32 • Jalan hidup yang ia mau

481 49 3
                                    

>> Happy Reading <<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>> Happy Reading <<

Kepulangan Jevan dan Zara di sambut hangat oleh Abian, Lulu, Janendra dan Alma. Sementara Adhyaksa dan Monica sedang berada di luar kota, memenuhi undangan dari relasinya.

Zara tak sedikit pun menujukkan rasa sedihnya karena Jevan memberinya dorongan semangat dengan menggenggam erat tangannya. Di hadapan keluarga, Jevan memang selalu bersikap sangat manis sampai terkadang membuat Zara lupa bahwa mereka sedang berakting.

Saat berhadapan dengan Alma, kini Jevan merasa biasa saja. Mungkin ini terjadi karena keikhlasan hatinya merelakan Alma bahagia dan juga karena kehadiran ...

"Dara," batin Jevan. Ah, ia sudah sangat merindukannya. Ia tak sabar ingin segera bertemu dengannya.

Kemudian tujuan mereka selanjutnya adalah ke rumah sakit tempat Bhaskara di rawat secara intensif.

Dan setelah tiba di sana. Zara di buat sedih dan terpukul dengan kondisi Bhaskara yang kian lama kian memburuk saja. Zara bahkan sempat marah pada Lulu karena saat di telepon Lulu mengatakan Bhaskara baik-baik saja.

"Maafkan Mama, sayang. Mama cuma nggak mau ganggu liburan kalian aja." Benar! Hal itu semata-mata Lulu lakukan karena tidak ingin menganggu kebahagiaan Zara dan Jevan yang tengah berlibur.

Berkali-kali Jevan melirik Richard Mille di pergelangan tangannya. Sejujurnya ia ingin segera pergi dari tempat ini untuk menemui Dara yang ia yakini sudah menunggunya, tapi Jevan belum memiliki momen yang pas untuk berpamitan pada Lulu dan Abian terlebih dengan kondisi Bhaskara yang kian memburuk. Sementara Janendra dan Alma menunggu di ruang tunggu.

Zara melirik Jevan yang terlihat gelisah. Ia yakin ini terjadi semata-mata adalah karena Dara. Saat di London dan setelah tiba di Bandara, ia sempat mencuri dengar obrolan Jevan dan Dara bahkan tanpa sungkan Jevan memanggil kekasihnya itu dengan panggilan sayang.

Zara menghampiri Jevan kemudian menggenggam erat tangannya.

"Kamu mau pergi nemuin pacar kamu?"

"Kamu sendiri bagaimana?" tanya Jevan bimbang. Sebagai seorang teman terlebih Zara, kekasih pura-puranya itu baru patah hati di tambah lagi dengan kondisi Kakeknya seperti ini, ia jadi tak tega meninggalkan Zara.

Zara menggelengkan kepala. "Aku nggak apa-apa, Jev. Ada Mama, ada Papa yang nemenin aku. Pergi lah. Pacar kamu pasti udah nungguin kamu."

Jevan tersenyum hangat kemudian tanpa membuang kesempatan, Jevan berpamitan pada Abian, pada Lulu kemudian ia juga memeluk Zara sebagai bagian akting yang tengah mereka mainkan.

Sepeninggal Jevan, Lulu menghampiri Zara yang terlihat berat dengan kepergian Jevan.

"Bolehkah Mama bertanya bagaimana kelanjutan hubungan kalian?"

Zara tak merespon karena pada kenyataannya ia tak memiliki hubungan apa pun dengan Jevan.

"Dokter mengatakan kalau Kakekmu tidak akan sanggup bertahan lebih lama lagi."

YOU ARE MY HEARTBEAT [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang