Like & komen yang banyak ya kalau mau double update ...
>> Happy Reading <<
"Kamu."
"I miss you so bad."
Tanpa aba-aba, Jevan memagut ganas bibir Dara tanpa ampun sampai-sampai Dara kesulitan mengimbangi ciumannya.
"J-jev."
Dara mencoba mendorong Jevan supaya berhenti tapi bukannya berhenti ciuman Jevan di bibirnya kian brutal.
Dara pun pada akhirnya pasrah dan kembali membalas ciuman itu. Sebelah tangan Jevan memeluk posesif pinggang ramping Dara, sementara sebelahnya lagi menekan tengkuk Dara untuk memperdalam ciuman itu.
Dan di rasa Dara hampir kehabisan napas, Jevan menyudahi ciuman itu kemudian tersenyum pada Dara. Jevan membersihkan sisa saliva di bibir Dara yang setengah terbuka.
"Tadi siang kamu bilang masih di Surabaya dan sekarang kamu di sini, di hadapan aku." Dara memukul bahu Jevan. "Kenapa nggak bilang kalau udah balik ke Jakarta, huh?"
"Surprise," balas Jevan dengan senyuman khasnya.
Dara mengembungkan pipinya kesal. Kejutan ini sama sekali tidak lucu.
Kemudian Jevan menarik Dara ke pelukannya. "Aku kangen kamu. Kamu?"
Dara tak merespon. Ia tersenyum tipis tanpa Jevan ketahui.
"Dara."
Dara berdehem.
"Kamu nggak kangen aku?"
Dara sengaja tak merespon.
"Tunggu." Jevan mengurai pelukannya. "Jadi ini artinya cuma aku yang kangen kamu sementara kamu nya nggak?"
Dara mengendikkan bahu.
Jevan berdecak. "Kamu datang ke pesta ini pun nggak bilang sama aku."
"Aku chat kamu, Jevan. Aku bilang mau pergi ke pesta tapi kamu nya nggak balas."
"Dan kamu pergi sama dia?"
"Dia?" ulang Dara bingung.
"Laki-laki yang pake kemeja putih yang nggak sedikit pun jauh dari kamu."
Dara terlihat berpikir. "Maksud kamu Gema?"
Jevan mengendikkan bahu. Entah siapa itu namanya ia sungguh tak peduli.
Dara mencubit gemas kedua pipi Jevan kemudian mendaratkan kecupan singkat di pipinya. "Kamu tahu betapa bahagianya aku karena malam ini kita ketemu."
Jevan tersenyum lebar. Dan perlahan tapi pasti keduanya kembali berciuman. Kali ini dalam tempo yang lembut, penuh kasih seolah-olah keduanya menyalurkan rasa rindu mereka melalui ciuman itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU ARE MY HEARTBEAT [COMPLETED]
Romance"Memangnya apa yang biasanya seorang lelaki pikirkan saat bersama dengan wanita panggilan sepertimu selain ... " Jevan menjeda ucapannya lalu menelisik penampilan Dara dari ujung rambut sampai ujung kaki. "Apa harus saya perjelas? Baiklah." Jevan te...