"Tidak apa-apa, saya tidak akan memaksa. Cukup ceritakan sebisa kamu. Jika kamu percaya dengan saya, silahkan kamu berbicara senyaman nya. Saya akan mendengarkan kamu sebaik mungkin" Ucap seseorang yang tengah berhadapan dengan seorang pelajar SMA laki-laki
Yang tengah menghembuskan nafasnya panjang"Hmmm... Jadi begini, jujur saja sulit bagi saya untuk mengatakannya. Tapi, saya gak tau tempat cerita selain disini. Jadi......."
Cerita seorang remaja lelaki itu pun mengalir. Sepanjang cerita, perempuan yang tengah mendengarkan curhatan panjang tersebut hanya dapat terdiam. Mendengar dan mengangguk pelan, sembari mengamati lelaki dihadapannya.
*******
"Udah selesai dok?" Ucap Eva tersenyum ketika melihat Zoeva keluar dari ruangannya"Yoii udah selesai" Jawab Zoeva senang
Keduanya sekarang bekerja di tempat yang sama. Dan sama-sama menjadi seorang psikolog. Ini sudah waktunya jam pulang. Jadi, keduanya memutuskan untuk pulang bersama.
Baru saja hendak berjalan ke pintu keluar, keduanya dikagetkan dengan sembilan orang yang datang secara tiba-tiba. Eva terdiam, itu anggota A.C.E, ia memalingkan wajah dan berlalu melewati mereka semua.
"Gue duluan Zoe...." Ucap Eva tanpa menatap sang empu
"Loh? Gak mau barengan aja?" Ucap Zoeva yang menatap Eva
Eva membalikkan badannya sebentar dan menatap manik mata Zoeva. Keduanya seolah-olah bisa berkomunikasi hanya melalui tatapan mata saja.
Zoeva menghela nafasnya, dirinya tau bahwa Eva tidak mau melihat teman-temannya itu, yang merupakan teman Eva sejak dulu. Eva sendiri pun tau bahwa Zoeva pasti memahami maksudnya.
Tapi jujur saja Zoeva ingin Eva bisa dekat dengan yang lain, seperti dirinya juga. Tapi apa boleh ia ikut campur? Namun, secara tiba-tiba tangan Eva dicekal oleh seorang perempuan yang tak ia sangka, itu Angel.
Apa Angel mengingat sesuatu. Eva memperhatikan cekalan tangan Angel yang memegang tangannya. Ia ingat dari semua anggota A.C.E hanya Angel yang selalu bersamanya dulu.
"Maaf karena gue megang tangan Lo secara tiba-tiba. Tapi entah kenapa gue ngerasa pernah deket sama Lo" Ucap Angel sambil menatap lekat wajah Eva
Angel merasa baik antara Zoeva dan Eva memiliki hubungan yang sama dengannya. Perasaan apa ini? Kenapa ia bisa merasakan hal ini.
"Lo gak salah. Kalian berdua memang pernah sedekat itu" Ucap Zoeva tersenyum yang membuat Eva dan Angel menatap kearahnya
Eva memejamkan matanya pelan, tak lama dengan perlahan ia membuka matanya kembali. Siluet matanya mengarah pada Zoeva, lalu ke Angel dan para most wanted yang juga menatap kearahnya.
Dan manik matanya berhenti ketika melihat seorang gadis yang juga menatapnya lekat. Gadis yang selalu mengirimkan pesan untuk mengajaknya berteman, walau ia sering abaikan. Diana, benar itu adalah Diana.
Keduanya sama-sama saling mengamati, walau tentu saja Eva lebih lekat untuk mengamati lingkungan disekitarnya. Ah sial! Kenapa tiba-tiba dirinya mendadak mellow sendiri.
Kenapa pula, dunia paralel ini digabungkan. Dirinya jadi sulit untuk move on. Sedang asiknya bergelut dengan pemikirannya sendiri, dirinya dikagetkan dengan tangan Zoeva yang merangkul pada pundaknya.
"Pada akhirnya kita bakal berkaitan, baik gue ataupun Lo. Ingat va, Lo sendiri bentuk dari cerminan dari diri gue sendiri dengan kepribadian yang berbeda." Ucap Zoeva tersenyum memandang wajah Eva
"Walau gitu, gue tetap gak bisa sama kalian kecuali Zoeva" Ucap Eva seakan tau maksud dari tatapan mereka yang lain
"Lo mau gabung aja sama kita?" Tawar Zyan yang dibalas gelengan Eva
![](https://img.wattpad.com/cover/315591622-288-k726313.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Exchange Souls Just To Be A Side Character (End)
Novela Juvenil(SERI 1) Seorang gadis manis yang tengah duduk di atas brangkar rumah sakit itu tersenyum pelan, wajah pucatnya tak dapat menyembunyikan penyakit yang dideritanya. Terlihat gadis itu sedang asyik membaca novel kesukaannya. Namun, tiba tiba-tiba seny...