>> Happy Reading <<
Setelah mendengarkan dengan seksama tanpa berniat memotong apa yang mantan calon mertuanya jelaskan, Zara tersenyum kecut. Ia pikir ada kepentingan apa Monica mengajaknya bertemu nyatanya adalah untuk ini.
"Saya tidak terima Jevan yang saya dan suami saya besarkan dengan limpahan kasih sayang, jatuh cinta pada gadis sinting itu. Padahal Jevan anak yang baik tapi Jevan jadi anak durhaka dan tak segan-segan melawan kami dan ini semua karena pengaruh buruk gadis sinting itu."
Zara tak menyangka Monica memiliki pemikiran sejahat ini karena Monica tak terima dengan apa yang Jevan dan Dara lakukan.
"Saya bingung apa kelebihan dia dibanding kamu. Selain cantik, kamu punya segalanya, Zara. Kamu juga sederajat dengan kami. Saya bingung kenapa Jevan nggak lihat kelebihan itu dari kamu. Jevan seolah tutup mata dengan kenyataan ini."
"So maunya Tante apa sekarang?" Zara malas berbasa-basi di saat ia sudah menolak tidak ingin terlibat dengan segala urusan yang bersangkutan dengan Jevan.
"Yang tadi Tante bilang. Kita bekerjasama untuk—"
"Maaf Tante. Zara nggak tertarik kerjasama untuk ini."
"Zara, pikirkan baik-baik. Bukannya kamu masih—"
"Ya, Zara masih kesal dengan keputusan Jevan tapi Zara sadar kalau Zara nggak bisa maksa Jevan buat jatuh cinta sama Zara meski Zara udah memaksa sekalipun."
Benar. Seiring berjalannya waktu, Zara sadar bahwa ucapan Papa dan Mamanya benar adanya. Cinta tak bisa dipaksakan.
"Zara juga masih nggak terima karena Dara lah yang Jevan pilih tapi Zara sadar Zara nggak punya sesuatu yang dimiliki Dara yang membuat Jevan tulus mencintainya."
Tapi meski Zara terus menerus menolak, Monica tetap membujuk bahkan cenderung memaksa Zara agar mau bekerjasama dengannya untuk membalas sakit hatinya pada Jevan dan Dara di saat Adhyaksa meminta Monica untuk berhenti.
Ya benar. Entah apa yang ada dalam pikiran Adhyaksa, Adhyaksa malah memintanya untuk membiarkan Jevan sampai setidaknya Jevan menyesal dengan keputusannya sudah keluar dari kehidupan keluarga Sadewa karena pengaruh buruk Dara dengan memilih jalan hidupnya sendiri. Adhyaksa yakin bahwa cepat atau lambat Jevan akan menyesali semuanya dan ia juga yakin Jevan akan merangkak, mengemis belas kasih padanya.
Zara bangkit berdiri. "Kalau nggak ada yang mau Tante Monica bicarakan lagi selain Jevan, Zara permisi."
"Tunggu, Zara. Tante belum selesai."
Zara menunduk hormat kemudian berlalu meninggalkan Monica yang terus berseru memanggil namanya.
"Zara!"
Meski Zara membenci Dara dan Jevan setengah mati tapi ia tidak berpikiran sampai sejauh itu untuk membalas rasa sakit hatinya dengan mencelakai keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY HEARTBEAT [COMPLETED]
Romance"Memangnya apa yang biasanya seorang lelaki pikirkan saat bersama dengan wanita panggilan sepertimu selain ... " Jevan menjeda ucapannya lalu menelisik penampilan Dara dari ujung rambut sampai ujung kaki. "Apa harus saya perjelas? Baiklah." Jevan te...