Kantin

9.3K 482 2
                                    

Dari tadi Zoeva tak henti-hentinya memijat kepalanya. Sudah sakit kepala sekarang malah bertambah lagi karena ia harus duduk bersama semua pemeran penting di novel.

Para most wanted dan dua pemeran wanita tengah duduk bersamanya. Apakah mereka akan menjadi kelompok baru. Jujur saja visual mereka sangat menonjol.

Sekarang dirinya diapit oleh Angel dan Diana yang menempel padanya, sebelumnya Axel dan Alex ingin duduk disampingnya tapi mereka kalah dengan kedua perempuan itu.

Belum lagi tatapan kelima lelaki di depannya dan juga siswa ataupun siswi yang mengarah padanya membuatnya jadi menahan nafas. Ngomong-ngomong ia kesulitan makan karena Angel yang menatapnya terus-terusan.

"Ini sih Angel malah posesif ke gue anjir! Jangan-jangan dulu si Erin juga diam-diam marahin anak-anak yang mau dekat gue?" Batin Zoeva menerka-nerka

Ia dulu merasa Erin sahabat nya itu sangat menempel padanya. Terkadang juga cemburuan apabila ia dekat dengan anak kelas yang lain. Tapi dirinya dulu memilih acuh tak acuh saja dan membiarkannya.

"Tuhan tolong, saya normal jadi tolong ubahlah anak-anak ini menjadi normal" Batinnya

Ctakkk

Tiba-tiba saja Mahen menjentikkan jarinya dihadapan Zoeva, membuat sang empu kaget. Apa-apaan? Zoeva merasa aneh, apakah Mahen si manusia cuek ini tobat dan berubah jahil.

"Kenapa bang?" Tanya Zoeva

"Gak" Jawab Mahen singkat

"Oh balik ke setelan pabrik lagi" Ucap Zoeva

"Apa?" Tanya Mahen

"Gak!" Balas Zoeva mengikuti ucapan Mahen tadi

Tampak raut Mahen yang berubah walau tidak kentara. Sepertinya alur makin bertambah kacau, lihatlah mereka semua aneh menurut Zoeva.

"Kalian tuh........." Ucap Zoeva memberhentikan kalimatnya

"Kenapa?" Tanya Juan

"Nggak jadi" Jawab Zoeva

"Lo mah buat penasaran Zoe!" Ucap Arka penasaran

"Penasaran bang?" Tanya Zoeva

"Gue pites pala Lo baru tau Lo!" Ucap Arka gregetan bahkan Zyan yang disamping Arka sudah mulai mengeluarkan tangannya

Tapi sepertinya Zyan tak jadi menjitak kepala Zoeva ketika melihat si kembar memandangnya tajam. Bisa dia yang dihajar nantinya.

"Kalian tuh kayak monyet yang gue tonton pas ada 10 ekor" Ucap Zoeva

"Haha..termasuk Lo dong!" Sambung Juan

"Iya" Ujar Zoeva tak merasa keberatan

Mereka tak mampu menahan senyuman mereka lagi dengan kejujuran Zoeva. Bahkan Zyan dan Arka sudah cekikikan sendiri sampai tersedak.

Zoeva tersenyum melihat mereka, ia terpikir andai dulu Zoeva bisa berteman akrab dengan yang lain, Dan bisa hidup bahagia. Akan semenyenangkan apakah novel yang ia baca.

Tanpa sadar mereka tertegun melihat senyuman tulus dari Zoeva. Sungguh tenang dan menghanyutkan sehingga yang melihatnya ikut terbawa agar tersenyum bersama.

Bagaimana ini bisa terjadi, perubahan Zoeva sangat menyenangkan. Dan membuat orang sekitarnya terus memperhatikannya dan tak merasa bosan.

Benar-benar terlihat seperti seorang yang terlahir kembali. Sangat-sangat berwarna dan menarik. Apa yang ia lakukan akan terasa menarik di mata orang lain.

"Btw, Juan gimana Ama festivalnya?" Tanya Zoeva mengalihkan perhatian yang lain

"Eh- udah gue sampaikan sama Bu Nada. Nanti Lo bisa bantu gue kan soalnya kan Lo yang banyak ngasih saran semalam" Jawab Juan yang dibalas anggukan Zoeva

"Oh iya sekalian nanti Lo liatin ni anak-anak latihan nyanyi" Sambung Juan

"Lah? Gue ikutan juga?" Tanya Zoeva yang diangguki juga oleh Juan

"Iya nanti most wanted juga bakalan bantu juga. Ni dua cewek tengil juga ikutan latihan" Tunjuk Juan pada yang lain

Sepertinya kebersamaan mereka tidak berakhir sampai disini. Takdir selalu membuat mereka terikat dengan cara yang berbeda. Apakah endingnya akan tetap sama atau malah sebaliknya?.

                                         *******
Sudah jam masuk kelas tapi Zoeva izin pergi ke toilet sendiri. Tadinya Angel ingin mengikutinya tapi tidak diperbolehkan oleh guru kimia mereka yang killer.

Suasana toilet sepi, Zoeva mengeluarkan obatnya dan langsung meminumnya. Perlahan pusingnya mulai menghilang, sulit juga ia menahannya dari tadi. Untung saja ia tidak mimisan tadi.

Zoeva termenung sambil memandang cermin yang ada dihadapannya. Alur novel sudah sangat berubah, ia jadi was-was dengan ending novel ini? Apakah berbeda atau tetap sama.

Zoeva menutup matanya pelan, ia masih berharap bahwa dirinya bisa pulang kedunia nyata. Jujur ia penasaran apakah benar orangtuanya dan teman-temannya itu mengkhawatirkannya.

Ia tersenyum memikirkannya apabila mimpi itu benar-benar terjadi dan berhubungan dengan dirinya saat ini. Ia juga sering mengalami homesick, ia rindu dunianya dulu.

Tentu saja rindu, tidak mudah untuk beradaptasi dengan suatu tempat yang baru. Apalagi dengan cara yang tak masuk akal. Bayangkan transmigrasi yang ia kira hanya haluan belaka malah menjadi kenyataan untuknya.

Ngomong-ngomong kenapa dirinya di dunia nyata bisa koma ya? Setaunya, ia hanya drop karena terlalu kelelahan karena sering begadang dan lupa makan. Demi mendapat tanda tangan dosen ia sampai ambruk seperti itu.

Sayang sekali rasanya, padahal ia ingin cepat-cepat wisuda dan bekerja. Ternyata ekspetasi nya jatuh bersamaan fisiknya yang juga ikutan jatuh dan malah terlempar di dunia novel.

Zoeva membasuh mukanya dan mengelapnya perlahan. Ia juga memakai lipbalm dan powder untuk menutupi mukanya yang pucat agar tidak terlihat oleh yang lain.

"Jangan sampai ketahuan!" Batinnya

Ia pun keluar toilet dan pergi menuju kelas, jangan sampai terlalu lama di toilet. Bisa bahaya kalau tiba-tiba Angel menyusulnya dan dirinya ketahuan.

                                     *******
Capek ngetik😭
Btw untuk castnya kapan-kapan author buat ya

Semoga kalian nggak bosen Ama ceritanya, btw ini masih agak slowly ya. Untuk kedepannya bakal author cepetin.

Jangan lupa vote ya biar author makin senang buat lanjut nulisnya, see you semua.😘😘😘

Exchange Souls Just To Be A Side Character (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang