23 • Mari kita coba

793 60 4
                                    

>> Happy Reading <<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>> Happy Reading <<

Bughhh!!

Bughhh!!

Dari dalam mobil, Dara bisa melihat jelas Jevan terlibat baku hantam dengan seorang pria. Jevan dan pria itu seimbang. Sementara wanita yang menjadi alasan pertikaian itu terlihat menangis.

Dara tak bisa diam saja. Ia harus membantu Jevan.

Dara hendak keluar dari dalam mobil namun ia ingat pada apa yang Jevan katakan supaya Dara tetap di mobil, apa pun yang terjadi.

Bughhh!!

Bughhh!!

Pria itu mengeluarkan sesuatu dari dalam laci mobilnya.

"Mati lo, bangsat!"

Ya, pria itu mengeluarkan pisau lipat dan hendak menusukannya ke perut Jevan namun Jevan berhasil menghindar.

Saat di rasa pria itu lengah, Jevan menendang perut pria itu membuat pisau lipat dalam genggaman tangannya terlepas.

Dengan gerakan cepat, Jevan mengunci pergerakan pria itu dengan mengunci kedua tangannya. Jevan membuat pria itu berlutut.

Kemudian pisau lipat yang jatuh ke tanah berhasil di ambil si wanita dan hendak menusukannya pada pria jahat itu namun Jevan mencegahnya.

"Lo mau kasus ini di perpanjang atau bayar?" Jevan mendongakkan wajah pria itu supaya melihatnya. Ada ketakutan tercetak jelas dari sorot matanya. Pria itu tak menyangka lawanya akan begitu kuat.

"Ini bukan ancaman. Gue bakal jeblosin lo ke penjara kalau lo—"

"Damai," sela pria itu pada akhirnya. "Gue bayar sisanya."

Jevan meminta wanita itu mendekat dan memberikan pisau lipat itu padanya. Jevan menodongkan pisau itu ke leher si pria.

Terlihat pria itu mengeluarkan beberapa lembar uang pecahan seratus ribuan kemudian memberikannya pada si wanita panggilan yang ia sewa. Benar! Wanita itu adalah wanita panggilan yang ia turunkan di tengah jalan yang sepi dengan memberikan bayaran tidak sesuai kesepakatan. Tapi sialnya saat ia akan menendang wanita itu untuk keluar dari mobil, ada seseorang yang melihatnya kemudian orang itu ikut campur.

"Sesuai kesepakatan," ucap pria itu membenahi pakaiannya yang acak-acakan lalu masuk ke dalam mobilnya.

Jevan melempar kartu namanya tepat ke wajah pria itu sambil berkata, "Kalau lo masih nggak terima, sewa lawyer dan gue tunggu gugatan lo."

Pria itu melirik sekilas kartu nama Jevan. Untuk apa ia membuang-buang uang menyewa pengacara hanya perkara seorang pelacur? Mau di taruh di mana wajahnya? Bisa bahaya jika sampai istrinya tahu ia menyewa pelacur. Ia juga tidak sekaya itu untuk menyewa seorang pengacara apalagi orang yang ia lawan barusan merupakan orang berpengaruh yang punya perusahaan besar. Melawan pria itu dipersidangan sama dengan cari mati.

YOU ARE MY HEARTBEAT [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang