

Haah... kekanakan sekali melihat satu bapak-bapak ini apalagi disampingnya ada dua anak laki-laki nya juga yang ikut berdeham. Apa mereka juga minta dihidangkan makanan juga

"Kabur deh~~" Batin Zoeva sambil meninggalkan tiga laki-laki disampingnya

Yah tampak raut kecewa dari ketiga keluarganya itu. Ya siapa suruh, padahal tinggal ambil sendiri kok mau manja-manja. Zoeva pergi menghampiri anggota A.C.E nya.

Sepertinya mereka sedang bersiap-siap untuk tampil. Tadi pagi Angel dan Diana sudah tampil yang membuat guru-guru tampak puas. Dan sekarang sudah menjelang siang waktunya para most wanted tampil.

"Udah persiapannya?" Tanya Zoeva

"Udah" Jawab Mahen dan Dean bersamaan

"Aman kan? Ada yang kurang gitu gak?" Tanya Zoeva lagi berusaha memastikan

"Aman kok Zoe Lo tenang aja, relaks say" Ujar Zyan santai

"Oke deh semangat buat kalian" Ucap Zoeva puas

"Yoi, pasti kelas kita bakalan menang di festival kali ini" Ucap Arka antusias

"Sip! Semangat guys!" Sambung Juan tak berselang lama Axel dan Alex menghampiri mereka untuk bersiap-siap tampil

                                      ********
"Baik juara umum untuk festival kelas kali ini adalah kelas 3 IPA 1, selamat!!!" Ucap kepala sekolah yang disambut teriakan yang lain

"HOREE!! Kita menang guys!"

"Nah loh sapa yang naik ke sana?"

"Zoeva maju Lo anjir!"

"Panas, ogah gue! nanti ketauan kalo gue keturunan Peri sangking glowingnya gue kena matahari!"

"Anjir pede banget ni bocah! Gini nih kelakuan anaknya pak Burhan "

"Btw bukan Burhan tapi Junar cuy"

"Udah lo sana maju!!"

"Aish shibal... Iya-iya deh!"

Setelah banyak keributan dibawah tadi akhirnya Zoeva maju dan mengambil piala dan juga uang tunai. Lumayan batinnya, ia juga memberi ucapan terimakasih kepada pihak sekolah. Setelah beberapa lama akhirnya ia turun.

"Btw ini duit nya buat apa?" Tanya Erika

"Banyak sih, nanti kita bisa makan bareng, terus foto studio sekalian sisanya bisa untuk kas yang udah kita pakai " Saran Zoeva

"Nah mantap tuh" Ucap Diana setuju

                                        *******
Tak terasa sudah hampir sebulan Zoeva tinggal di dalam novel ini. Alur sudah melenceng jauh, terlihat dari pendekatan yang dilakukan keluarganya. Kelompok A.C.E yang tercipta dan pertemanan yang tak disangka-sangka dari kedua pemeran wanita.

Zoeva sendiri sudah dapat beradaptasi dengan baik. Ia masih belum bisa terlalu akrab dengan keluarganya, keluarganya itu kebanyakan tsundere dengan gengsi yang setinggi langit, ia jadi malas meladeninya.

Lalu entah kenapa ia jadi sering nongkrong dengan A.C.E, terkadang mereka akan pergi ke kafe bersama. Zoeva, Angel dan Diana juga terkadang ikut menemani para most wanted tampil ngeband di beberapa cafe.

Ngomong-ngomong tentang Zoeva, walau sudah bisa beradaptasi. Ia masih belum bisa menerima dunia ini, keinginannya untuk kembali ke dunia nyata masih terbesit kuat dalam hatinya. Apalagi dengan penyakit Zoeva yang menggerogoti nya membuat dirinya sulit bertahan.

Terkadang setiap sabtu atau minggu pagi, ia akan beralasan berbelanja hanya untuk pergi ke rumah sakit melihat kondisinya. Dokter Samuel sudah menyarankan untuk dirawat tentu saja ia tak mau.

Tentunya ia tidak mau melupakan niat awalnya di dalam novel ini? Apalagi waktunya hanya tinggal tiga bulan lagi. Pasti rasa sakit yang ia derita ini akan bertambah parah, semoga saja dirinya kuat.

Kenapa ia bersikeras untuk kembali? Selain karena belum dapat menerima dunia ini. Ia masih sering memimpikan hal yang sama didalam mimpinya.

Mimpi tentang sahabatnya Erin yang selalu menunggu nya untuk sadar dan kembali, dan perkataan Erin yang akan mengungkapkan sesuatu, membuat Zoeva kian penasaran.

Bahkan beberapa teman kuliah,dosen dan kenalannya yang lain juga ikut menjenguknya didalam mimpinya.

Terutama semalam ia bermimpi tentang orang tuanya yang menangis histeris, meminta dirinya untuk cepat sadar. Mereka mengatakan bahwa mereka akan meluangkan waktunya untuk dirinya.

Flashback on......

"Eva sayang, kamu kapan sadarnya nak? Maafin mama yang gak pernah punya waktu untuk kamu" Ucap Zava (mama Eva) sambil berlinang air mata

"Papa juga minta maaf ya va. Selama ini papa juga gak pernah ngehubungi kamu. Mungkin ini balasan Tuhan karena kelalaian kami dalam menjaga putri tunggal kami" Sambung Rama dengan mata yang berkaca-kaca

"Kami mohon yang kuat ya nak. Kami janji kami gak bakal ngulangin kesalahan yang sama tapi kami mohon sadar sayang" Ucap Zava sambil memegang erat tangan Zoeva

Setelahnya Zava menangis histeris sambil berteriak, sungguh ia sangat menyesal selama ini, anak nya hanya satu tapi malah ia abaikan. Rama yang tak kuat melihatnya memeluk Zava, istrinya. Ia berusaha menahan air matanya sambil memandang putrinya yang masih betah tertidur.

Flashback off.....

Zoeva menghela nafas kasar, ia memijat kepalanya kuat. Ketika mengingat hal-hal itu membuatnya sakit kepala. Belum lagi jika penyakitnya kumat. Ia menarik nafasnya sekali lagi, ia harus tenang.

Zoeva ataupun Eva adalah dirinya sekarang. Ia tak boleh terbawa emosi disini. Ia yakin dapat menyelesaikan permasalahan di novel dan cepat kembali. Setelah merasa tenang akhirnya ia bersandar dikursi dan mencoba menutup matanya. Ia ingin menenangkan diri terlebih dahulu.

"Apakah Zoeva akan tetap bertahan dengan keputusan awalnya? Siapa yang tahu? Takdir selalu mengikuti dan dapat mempermainkannya"

                                        *******
Jangan lupa vote
Jangan plagiat
See you 👋

Exchange Souls Just To Be A Side Character (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang