"Hmm? Zoe udah sembuh total kok" Ucap Zoeva tenang
Zoeva tengah berada di atas kasur lebar milik Junar. Ia berada disana begitu juga dengan si kembar, setelah adanya kejadian lucu tadi. Mereka memutuskan untuk tidur bersama dikamar ayah mereka.
Junar awalnya hanya mau Zoeva saja. Tapi tentunya dirinya akan selalu kalah dengan ucapan dari si kembar ketika adu mulut. Ayolah turun dari siapa sifat si kembar itu? Menyebalkan sekali pikir Junar.
Mereka akhirnya hanya asik berbicara dan juga bernostalgia malam ini. Namun, percakapan mereka terhenti ketika Junar ingin membawa Zoeva ke rumah sakit untuk mengecek keadaan Zoeva.
Dan mereka kini tengah terkejut ketika mendengar ucapan yang telah Zoeva lontarkan. Zoeva sudah sembuh total? Yang benar saja. Padahal dulu dirinya sampai dibilang tidak akan selamat bagaimana pun caranya.
Zoeva menangkap raut wajah tak percaya dari keluarganya itu. Ia mewajarkan hal tersebut, memang tak masuk akal apabila dirinya bisa sembuh total secara tiba-tiba.
Tapi, siapa yang bisa menghalangi Erin, sang author dunia ini. Berterimakasih lah pada Erin yang harus menukar waktu, alur dan takdir untuk menyembuhkan dirinya dan juga Eva.
Berkat Erin, kini dirinya benar-benar membaik. Tanpa adanya penyakit sama sekali. Hal yang mustahil ini sekarang benar-benar berubah menjadi hal yang mungkin-mungkin saja bisa terjadi.
"Zoe serius. Empat tahun Zoe berobat dan akhirnya sembuh" Ucap Zoeva berbohong, padahal dirinya sudah sembuh tepat sebulan ketika kebakaran dirumah sakit saat itu terjadi
Ternyata tak hanya Zoeva yang memiliki penyakit kanker otak. Dulu saat tubuhnya menjadi Eva dan koma, ternyata itu bukan karena drop saja. Melainkan karena adanya tumor yang ada di tubuhnya.
Benar-benar terikat sekali hubungan benang takdir Zoeva dan Eva. Setidaknya mereka sekarang bisa hidup tenang tanpa merasakan sakit pada tubuh mereka lagi.
"Syukurlah, Zoe sehat. Kakak seneng dengarnya" Ucap Alex dengan matanya yang berkaca-kaca
Zoeva tersenyum memandang salah seorang kakaknya tersebut. Alex yang dulu sangat kasar padanya, kini berubah total menjadi sangat lembut ketika berbicara dengannya.
Begitu Juda dengan Axel yang makin perhatian pada Zoeva. Selalu mendahulukan kepentingan Zoeva dibanding dirinya sendiri.
Termasuk Junar yang kini juga sangat menyayangi anak-anaknya tersebut. Ia juga lebih sering menghabiskan dengan anaknya itu sebisa mungkin.
Zoeva tersenyum lembut, ia memeluk Alex yang tadinya mau menangis. Dirinya memeluk erat kakak tsundere nya itu. Sedangkan sang empu yang dipeluk gelagapan, malu karena dipeluk secara tiba-tiba.
Alex membalas pelukan adik kecilnya itu. Telinga Alex memerah karena malu. Ia menaruh kepalanya diceruk leher adik nya itu. Membuat Axel dan Junar menatap iri kedua orang tersebut.
"Serius? Cuma Alex yang dipeluk?" Ucap Axel kesal
Iri ya bang? Zoeva terkekeh mendengar ucapan kakaknya yang pendiam tersebut. Ngomong-ngomong kakaknya yang satu ini jadi lebih julid. Keduanya seperti bertukar kepribadian saja.
Tanpa aba-aba Zoeva melepaskan pelukan dirinya dengan Alex. Dan secara tiba-tiba ia mencium pipi Axel lama. Membuat sang empu lebih syok sekarang.
Dirinya tersenyum senang dan membalas kecupan yang lebih banyak di wajah adiknya itu. Dan terjadi lagi....... tatapan sinus dari kedua orang yang lain.
Oke cukup, Junar kesal karena diabaikan seperti ini. Ia menarik si kembar. Untungnya tenaga Junar besar, ia membawa kedua putranya itu keluar dari kamarnya.
Ia mengabaikan ucapan kesal dari keduanya. Ia dengan cepat menutup pintu kamarnya dan mengunci pintu kamarnya tersebut.
"Ayah! Bukain dong!"
"Tau nih!? Masa anaknya sendiri diusir"
"Loh, kalian kan bukan anak saya!"
Dan terjadilah adu mulut ketiga orang tersebut. Dengan posisi yang berhadapan namun terhalang pintu yang menutupi diri mereka masing-masing.
Zoeva sendiri sudah terbiasa dengan hal yang sering terjadi ini. Lama ia memandang keluarganya itu yang mereka masih adu mulut sedari tadi.
Lama-kelamaan dirinya merasa mengantuk. Ini sudah tengah malam. Ia berbaring pelan, sembari menatap ayahnya yang masih berkicau dengan kedua kakaknya yang berada diluar pintu kamar tersebut.
Perlahan matanya tertutup, dan tak lama dengkuran halus mulai keluar dari mulutnya. Zoeva tertidur dengan lelap tanpa terganggu dengan hal lain.
Junar yang mendengar dengkuran halus tersebut membalikkan badannya. Ia menghampiri putrinya yang telah tertidur itu. Mengabaikan sikembar yang masih berkicau sedari tadi.
Junar mengabaikan hal itu untuk saat ini, nantinya si kembar juga akan lelah sendiri. Ia berbaring disamping putri bungsunya yang terlelap itu.
Cantik sekali putrinya ini. Mirip sekali dengan ibunya. Junar bersyukur putri kecilnya ini masih berada di samping dirinya. Ia benar-benar bersyukur karena permintaannya terkabul.
Ia menjawil pelan hidung mancung putrinya itu. Wah sepertinya Zoeva merasa terganggu, hal itu tampak dari raut wajahnya yang mengernyit. Junar tersenyum merasa lucu, karena putrinya itu masih tetap saja memejamkan matanya erat.
Tak lama Zoeva merapatkan tubuhnya ke ayahnya. Dengan melenguh pelan ia mendekatkan dirinya lebih dekat ke tubuh ayahnya.
Benar-benar menggemaskan pikir Junar. Ia memeluk putrinya itu dan mencium pucuk rambut putrinya yang harum tersebut. Zoeva kembali tertidur disampingnya.
Junar menatap anaknya itu dengan tatapan sayang. Rasa sayangnya benar-benar besar. Mengingat penyesalan yang pernah ia rasakan ketika empat tahun putrinya tiada.
Namun, siapa sangka putrinya kembali. Junar sangat bersyukur. Ia bahkan masih tak percaya hal itu dapat terjadi. Benar-benar tak pernah ia sangka.
Malam itu terus bergulir panjang, seakan tengah menikmati momen menghangatkan ini. Suara si kembar juga tak terdengar lagi. Begitu juga dengan Junar yang tertidur sambil menaruh dagunya di pucuk kepala putrinya.
Keduanya tertidur dengan tenang dan lelap. Begitu juga dengan si kembar yang ternyata tertidur di lantai, tepatnya di depan kamar Junar tadi. Keduanya tak mau kembali ke kamar mereka dan memutuskan tidur di lantai saja.
Setidaknya mereka tadi sempat mengambil bantal dan selimut agar tak kedinginan. Mereka tau pintu kamar ayah mereka ini tak akan terbuka sampai esok pagi.
Setidaknya malam ini terasa hangat. Entah karena bertepatan dengan musim yang memang sedang menghangat. Atau karena keluarga mereka yang membuat suasana sekarang menjadi hangat.
Yang pasti semaunya benar-benar tenang malam ini. Semuanya terasa damai dan menenangkan. Pasti mama Lanny juga akan senang melihat hal ini dari atas bukan?
"Benar, pasti dirinya akan senang melihat hal ini."
*******
Walaw Wee author upload nya malam-malam wkwkwk
Kira-kira adakah reader yang masih bangun.
Btw, tinggal satu chapter lagu pemirsa hahaha.Jangan lupa vote
Jangan lupa follow author
Jangan plagiat
And see you again
KAMU SEDANG MEMBACA
Exchange Souls Just To Be A Side Character (End)
Fiksi Remaja(SERI 1) Seorang gadis manis yang tengah duduk di atas brangkar rumah sakit itu tersenyum pelan, wajah pucatnya tak dapat menyembunyikan penyakit yang dideritanya. Terlihat gadis itu sedang asyik membaca novel kesukaannya. Namun, tiba tiba-tiba seny...