Detik Menyakitkan

4.7K 204 4
                                    

Samuel hampir menangis melihat mata Zoeva yang akhirnya terbuka. Ia sempat cemas ketika detak jantung gadis tadi melemah. Setidaknya sekarang detak jantungnya kembali normal.

Samuel bersyukur sangat bersyukur untuk saat ini. Ia sampai terduduk lemas ke lantai, perawat yang lain mencoba menenangkannya.

Setelahnya Samuel bangkit dan berbisik pelan ditelinga Zoeva, yang tatapannya masih kosong memandang ke arah langit-langit.

"Terimakasih sudah bertahan sejauh ini Zoe" Bisik Satya pelan

Setelahnya Samuel mempersilahkan para perawat pergi, ia mau mengurus Zoeva sebentar lagi. Ia duduk pelan mencoba menenangkan detak jantungnya ini.

Karena perawat sudah keluar, Junar, Satya dan anggota A.C.E masuk kembali kedalam ruangan. Samuel yang melihat itu menyuruh mereka jangan terlalu dekat dahulu dan meminta mereka untuk duduk diujung dengan pelan.

Zoeva masih perlu ketenangan, Zoeva sendiri sepertinya masih belum sadar sepenuhnya dan masih memandang ke atas langit-langit tersebut.
Samuel akhirnya beranjak kembali dan memeriksa Zoeva.

"Zoe, Zoeva dengar dokter?" Tanya Samuel mengarah pada mata kosong gadis tersebut

Zoeva masih belum sadar sepenuhnya, pikirannya berkecamuk setelah mengalami lucid dream tadi. Mendadak matanya jadi panas mengingat perkataan orang misterius didalam mimpinya itu.

Dimana perkataan nya yang mengatakan bahwa Zoeva adalah benar Zoeva, Eva adalah benar Eva, yang tak pernah tertukar. Jadi, maksudnya ia sekarang adalah jiwanya yang asli?

Kenapa setelah kematiannya yang sebentar lagi, ia baru tau hal tersebut. Pantas saja baru sebentar disini, ia sudah merasakan ikatan yang sangat erat oleh orang-orang disini.

Ia masih merindukan dunianya dulu. Tapi, mendengar fakta ini, ia menjadi ragu dengan keputusannya. Dan ada satu hal yang membuatnya was-was.

Apakah benar ia bisa kembali ke dunianya? Sejenak ia menjadi ragu dengan angan-angannya. Bagaimana kalau misalnya ia akan benar-benar hilang.

Jika pergi selamanya ia akan merasa menyesal. Banyak hal yang belum ia capai dan lakukan. Lalu ia belum tau secara pasti mengenai apa yang telah terjadi dibalik layar ini.

Air mata akhirnya kembali mengalir. Ternyata semelelahkan ini, ia ingin bertahan namun ia juga ingin beristirahat. Ia ingin bercerita tentang keluh kesahnya tapi ia sendiri merasa kesulitan.

Zoeva menangis kembali tanpa suara. Mereka yang ada diruangan tersebut panik dan mencoba mendekati. Namun, pergerakan mereka terhenti karena tangan Samuel yang menyuruh mereka untuk diam dahulu.

Samuel melihat Zoeva yang mulai membuka mulutnya. Sepertinya Zoeva mengatakan sesuatu. Samuel mencoba membantunya dengan mengelus pelan jari tangan Zoeva.

"Zo-zoe cap-ek. Zo-zoe peng-en hid-dup. Tap-i zo-zoe jug-ga mau isti-rahat" Ucap Zoeva terbata-bata

Akhirnya ia mengeluarkan sedikit unek-uneknya yang telah ia tahan. Lelah, sungguh lelah. Ia sampai bingung kemana takdirnya ini akan dibawa.

Karena perkataan Zoeva tadi, suasana semakin hening. Perkataan seorang gadis yang mengatakan ingin hidup dan berseberangan juga dengan keinginannya untuk pergi.

Hal itu membuat yang lain tak dapat membuka mulut mereka masing-masing. Perkataan seseorang yang benar-benar akan pergi. Namun, kenapa harus seperti ini?

Takdir, alur takdir untuk gadis itu benar-benar sangat menyesakkan. Zoeva dan kenangannya yang tak akan terlupakan. Bagaimana cara menerima semua hal yang sangat menyakitkan ini?

                                      *******
Waktu terus berjalan, sekarang sudah hampir genap empat bulan. Zoeva merasa dadanya semakin sesak. Besok adalah hari ulang tahun si kembar.

Hari dimana kematian Zoeva akan terjadi. Hari dimana ia akan pergi dari dunia ini, jika menyesuaikan dengan alur novel. Bagaimana, apa yang akan terjadi?

Semenjak hari dimana dirinya drop tersebut. Keluarga dan teman-temannya tak henti-hentinya menemani dan menghibur dirinya ini.

Dan waktu itu terus berlalu hingga saat ini. Zoeva menatap tangannya. Bagaimana kematiannya besok akan terjadi? Apakah ia akan langsung mati? Ataukah dirinya mengalami suatu kejadian terlebih dahulu.

Setelahnya ia mengalihkan pandangannya pada si kembar yang tengah berkumpul dengan yang lain. Mereka sampai jarang pulang kerumah untuk menemani dirinya ini.

"Kak" Panggil Zoeva pelan, si kembar yang mendengarnya langsung menghampiri dirinya

"Kenapa?" Tanya Axel sambil mengelus pucuk kepala Zoeva

"Kakak besok ultah" Ucap Zoeva makin pelan

"Eh iya juga, kami lupa" Ujar Alex lupa

Mereka memang tidak kepikiran dengan ulang tahun mereka. Lagian mereka cukup didekat Zoeva saja sudah senang. Jadi, tak perlu merayakan ulang tahun.

"Wih kalian ultah!" Sahut Satya senang

"Ah iya sikembar ulang tahun besok" Ujar Junar pelan, sangking banyak ia pikirkan ia baru ingat

"Rayain yok!" Ajak Zyan sumringah

" Nggak usah deh, kasian Zoe nanti" Ucap Alex

"Tapi, Zoe mau ngerayain ultah kakak-kakak juga" Ujar Zoeva sambil memegang jari kedua kakaknya

Sedangkan si kembar sudah senyum-senyum sendiri karena jari mereka yang dipegang dengan tangan kecil Zoeva. Kalau sudah begini, bagaimana mereka bisa menolaknya?

Junar menarik kedua anaknya kebelakang hingga pegangan mereka terlepas. Enak saja dirinya tak diajak dalam hal ini.

"Besok kita rayain. Kalian siapin semua anggota A.C.E termasuk kamu Satya!" Tunjuk Junar yang membuat semuanya terkejut karena diperintahkan secara tiba-tiba

"Tap-tapi om....." Perkataan Arka terhenti karena tatapan mata tajam Junar

Sepertinya mereka mengalah saja. Walau kesal karena sepertinya Junar akan mengambil kesempatan untuk tetap menempel pada Zoeva. Dasar bapak bucin!!

"Ayah ikut juga dong. Zoeva mau liat effort ayah juga buat si kembar" Ucap Zoeva berbinar menatap ayahnya

Ah sial, Junar tak bisa mengatakan apa-apa jika Zoeva memintanya seperti ini. Dengan terpaksa Junar menggangguk pasrah, dan hak itu membuat yang lain terkekeh mengejek.

Berarti hanya Samuel yang akan menemani Zoeva. Mereka menatap Samuel dengan tatapan tajam. Haduh...drama lagi.

"Baiklah saya pasti menjaga Zoeva. Tapi, sepertinya besok saya agak sibuk karena ada pasien lain. Nanti, saya akan minta perawat lain untuk menemani Zoeva. Jika sudah selesai saya akan kembali pada Zoeva " Ucap Samuel mantap yang diangguki oleh Zoeva dan juga yang lain.

"Kami akan selalu menemanimu disini"

                                         *******
"Akhirnya kesempatan ini datang, berarti besok rencana ini akan berjalan juga. Lihat saja kamu Zoeva. Kamu akan paham apa arti pergi dengan mengenaskan. Besok, tidak disangka sebentar lagi balas dendam ini akan tercapai. Awas kamu Zoeva" Ucap seseorang sambil memandang layar laptop dihadapannya yang telah ia sadap

Usahanya sudah sejauh ini, ia sangat yakin rencananya akan berhasil. Ia tersenyum lalu tertawa lepas. Besok adalah hari kebahagiaan untuknya. Akan ia pastikan bahwa gadis itu akan ia tangkap dan ia akan beri gadis itu pelajaran.

"Kenapa melakukan hal yang sejauh itu. Padahal bisa saja itu hanya berakhir sia-sia?"

                                        *******
Besok ultah sikembar 😱😱😱
OMG!!! Apa yang akan terjadi kedepannya?
Penasaran? Tunggu kelanjutannya ya

Jangan lupa vote
Jangan plagiat
See you again

Exchange Souls Just To Be A Side Character (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang