Sekarang Zoeva tengah berdiri di hadapan sekolah barunya Livia School. Aneh? Namanya juga novel. Dirinya yang mengalami transmigrasi saja sudah terbilang sangat aneh.
Ah iya, ada fakta baru bahwasannya semua pemeran novel yang berkaitan satu kelas termasuk dirinya dan kedua saudaranya tadi. Kenapa hal itu bisa terjadi padahal jarak Zoeva dan saudaranya terpaut 2 tahun.
Tentu saja karena Zoeva cerdas, ia merupakan siswi termuda diangkatannya dan peringkatnya tiga teratas diangkatan, tentunya setelah Diana dan Deandra.
Untungnya jiwanya dulu adalah mahasiswi yang sangat ambis, belajar adalah hal yang mudah baginya. Duh, ia jadi teringat masa-masa sulit saat perkuliahannya.
Sedang asyik-asyiknya bernostalgia, tiba-tiba ia dikejutkan dengan suara deruman motor di gerbang sekolah, ditambah dengan suara pekikan murid-murid perempuan yang kian ramai.
Ia pun menepi bukan tanpa alasan ia berdiri disini, ia ingin melihat sudah sejauh mana alur novel yang berjalan ini. Pandangannya merujuk pada 7 motor di gerbang tadi, ah ternyata kedua saudaranya juga sudah bergabung disana.
Most wanted sekolah ini, mereka tidak memiliki sebutan atau embel-embel nama geng seperti kebanyakan novel. Mereka merupakan 7 sahabat yang sudah satu sekolah semenjak SMP.
Mari kita jabarkan, pertama adalah laki-laki yang ada di tengah-tengah perkumpulan itu. Ia adalah Deandra Pratama, pemeran utama pria kita, yang tentunya tampan dan memiliki sifat tenang namun perhatian.
Dari samping kanan ada Axel Astralla Widatama, seorang laki-laki yang pendiam dan jarang berinteraksi dengan orang lain. Tapi bukan berarti dia cuek. Entahlah Zoeva pun jarang berinteraksi dengannya.
Disamping Axel ada Alex Astralla Widatama , kembaran dari Axel yang memiliki ego tinggi dan tentunya mulut yang tak bisa ditutup. Ditambah dengan emosi nya yang meledak-ledak membuat orang sakit kepala.
Disamping Axel sendiri terdapat Zyan Adipta Nugra, yang satu ini sifatnya cerewet dan berisik. Biang gosip dalam grup mereka bertujuh. Ya sepaket dengan Alex dan Arka.
Lalu lanjut dari kiri terdapat Mahen Dinarta, laki-laki yang katanya cuek. Terkadang ia akan berbicara singkat. Deskripsi di novel tentangnya juga sedikit karena ia jarang berbicara.
Disampingnya ada Juan Arga Wijaya, ia merupakan ketua osis dan memiliki sifat dewasa diantara lainnya. Yaah....kemungkinan ia juga penengah di grupnya, bisa dikatakan ia bersifat netral.
Dan terakhir adalah Arka Malik Sanjaya, playboy cap kadal, memiliki sifat rusuh dan petakilan diantara yang lainnya. Sudah banyak cewek yang ia pacari.
Oke, sekarang mari kita lihat, kedua pemeran wanita penting sudah mulai mendekat. Dari gerbang terlihat seorang gadis remaja yang cantik tengah tersenyum terhadap tujuh laki-laki disana.
Ia tak lain adalah Diana Amanda, pemeran wanita utama dalam serial novelnya. Sifatnya tentu saja baik, lembut, perhatian dan tenang.
Tak lama setelahnya muncul gadis lain yang menarik tangan Diana dan mendorongnya sampai terjatuh, ia adalah Angel Winaraya, antagonis novel ini yang memiliki sifat angkuh dan sombong.
Brukk
Diana terjatuh karena dorongan kuat dari Angel, Dean yang melihat itu langsung membantu Diana dan memarahi Angel.
"Lo apa-apaan!! Bisa gak sih Lo gak usah berulah sehari aja" Tegas Dean keras sambil membantu Diana
"Dean, please Lo kenapa sih selalu ngga percaya sama omongan gue, dia itu kan mirip sam- "
"Stop ngel, Lo makin hari makin parah. Lebih baik lo diam aja" Balas Zyan
"Lo jangan ikut campur!!" Balas Angel lagi
"Hmm....kejadian di gerbang ini berarti novel udah ada dibab awal masuk ke pertengahan. Ah iya halaman 217, bbrti 4 bulan sebelum kematian Zoeva. Anjayyy berarti gue gak bakalan lama disini" Batin Zoeva sambil tersenyum sendiri
"Haha....bentar lagi dong" Ucapny tak sengaja, menyebabkan atensi semua orang mengarah padanya
Disamping konflik yang memanas tadi, mereka semua terdiam karena bentakan Angel yang menyuruh Zyan untuk tak ikut campur. Namun, tak lama mereka mendengar kekehan seseorang diujung gerbang sambil tersenyum-senyum sendiri.
Sadar akan tatapan semua orang yang mengarah kepadanya. Zoeva terdiam dan mulai melangkahkan kakinya menuju Angel. Ia merangkulkan tangannya akrab ke bahu Angel.
"Udah kan? Masih pagi jangan berantem dulu. Bentar lagi jam masuk, ke kelas dulu aja ya. Kalian yang nonton juga bubar aja. Gak capek apa panas-panas gini liat mereka" Ucap Zoeva sambil tersenyum
Angel terkejut ralat semua yang disana terkejut, seorang Zoeva berbicara panjang bahkan dagunya terangkat keatas dengan percaya diri berbanding terbalik dengan biasanya.
Zoeva sadar akan hal itu kembali, memang untuk sifat Zoeva dan Eva memiliki kepribadian yang bertolak belakang. Namun ia sadar, sekarang ia harus mengambil alih keadaan saat ini.
"Nggak usah ngeliatin gue kek gitu, enek gue liat muka longor kalian semua" Lanjut Zoeva sambil berlalu pergi dengan membawa Angel yang masih linglung disampingnya.
Kepribadiannya memang tegas tapi terkesan slow dalam menanggapi suatu hal, ia merupakan orang yang peka, tidak suka basa-basi, dan spontan. Dan ia adalah orang yang suka memprovokasi namun santai. Apa karena itu alasan ia dulu hanya berteman dengan Erin saja ya?
Sebenarnya banyak yang ingin berteman dengannya, apalagi bisa dikatakan dia adalah mahasiswi yang berprestasi dan sering menjadi penanggung jawab beberapa organisasi sekaligus.
Terkadang ia heran, padahal sifatnya juga santai. Ia juga friendly dan perkataannya selalu didengar. Jadi, ia bingung juga kenapa ia hanya berteman dengan Erin saja ya?
Kembali keadaan saat ini, setelah mereka berdua pergi keadaan disana bukannya membaik malah kembali berisik dikarenakan sifat Zoeva yang terbilang baru dimata mereka.
"An-anjir itu tadi Zoeva? Serius gue speechless njir ampe gak bisa ngomong" Ucap Arka sambil menganga tak percaya
"Iya nyet, woey sumpah itu adek loh berdua? Lagi konslet kah?" Ucap Zyan menimpali
"Ah, kagak tau lah dia dari tadi pagi aneh. Tau-tau jadi nyebelin banget njir" Balas Alex
"Udah-udah sekarang kita masuk aja kedalam. Bener kok udah mau jam masuk" Ucap Juan bijak
Mereka pun bubar dan akhirnya masuk kelas masing -masing tanpa melupakan momen baru yang terjadi di gerbang tadi.
*******
Jangan lupa vote
Jangan plagiat
See you again 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Exchange Souls Just To Be A Side Character (End)
Teen Fiction(SERI 1) Seorang gadis manis yang tengah duduk di atas brangkar rumah sakit itu tersenyum pelan, wajah pucatnya tak dapat menyembunyikan penyakit yang dideritanya. Terlihat gadis itu sedang asyik membaca novel kesukaannya. Namun, tiba tiba-tiba seny...