7 • "Kenapa harus dia lagi?"

1K 81 3
                                    

>> Happy Reading <<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>> Happy Reading <<

Elvira memperhatikan Dara yang menutupi hampir seluruh tubuhnya dengan selimut tebal. Dua hari yang lalu ia sudah meminta Dokter Juan untuk datang memeriksa Dara dan sebagai imbalan atas kemurahan hati Dokter Juan, Elvira memberikan pelayanan singkatnya di kamar sebelah saat Dara tidur setelah minum obat.

Ya, Dara sakit dan tubuh Dara menggigil hebat. Karena Elvira khawatir, satu-satunya yang ada di kepalanya saat itu adalah meminta bantuan Dokter Juan.

Dan hari ini setelah Dara sembuh, Dara belum menceritakan apa pun setelah malam itu Elvira mendapati Dara pulang dalam kondisi yang memprihatinkan. Elvira tidak ingin memaksa Dara bercerita jika Dara belum siap.

Dara membuka matanya.

"Lo lapar?" tawar Elvira lembut.

Dara menggelengkan kepalanya. "Lo belum pergi ketemu Samuel?"

"Entar malem Samuel jemput gue. Dia bilang mau ngajak gue ke suatu tempat."

Dara mengangguk mengerti kemudian menyandarkan tubuhnya pada kepala ranjang.

"Ra, ada apa? Kenapa malam itu lo pulang dalam kondisi kayak gitu. Bilang sama gue, apa ada yang jahatin lo?"

Ekor mata Dara mengeluarkan air mata karena otomatis kejadian malam itu berputar kembali dalam ingatannya. Apa yang Pak Djarot lakukan dan apa yang Jevan katakan.

"Ngomong Ra, supaya gue tahu dan gue bisa bantu lo."

"Lo ingat Pak Djarot, El?"

"Si tua bangka itu. Ya Tuhan! Dia WA gue, DM gue minta ketemuan tapi gue tolak."

"Dia kira gue sama kayak lo dan dia hampir nodain gue andai Pak Jevan nggak datang nolongin gue."

Elvira terkejut mendengarnya. "Pak Jevan lagi" Ya Tuhan! Untung saja. Tapi kenapa Dara baru menceritakan ini sekarang?

Kemudian Dara menceritakan segala hal yang terjadi termasuk dengan makian Pak Djarot dan juga hinaan Jevan malam itu. Jevan menganggap Dara tak ubahnya wanita panggilan seperti Elvira.

***

Sembari menunggu pegawai showroom mengambil sesuatu di ruangannya, Elvira memanfaatkan kesempatan itu untuk mencium Samuel dan mencumbu Samuel. Bagaimana tidak? Samuel membawa Elvira ke showroom miliknya kemudian membebaskan Elvira memilih mobil yang Elvira inginkan tanpa di pungut biaya sepeser pun.

Dan cumbuan mereka terhenti kala pegawai itu kembali dan memberikan formulir yang harus Elvira isi. Elvira membenahi rok super ketatnya yang hampir memperlihatkan celana dalamnya akibat ulah tangan jahil Samuel.

Selesai dengan urusannya di showroom dan saat baru masuk ke dalam mobil, Elvira tersenyum lebar kala Samuel meminta Elvira untuk duduk di pangkuannya. Ah! Sungguh Samuel sangat tidak sabaran.

YOU ARE MY HEARTBEAT [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang