>> Happy Reading <<
Zara membuka matanya kemudian menyandarkan punggung pada kepala ranjang. Ia ingat apa yang terjadi semalam. Ia ingat bagaimana James memperlakukannya. Ia ingat perselingkuhan antara James dan Amanda. Ia ingat saat ia menangis dan menceritakan semuanya pada Jevan. Ia ingat saat Jevan memeluknya. Ya, ia ingat semuanya dan ia benci karena nyatanya ini bukan lah mimpi buruknya tapi ini kenyataan pahit yang harus ia alami.
Zara menitikkan air mata. Tiga tahun bukan lah waktu yang sebentar untuknya dan James berpacaran. Dan sialnya rasa sakit ini begitu membekas di hatinya.
Kemudian Zara mencari-cari keberadaan tasnya yang sudah ada di atas nakas. Ia merogoh ponsel dari dalam tas nya kemudian menghapus semua momen yang ada bersama James dan Amanda, baik itu dari galeri di ponselnya dan di seluruh sosial media miliknya. Ia juga memblokir keduanya. Ia bertekad, setelah ini ia akan melupakan semuanya. Ia tidak ingin berlama- lama hidup dalam kesedihan dan kekecewaan atas pengkhianatan James.
Ya, untuk apa ia bersedih di saat James dan Amanda berbahagia di atas penderitaannya. Ia harus move on. Benar! Balas dendam terbaik adalah dengan move on.
Zara beranjak dari ranjang kemudian membuka kopernya. Zara tertegun kala melihat lipatan 5 buah lingerie berwana merah, hitam dan putih yang ia beli dengan di temani Jevan yang tadinya ingin Zara pakai guna memberikan tubuhnya sebagai hadiah untuk James. Tapi untung saja harga dirinya masih terselamatkan dengan terbongkarnya perselingkuhan James dan Amanda.
Dengan berderai air mata, Zara merobek kelima lingerie itu kemudian membuangnya ke tempat sampah.
Zara mengusap kasar air matanya, memegangi dadanya. Cepat atau lambat ini akan segera berlalu.
Tok!!
Tok!!
Tok!!
Zara memperhatikan penampilannya di cermin terutama bagian matanya. Zara bergegas membuka pintu kamar.
"Aku pikir kamu belum bangun."
Zara meresponnya dengan senyuman tipis.
"Can we talk?" tanya Jevan memicingkan matanya mengamati Zara yang terlihat masih tidak baik-baik saja.
Zara mengangguk pelan sebagai jawaban kemudian mengikuti langkah Jevan dari belakang.
Jevan menyodorkan coklat panas dalam gelas pada Zara.
"Aku tadi minta staff hotel mengantar ini. Minum lah selagi masih hangat."
"Thank's, Jevan." Zara tersenyum kemudian menyesap coklat panas itu hingga tandas.
"Mau lagi? Biar aku ... " Jevan menjeda ucapannya kala melihat Zara menggelengkan kepalanya.
"So what do you want to talk about?"
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY HEARTBEAT [COMPLETED]
Romance"Memangnya apa yang biasanya seorang lelaki pikirkan saat bersama dengan wanita panggilan sepertimu selain ... " Jevan menjeda ucapannya lalu menelisik penampilan Dara dari ujung rambut sampai ujung kaki. "Apa harus saya perjelas? Baiklah." Jevan te...