8 • Bersikap tak peduli

1K 79 5
                                    

>> Happy Reading <<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

>> Happy Reading <<

Seorang gadis ber-hoodie hitam terlihat menyelinap masuk ke kediaman keluarga Sadewa. Dan entah bagaimana caranya, seolah gadis itu sudah tahu betul seluk-beluk dan ruangan-ruangan di dalam sana, ia masuk dengan begitu mudahnya.

Gadis itu tiba di lantai dua kemudian mengedarkan pandangannya ke sekeliling seperti tengah mencari sesuatu. Kondisi di sekitar cukup gelap hanya di terangi oleh pantulan cahaya dari lampu taman. Jarum jam yang tertempel di dinding menunjukkan pukul 2 pagi, waktu di mana penghuni rumah termasuk para pekerjanya beristirahat di kamar masing-masing.

Ceklek!!!

Gadis itu masuk ke dalam sebuah ruangan tanpa hambatan yang berarti dan anehnya gadis itu tahu sandi keamanan di pintu.

Gadis itu tersenyum penuh kemenangan kemudian menghampiri Jevan yang tidur pulas di tempat tidur. Gadis itu mengeluarkan pisau kecil pemotong buah dari balik hoodie yang dikenakannya kemudian ...

Jevan terbangun pada waktu yang tepat hingga akhirnya ia menepis tangan gadis yang berniat melukainya itu. Karena suasana begitu gelap, Jevan tak mengenali gadis itu.

Jevan menyalakan lampu tidur di atas nakas dan gadis itu mundur menjauh.

"Who are you?" tanya Jevan skeptis.

Saat gadis itu akan kabur karena ketahuan dan rencananya melukai Jevan gagal, Jevan menarik tangannya dan menguncinya di belakang tubuhnya.

Sebelum Jevan membuka hoodie untuk melihat wajah gadis itu, gadis itu memberikan perlawanan namun ia kalah tenaga oleh Jevan.

Jevan tersenyum miring. Dan perlahan tapi pasti Jevan membuka penutup hoodie itu dan ...

Jevan membuka matanya, menetralkan indera penglihatannya dengan kondisi kamar. Ah, ini sudah pagi dan rupanya apa yang tadi ia alami hanya mimpi buruk semata.

"She is ... " Jevan tidak ingat siapa nama gadis dalam mimpinya itu. Gadis itu adalah gadis yang semalam hampir mati tenggelam karena ulah Jevan sendiri. Dan yang jadi pertanyaannya kenapa gadis itu hadir dalam mimpinya?

***

Dengan malas Jevan memasukkan sandwich ke dalam mulutnya. Ya, ia malas, jengah dan tak suka melihat keromantisan yang tanpa sungkan ditunjukkan Alma pada Janendra, begitu pun sebaliknya. Jevan terpaksa ikut serta sarapan bersama karena katanya ada kabar gembira yang akan Monica sampaikan.

Entah kabar gembira dalam bentuk apa itu, Jevan sungguh tak peduli. Tidak ada suatu hal atau pun pencapaian yang membahagiakan bagi Adhyaksa dan Monica selain Janendra.

Jevan ada adalah untuk menjadi bayang-bayang Janendra. Jevan ada adalah untuk dibanding-bandingkan dengan Janendra. Jevan ada adalah untuk terluka. Jevan ada ...

YOU ARE MY HEARTBEAT [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang