Mencari

4.5K 226 0
                                    

Hari sudah menjelang malam namun Axel maupun Alex belum kembali sama sekali. Teman-temannya masih kelimpungan untuk mencari mereka berdua.

Dan Junar sekarang tampaknya sangat frustasi karena si kembar hilang. Bagaimana ini, ada apa dengan semua anaknya? Junar memijat kepalanya kuat.

Junar memandang teman-teman anaknya yang masih setia menunggu hingga malam hari, sepertinya solidaritas pertemanan mereka sangat tinggi. Tapi, Junar tak bisa membiarkan mereka disini, bagaimana dengan orangtua mereka nanti.

"Kalian pulang saja. Terimakasih sudah membantu anak-anak saya" Ucap Junar lelah

"Nggak om. Kami masih mau disini" Sahut Angel

"Terus orangtua kalian bagaimana?" Tanya Junar

"Kami udah ngabari orang tua kami masing-masing kok om" Jawab Zyan

"Lalu mau sampai kapan kalian disini. Kalian tidur dimana?" Tanya Junar kembali

"Om gak usah khawatir. Kami bisa tidur diruangan buat tamu di rumah sakit ini. Untungnya si Diana ama Juan tadi balik buat ngambil keperluan sama baju ganti kami. Jadi, kami bakal tetap bantuin nyari si kembar sekalian jagain Zoe " Jelas Arka tersenyum

Junar terharu mendengar perkataan mereka, padahal ketara sekali bahwa wajah mereka semua sudah lelah seperti dirinya. Tapi mereka benar-benar anak-anak yang baik.

"Kalau gitu kami mau nyari sikembar om nanti yang cewek jagain Zoe. Oom istirahat aja" Saran Juan pada Junar yang dibalas gelengan oleh sang empu

"Nggak bisa, om bakalan bantu kalian juga buat nyari si kembar" Sahut Junar

"Tapi om...."

"Nggak masalah, kemungkinan kalau saya ikut si kembar malah cepat ketemu " Ucap Junar yang akhirnya dibalas anggukan oleh yang lain

"Ikut." Ucap seseorang dengan suara pelan yang membuat atensi mereka semua beralih padanya dan membuat mereka kaget

Zoeva tengah berdiri di pintu sambil memandang mereka, ia memegang infus dengan sebelah tangannya. Ia sudah mendengar bahwa si kembar tengah hilang.

"Zoe, Lo kenapa berdiri disini?" Tanya Dean panik

"Kondisi Lo lagi gak baik-baik aja, Lo gak bisa ikut" Sahut Mahen

"Benar itu Zoe, kamu tunggu dirumah sakit saja" Saran Junar pelan sambil mengelus pucuk kepala putrinya

"Zoe tau tempatnya" Ucap Zoeva pelan

"Kalau gitu bilang aja ke kami" Saran Diana

"Kalian gak bakal tau tempatnya, soalnya cuma kami bertiga yang pernah kesana" Balas Zoeva sambil memejamkan matanya

Jujur saja kondisinya belum bisa dibilang baik-baik saja, tapi setidaknya ia masih bisa menahannya.

Dan seperti yang dikatakan, mereka tak akan tau tempatnya walau Zoeva katakan. Bagaimana Zoeva mengetahui tempat itu?

Ketika tertidur tadi ia melihat adegan novel ketika Zoeva masih kecil dan bermain bersama si kembar bersama kedua kakaknya.

Ia awalnya tak mau menyinggung mimpinya, namun ia mendengar suara seseorang yang terus berbisik ditelinganya, bahwa apa yang ia impikan adalah hal yang benar.

Sehingga, ia berusaha untuk berdiri disini sekarang. Ia akan membuktikan ucapannya dan dapat menemukan kedua saudaranya.

"Tapi.... Apa Lo bakal baik-baik aja?" Tanya Arka pelan

"Kalian ikut aja, dan kalau ayah khawatir sama keadaan Zoeva ajak aja dokter Samuel" Ucap Zoeva yang belum direspon siapapun, sepertinya mereka semua masih ragu

"Zoeva janji gak bakal kenapa-napa. Zoe juga gak mau si kembar hilang. Makanya, Zoe perlu kalian buat bantu. Percaya ama Zoe, gue bener-bener tau tempatnya" Ucap Zoeva meyakinkan

Mereka benar-benar tak mau apabila melibatkan Zoeva. Namun, lagi-lagi mereka terlena dengan ucapan dan tatapan Zoeva kepada mereka semua.

Mau tak mau akhirnya mereka mencoba mengikuti kemauan Zoeva. Junar ragu tapi ia berusaha untuk yakin pada putrinya.

Setelah mereka mengatakan niat mereka pada Samuel. Tentunya, Samuel menolak tapi lagi-lagi ia kalah juga dengan perkataan dari Zoeva yang menatapnya terus-terusan.

Akhirnya mereka pergi bersama, anggota A.C.E yang lain menaiki motor dan mengikuti satu mobil didepan mereka.

Samuel menyetir mobil milik Junar dan dibelakangnya terdapat Junar yang memeluk Zoeva. Sepertinya ia takut anaknya akan kedinginan karena ini sudah malam.

Untungnya Junar membawa jaket, ia pun memakaikannya pada putrinya. Ia melihat wajah putrinya yang masih tampak pucat. Ia berharap semoga anaknya baik-baik saja. Junar memegang pergelangan Zoeva dengan erat sambil memejamkan matanya agar tidak kehilangan fokus.

Tiba-tiba Junar dikejutkan karena tangan kecil yang membalas genggamannya. Ia melihat Zoeva yang tengah menatapnya juga.

"Ayah gak boleh ngerasa bersalah. Itu semua masa lalu dan takdir udah berjalan kayak gini." Ucap Zoeva pelan ia mencoba menenangkan Junar yang kini menunduk dengan mata yang berkaca-kaca setelah mendengar perkataannya

Samuel yang menyetir sesuai arahan dari Zoeva sempat melihat adegan ayah anak tersebut. Samuel tersenyum melihat hal itu, bahkan disituasi sekarang Zoeva masih bisa menenangkan orang-orang disampingnya.

"Habis ini kemana Zoe?" Tanya Samuel memecahkan situasi yang tengah terjadi

Walau ia merasa mellow dengan pemandangan harmonis tadi sepertinya ia tak mau jadi obat nyamuk. Sepertinya ia juga ingin ditenangkan oleh Zoeva. Dasar dokter gadungan!☺️

"Terus aja dok, nanti ada gang disebelah kiri terus belom aja" Balas Zoeva yang akhirnya beralih pada Samuel dan melupakan ayahnya

Junar menghela nafasnya panjang sambil menatap tajam Samuel yang ada dihadapannya. Sedangkan Samuel yang melihat hal itu dari kaca depan mobil terkekeh pelan.

Sepertinya situasi menjadi tegang sekarang. Zoeva mencoba meraba kursi mobil yang ada didepannya. Seingatnya dulu ia sering juga memasukkan permen ke celah-celah kursi mobil tersebut.

"Ah dapat!"

Zoeva menyerahkan dua permen pada kedua orang yang tengah bersitegang tersebut. Karena, diberi permen keduanya tampak senang. Melupakan situasi yang menegangkan tadi.

Zoeva menghela nafasnya pelan. Padahal sedang di situasi seperti ini, tapi kedua lelaki tersebut malah berulah. Dan untungnya bisa Zoeva atasi dengan permen legendnya, seperti bocah saja keduanya.

"Ini sebenernya yang sakit siapa sih?" Batin Zoeva heran

Mengabaikan hal yang barusan terjadi kini Zoeva beralih menghadap ke depan mobil. Sebentar lagi tujuan mereka sampai. Ia berharap bahwa si kembar benar-benar berada disana. Semoga saja alur novel yang ia mimpikan dan dengan bisikan yang ia dengar itu benar.

Akhirnya mereka semua sampai, anggota A.C.E yang ada dibelakang segera turun dari motor dan menghampiri penumpang mobil yang ada didepannya.

Samuel juga turun diikuti dengan Junar yang menggendong Zoeva. Sebenarnya Zoeva malu karena tadi di rumah sakit ia juga akhirnya digendong.

Tapi mau bagaimana lagi mengingat kondisi tubuhnya yang lemah sekarang akhirnya ia menerima saja. Jujur saja, tadi ia melihat teman-temannya yang tersenyum kepadanya. Apa mereka menganggap dirinya bocah?

"Jadi dimana Zoe?" Tanya Samuel penasaran

"Hmm... Coba jalan kesitu dulu. Gak terlalu jauh dari perosotan pink kayaknya" Jawab Zoeva sambil menunjuk kearah perosotan yang agak jauh darinya

Setelahnya mereka semua berjalan kearah sana sesuai apa yang ditunjuk oleh Zoeva. Mereka berjalan bersama namun tiba-tiba.......

Krekkk

"Ada apa lagi ini??"

*******
Nah monggo dibaca, hayoo penasaran ya wkwk
Author memang suka gantung cerita tapi tenang aja kelanjutannya masih ada kok

Okey, jangan lupa vote
Jangan plagiat
See you☺️

Exchange Souls Just To Be A Side Character (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang