26 • Memainkan peran

682 49 3
                                    

>> Happy Reading <<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>> Happy Reading <<

Ketika turun ke meja makan dan bergabung di sana, kehamilan Alma lah yang selalu menjadi topik utama perbincangan. Sekarang, entah kenapa Jevan merasa biasa saja kala melihat keromantisan dan perhatian yang Alma dan Janendra berikan satu sama lain. Mungkin ini terjadi karena Jevan sudah ikhlas merelakan Alma bahagia dengan Janendra.

Ya, melihat Alma bahagia, Alma tersenyum saat bersama Janendra saja sudah lebih cukup. Lantas bagaimana jika hal ini terjadi dengan Dara?

Jevan menggelengkan kepalanya. Tidak! Dara tidak akan seperti Alma. Dara miliknya. Ia tidak akan membiarkan Dara dimiliki oleh siapa pun seperti Alma. Meski ia tidak yakin dengan perasaan Dara karena Dara tak mengatakannya secara gamblang tapi Jevan tahu Dara memiliki perasaan yang sama dengannya. Buktinya, sekarang Dara mau jadi kekasihnya.

"Keluarga Bimantara mengundang kita untuk makan malam."

Adhyaksa yang tadi nya tengah berbicara dengan Janendra, membicarakan bisnis menoleh pada Jevan.

"Jevan sudah memutuskan untuk menerima perjodohan ini."

Adhyaksa tersenyum penuh kemenangan. Ini terdengar bagus. Keputusan Jevan menerima ini adalah keputusan yang tepat.

"Perjodohan?" ulang Janendra dan Alma bersamaan. Mereka tidak tahu tentang ini. Pun dengan Monica yang juga penasaran kenapa Jevan dijodohkan dengan cucu Bhaskara.

Dan Adhyaksa pun menjelaskan alasan kuat yang membuat ia menjodohkan Jevan dan Zara. Adhyaksa yakin dengan bersatunya kedua keluarga yang selalu memuncaki bisnis yang mereka geluti, maka mereka akan semakin kuat.

Dulu, mereka selalu bersaing untuk jadi yang pertama tapi jika keluarga mereka sudah bersatu maka mereka tidak akan tertandingi. Hal ini lah yang saat itu Adhyaksa dan Bhaskara bicarakan. Adhyaksa hanya tak menyangka pinangannya pada Bhaskara itu berbuah manis.

Seharusnya gadis kaya dengan latar belakang keluarga yang berpendidikan tinggi dan sederajat dengan mereka lah yang Jevan pilih bukan seorang pelayan. Walau bagaimana pun juga Jevan adalah putra nya dan Adhyaksa ingin yang terbaik untuk Jevan termasuk dengan siapa Jevan harus menikah.

Setelah obrolan mengenai perjodohan itu berakhir, Jevan pamit ke kantor lebih dulu kemudian Janendra juga pamit. Monica mengajak Adhyaksa berbicara empat mata di ruang kerja pribadinya.

"Kamu yakin dengan perjodohan ini?" tanya Monica penuh selidik sesaat setelah mereka tiba di sana.

"Kenapa masih bertanya setelah semuanya jelas?"

"Sayang, bagaimana kalau Bhaskara tahu Jevan anak—"

"Jangan sampai tahu," sela Adhyaksa. "Apa pun yang terjadi dia tetap putraku. Darah yang mengalir ditubuhnya adalah darahku. Tidak akan ada satu pun yang tahu dengan masa lalu nya kalau kamu, aku, Jevan dan wanita itu tetap menjaga rahasia ini."

YOU ARE MY HEARTBEAT [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang