19 • Mawar merah

820 57 3
                                    

>> Happy Reading <<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>> Happy Reading <<

Jevan dan Gema tengah menunggui Dara selesai di tangani oleh Dokter. Jevan khawatir luar biasa dengan insiden yang baru saja Dara alami. Ia khawatir nyawa Dara tidak bisa diselamatkan sebelum ia meminta maaf padanya.

Namun kekhawatiran Jevan pada akhirnya terbantahkan kala Dokter keluar dari IGD. Kemudian Dokter itu menjelaskan bagaimana kondisi Dara. Baik Jevan dan Gema bisa bernapas lega karena luka-luka di tubuh Dara hanya lah luka ringan. Tapi meski begitu, malam ini Dara diharuskan menginap untuk mendapatkan perawatan yang intensif.

"DK 3425 BO. Saya merasa ada yang aneh di sini. Saya curiga ini bukan murni tabrak lari. Saya curiga mobil itu sengaja menabrak Dara," ucap Gema setelah Dokter berlalu dari hadapan mereka.

Jevan menoleh. "Curiga? Kamu bahkan mengingat nomor mobil itu dengan baik."

"Saya memiliki kemampuan menghapal yang cukup baik, Pak Jevan" jawab Gema tidak bermaksud menyombongkan diri.

"Sejak pagi mobil itu terparkir di pelataran parkir tepat di depan kafe. Dan saat Dara keluar dari kafe bermaksud untuk pulang, mobil itu melaju karena itu saya mengikuti Dara untuk memastikan. Dan ini lah yang terjadi."

Jevan terlihat berpikir. Ini terdengar mencurigakan. Spekulasi Gema tidak bisa diabaikan begitu saja.

Kemudian Jevan menghubungi Abdi untuk mengusut kasus ini termasuk dengan mengecek rekaman CCTV di TKP. Jika apa yang Gema katakan terbukti benar maka Jevan akan membuat si penabrak itu membusuk di penjara karena sudah melukai Dara yang tak berdosa tanpa Jevan tahu alasan dibaliknya.

***

Sejak selesai di tangani oleh Dokter bahkan hingga saat ini, Dara belum juga siuman. Meski Dokter mengatakan kondisi Dara sudah lebih baik dengan luka di kepala dan kedua lengannya sudah di balut perban, tetap saja Jevan khawatir.

Sementara Gema sudah kembali ke kafe karena jam kerjanya belum usai. Ia meminta Jevan untuk memberinya kabar mengenai kondisi terkini Dara.

Tak berselang lama, Dara siuman.

Jevan tak melepaskan genggaman tangannya dari tangan kanan Dara. Sementara tangan kiri Dara terpasang jarum infus.

"Pak Jevan." Hanya Jevan seorang yang ada di saat Dara siuman.

"Kamu ingat apa yang terjadi?"

Dara menganggukkan kepalanya lemah. Ya, ia ingat ada sebuah mobil yang melaju ke arahnya kemudian menabraknya dan ia pun berakhir di tempat ini. Tatapan mata Dara tertuju pada pakaian Jevan yang terdapat bercak-bercak darah yang sudah mengering.

"Jangan khawatir. You will be fine."

"Terima kasih, Pak Jevan." Dara tersenyum hangat. Ia merasa berhutang budi pada Jevan yang lagi-lagi menyelamatkannya.

YOU ARE MY HEARTBEAT [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang