24 • Kesepakatan

682 55 6
                                    

>> Happy Reading <<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>> Happy Reading <<

Dua hari kemudian ...

Jevan diam tak bergeming di dalam mobilnya. Ia ragu untuk masuk ke dalam kafe menemui seseorang. Ia heran, dari sekian banyaknya kafe di Jakarta tapi orang itu memilih Buongiorno Coffee sebagai tempat mereka bertemu, yang mana kafe itu merupakan kafe tempat Dara bekerja.

Jevan merogoh ponsel di saku celananya kemudian mencari-cari kontak Dara. Jevan memperhatikan foto profil Dara. Ah, ia begitu pengecut karena sudah mengabaikan Dara selama dua hari ini.

Di sisi lain, Dara baru saja selesai sarapan bersama Elvira. Sebenarnya Dara bingung entah pergi ke mana Jevan selama dua hari ini. Jevan tak ada kabar beritanya. Pesan dan panggilan telepon darinya tak mendapatkan jawaban.

Dan saat Dara menanyakan ini pada Samuel, Samuel mengatakan Jevan sedang ke luar kota. Seharusnya agar ia tidak khawatir, Jevan memberitahunya terlebih dulu. Rasanya sesak saat tahu kabar Jevan dari orang lain.

Dara bangkit dari duduknya, hendak mencuci piring namun ...

Drrtt!!

Drrttt!!

"Jevan." Tanpa sadar Dara tersenyum tipis kala di layar ponselnya terpampang nama Jevan.

"Hai."

"Hai, Jev. Katanya kamu di luar kota?"

Jevan mengernyitkan dahi. Di luar kota? Bagaimana bisa Dara berpikiran dirinya di luar kota?

"Samuel yang bilang."

No wonder. Jevan pun membenarkan kebohongan Samuel untuknya.

"Kamu kerja?"

"Aku off. Ini lagi siap-siap mau antar Elvira ke Dokter." Ya, setiap dua minggu sekali Elvira melakukan perawatan untuk organ intimnya. Dan karena Dara tidak pergi kemana pun, Elvira meminta Dara menemaninya.

"Elvira sakit?"

Dara mencoba mencari jawaban yang masuk akal. Tidak mungkin juga kan ia menceritakan yang sebenarnya pada Jevan.

"Elvira mau ke Dokter kecantikan. Mau perawatan."

"Dara, bisa kita bertemu?"

"Memang hari ini kamu balik ke Jakarta?"

Jevan berdehem membenarkan kebohongan yang sudah terlanjur ada.

"Nanti aku mampir ke apartemenmu."

Dara tersenyum tipis. "Aku tunggu."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
YOU ARE MY HEARTBEAT [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang