10 • Bukan type ideal

970 76 2
                                    

>> Happy Reading <<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>> Happy Reading <<

Jevan tertegun. Tatapan matanya tertuju pada pemandangan yang begitu mengiris hatinya. Pujian demi pujian dari Adhyaksa ditujukan untuk Janendra di hadapan semua pasang mata yang hadir di ruang meeting.

Ya, setiap ada project yang sukses Janendra tangani selalu mendapatkan apreasi yang luar biasa dari Adhyaksa. Jevan sendiri lupa kapan terakhir kali Adhyaksa memperlakukannya seperti demikian di depan banyak orang. Selalu saja Janendra yang nomor satu seolah Janendra tak memiliki cela sedikit pun di mata Adhyaksa.

"Dan saya juga memohon dukungan dan kerjasamanya untuk project East Plaza."

"Pasti. Pasti Pak Janendra."

"Saya yakin project East Plaza akan sama suksesnya seperti project lainnya di tangan anda."

Kemudian satu persatu para peserta meeting menghampiri Janendra dan mengucapkan selamat atas kerja kerasnya yang terbilang sukses. Meski satu bulan lebih Janendra berada di Eropa dalam rangka honeymoon, Janendra tetap profesional dengan mengontrol segala hal yang terjadi di project, karena selain merupakan bagian tanggung jawabnya, Janendra ingin memastikan sendiri apakah project itu berjalan sesuai dengan keinginan klien.

Dan tiba saatnya giliran Jevan mempresentasikan materi mengenai tanah yang rencananya akan di bangun
hunian apartemen mewah di kawasan BSD. Tapi lagi dan lagi di tengah presentasi, Adhyaksa mengkritik apa yang Jevan sampaikan. Adhyaksa juga mengatakan agar Jevan lebih banyak belajar lagi dari Janendra.

Janendra tersenyum hangat dan mengatakan ia siap membantu Jevan jika Jevan meminta bantuannya.

Dan materi yang sudah Jevan susun matang-matang yang ia pelajari berhari-hari untuk disampaikan pun buyar seketika. Sial!

Sejujurnya Jevan sudah tidak mood lagi untuk melanjutkan ini namun dengan sekuat tenaga Jevan tetap harus melanjutkan ini hingga selesai kemudian menampung masukan dan kritikan dari yang lainnya termasuk dari Janendra dan Adhyaksa.

***

Drrrtt!!

Drrrtt!!

Drrtt!!

Saat baru tiba di ruangannya dan karena ponselnya terus bergetar, Jevan terpaksa menerima panggilan itu. Kathy lah yang menghubunginya.

"Hai."

"Are you busy? Dari tadi aku telepon tapi nggak diangkat-angkat?"

"Baru aja selesai meeting." Jevan membuang kasar napasnya. Baru pendekatan saja Kathy sudah begitu posesif.

"Oops, sorry honey. Aku pikir kamu—"

"Nanti aku hubungi kamu lagi. Ada hal penting yang harus aku tangani."

YOU ARE MY HEARTBEAT [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang